Pada saat ini di dunia bisnis yang ada di Indonesia, perkembangan bisnis ritel atau eceran (retailing) sangat pesat. Memang pada dasarnya bisnis ini sangat menjanjikan keuntungan yang besar.
Banyak pengusaha Indonesia yang sukses menggeluti bisnis ritel ini. Di kehidupan sehari-hari kita mungkin sering mendengar kata tersebut, namun banyak di antara kita yang juga mengetahui secara detail tentang usaha ritel.
Oke, jangan khawatir karena di dalam artikel ini akan dijelaskan secara detail tentang definisi atau pengertian bisnis ritel, kekurangan, dan juga kelebihannya.
Apa Itu Bisnis Ritel?

Kata “ritel” ini berasal dari bahasa Perancis yaitu “retellier” yang mempunyai arti memotong atau memecahkan sesuatu.
Sedangkan berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, eceran mempunyai arti satu-satu, sedikit-sedikit (tentang penjualan atau pembelian barang, dan ketengan.
Bisnis ritel atau eceran adalah seluruh kegiatan yang terlibat di dalam transaksi penjualan dan pembelian barang, jasa, atau keduanya yang dilakukan secara sedikit-sedikit atau satu-satu langsung kepada konsumen akhir.
Maksud dari konsumen akhir di sini adalah untuk penggunaan pribadi, keluarga, atau rumah tangga dan tidak untuk keperluan bisnis atau dijual kembali.
Jika dilihat dari segi penggunaan teknologi dan juga sistemnya, usaha ritel atau eceran ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu ritel tradisional dan modern.
Contoh dari usaha ritel tradisional adalah toko eceran yang biasanya kita jumpai di pasar-pasar tradisional dan tempat lainnya.
Sedangkan contoh dari usaha ritel modern adalah plaza, supermarket, Alfamart, Indomaret, dan tempat perbelanjaan lainnya.
Pengertian Bisnis Ritel Menurut Para Ahli

Jika kamu belum masih bingung dalam menjawab pertanyaan apa itu bisnis ritel, berikut ini merupakan beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian bisnis ritel.
Levy dan Weitz (2001)
Bisnis ritel / eceran (retailing) adalah rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.
Berman dan Evans (2001)
Bisnis ritel / eceran (retailing) adalah suatu usaha bisnis yang berusaha memasarkan barang dan jasa kepada konsumen akhir yang menggunakannya untuk keperluan pribadi dan rumah tangga.
Kotle (2000)
Bisnis ritel / eceran (retailing) adalah penjualan eceran meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang atau jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis.
Gilbert (2003)
Bisnis ritel / eceran (retailing) adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi.
Posisi Bisnis Ritel dalam Rantai Pasokan

Setelah kamu bisa menjawab pertanyaan apa itu bisnis ritel, hal selanjutnya yang perlu kamu tahu adalah posisi usaha ritel dalam rantai pasokan.
Jika kamu berminat untuk melakukan usaha ritel atau pengecer, kamu wajib mengetahui posisi usaha ritel dalam rantai atau alur pasokan.
Rantai Pasokan atau yang biasa disebut dengan supply chain mempunyai alur sebagai berikut: bahan baku > supplier > manufaktur > distributor > retailer > konsumen > bahan baku.
Jika dilihat dari rantai atau alur pasokan tersebut, bisa dilihat bahwa peritel merupakan saluran pemasaran terakhir hingga barang atau jasa yang berasal dari distributor sampai ke tangan konsumen.
Kekurangan dan Kelebihan Usaha Ritel

Sama seperti bentuk atau jenis usaha lainnya, usaha ritel tentu saja mempunyai kelebihan dan juga kekurangannya.
Berikut ini merupakan beberapa kelebihan dan juga kekurangan yang ada di dalam bentuk usaha ritel atau eceran.
Kelebihan Usaha Ritel
- Modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis terbilang kecil, namun keuntungan yang diperoleh berpotensi besar.
- Sangat mudah untuk memilih lokasi yang strategis, karena usaha ritel ini cukup fleksibel dan biasanya tidak membutuhkan tempat yang besar. Para pelaku usaha ritel biasanya mendekatkan lokasi usahanya di tempat berkumpul konsumen seperti terminal, alun-alun, dan lain sebagainya.
- Hubungan antara penjual ritel dengan konsumen sangat dekat, karena ada komunikasi 2 arah (secara langsung) antara konsumen dengan penjual.
Kekurangan Usaha Ritel
- Keahlian dalam mengelola usaha ritel biasanya kurang diperhatikan oleh peritel. Umumnya usaha ritel dengan skala kecil dianggap sebagai pendapatan tambahan untuk mengisi waktu luang, sehingga peritel kurang memperhatikan aspek pengelolaan usaha.
- Biasanya administrasi atau pembukuan keuangan kurang atau bahkan tidak diperhatikan oleh peritel, sehingga kadang kala uang atau modalnya habis tidak terlacak.
- Sering kali promosi usaha tidak dapat dilakukan dengan maksimal atau bahkan tidak dilakukan sama sekali oleh peritel, sehingga banyak sekali usaha ritel yang tidak diketahui oleh konsumen.