Marketing funnel dan sales funnel bisa dibilang merupakan suatu konsep yang bisa membantu bisnis kamu, yang terdiri dari beberapa tahapan umum yaitu:
- Awareness
- Interest
- Consideration
- Evaluation
- Purchase
- Retention
- Advocacy
Konsep tersebut mampu memperbaiki bisnis sebagai suatu seni yang berorientasi proses, kemudian mengubahnya menjadi bisnis yang mempunyai sifat berorientasi hasil.
Perlu kamu ketahui bahwa bisnis merupakan suatu seni. Di dalamnya tidak terdapat rumusan atau resep tetap untuk menjadikannya berhasil.
Dengan kata lain tidak ada aturan pastinya. Bagaimana suatu bisnis berjalan maupun dinamika suatu bisnis adalah suatu seni.
Memang betul, ada saatnya beberapa pedoman atau prinsip harus dipegang dalam menjalankan bisnis. Seperti melakukan berbagai perhitungan, dan insting dalam melihat trend.
Oke, pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang sales funnel.
Apa Itu Sales Funnel?
Sales Funnel adalah suatu proses penjualan yang apabila digambarkan berbentuk seperti corong (funnel).
Digambarkan seperti funnel karena ketika proses awal dari melakukan evaluasi sampai dengan melakukan pembelian, jumlahnya terus mengalami penurunan.
Sales funnel ini merupakan kelanjutan dari marketing funnel, yang dimana keduanya tersebut merupakan bentuk lain dari customer journey.
Perbedaan customer journey dengan marketing dan sales funnel adalah pada bagian informasi tentang jumlah orang yang terlibat pada setiap tahapan yang ada.

Pada customer journey tidak dibahas tentang berapa banyak orang yang terlibat dalam setiap tahap yang ada.
Hal tersebut dikarenakan customer journey mempunyai fokus pada menggambarkan proses yang dialami target pelanggan dalam mengenal, mencari tahu lebih dalam, membeli produk, sampai dengan menjadi pelanggan setia.
Perbedaan Marketing dan Sales Funnel

Pada dasarnya marketing funnel adalah serangkaian tahapan yang dilalui oleh pelanggan dari pelanggan tersebut mengenal produk sampai dengan pelanggan tersebut memutuskan akan melakukan apa dengan produk kamu.
Dengan kata lain, merupakan serangkaian tahapan bagaimana perusahaan mengantarkan dan juga memberikan informasi mengenai produknya di pasar.
Marketing funnel ini bisa dibilang lebih kepada pencarian prospek baru. Bagaimana suatu prospek atau lead dijaga atau dirawat dan diidentifikasi untuk semakin matang untuk dapat diberikan kepada tim penjualan sebagai sebuah peluang di sales funnel.
Sedangkan sales funnel ini merupakan kelanjutan dari marketing funnel yang mampu menentukan kamu memperoleh keuntungan atau tidak.
Selain itu, sales funnel juga merupakan suatu proses menjaga prospek yang sudah matang tersebut (dari marketing funnel) dan mengidentifikasi secara spesifik kebutuhan (budget, spesifikasi produk / layanan, waktu, dan lainnya) yang sudah dimiliki oleh prospek tersebut.
Tahapan Sales Funnel

Pada dasarnya marketing dan sales funnel ini tahapannya berbeda – beda sesuai dengan kebutuhan setiap bisnis.
Namun, terdapat beberapa tahapan umum yang dilalui oleh prospek atau calon pelanggan pada saat sebelum melakukan transaksi dan sesudah melakukan transaksi, yaitu sebagai berikut.
1. Evaluation
Pada tahapan ini calon pelanggan akan melakukan berbagai pertimbangan mengenai beberapa aspek dari produk yang kamu tawarkan, seperti harga, spesifikasi, kualitas, dan sebagainya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk dapat membedakan diri dari para pesaing.
Selain itu, penting juga bagi kamu untuk dapat membuat produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan dan mampu memberikan nilai lebih dari yang diharapkan calon pelanggan.
Maksimalkan performa, harga, kualitas, spesifikasi dan lainnya dari produk atau layanan yang kamu tawarkan kepada calon pelanggan.
Dalam hal ini tim penjualan kamu juga bisa melakukan demonstrasi produk satu persatu, atau dengan menyediakan akun uji coba (trial) dengan berbagai macam fitur lengkap dan tutorial.
Hal tersebut tentu saja bertujuan untuk memperlihatkan bahwa produk atau layanan yang kamu tawarkan memang menjadi pilihan terbaik bagi calon pelanggan.
Sehingga, keputusan akhir dari calon pelanggan adalah mereka bersedia melakukan pembelian terhadap produk atau layanan yang kamu tawarkan.
2. Purchase
Setelah melakukan melakukan pertimbangan dan ternyata produk atau layanan kamu sesuai dengan keinginan atau kebutuhan calon pelanggan, maka calon pelanggan memutuskan untuk melakukan pembelian.
Pada tahapan ini tim penjualan kamu perlu fokus memastikan supaya proses transaksi berjalan dengan cepat dan juga lancar.
Apabila kamu menggunakan website sebagai media calon pelanggan untuk melakukan transaksi, maka alangkah lebih baiknya jika tidak terlalu banyak memberikan banyak pilihan dan tombol di halaman check out.
Selain itu, kamu juga tidak perlu mengaitkan halaman tersebut dengan berbagai konten yang kamu miliki.
Hal tersebut karena, pada tahapan pembelian ini kamu sedang berpacu dengan waktu.
Apabila pada saat proses pembelian teralu lama, tentu saja kamu akan berisiko besar kehilangan pelanggan.
Mereka tentu saja dapat berubah pikiran di tengah jalan pada saat ingin menyelesaikan proses pembelian.
Selain hal tersebut, terdapat juga beberapa hal lainnya yang dapat kamu coba lakukan untuk menambah semangat pembeli dalam melakukan transaksi seperti free ongkir, promo, upselling, live chat, give away, dan lain sebagainya.
3. Retention
Perlu kamu ketahui bahwa lebih mudah memperoleh uang dari para pelanggan lama dibandingkan harus mencari pelanggan baru.
Hal tersebut memang benar adanya. Sebuah survei memberikan hasil bahwa sebesar 80% keuntungan (http://www.slideshare.net/custthermometer/22-customer-retention-stats) bisnis mampu diperoleh dari 20% pelanggan lama.
Dalam hal ini, supaya bisa membuat pelanggan lama melakukan pembelian lagi, tim penjualan perlu memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, baik itu sebelum, pada saat, dan sesudah transaksi.
Selain itu, perusahaan juga perlu memaksimalkan kualitas produk yang ditawarkannya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh tim penjualan untuk bisa mendatangkan retention, yaitu sebagai berikut:
- Memberikan poin ketika pelanggan melakukan pembelian. Poin tersebut nantinya bisa ditukar dengan diskon maupun voucher gratis.
- Adanya pusat bantuan yang siap menyelesaikan segala permasalahan pelanggan terkait penggunaan produk atau layanan.
- Apabila produk kamu bisa habis dipakai dalam waktu 1 bulan, maka kamu bisa mengirim pengingat melalui e-mail marketing kepada pelanggan untuk segera membeli kembali produk kamu.
4. Advocacy
Tahapan yang terakhir dalam sales funnel adalah advocacy atau pelanggan memberikan testimoni atau review.
Dalam hal ini, tim penjualan kamu perlu menanggapi setiap review yang diberikan oleh para pelanggan.
Hal tersebut dengan tujuan agar testimoni atau review yang mereka berikan dihargai.
Apabila ada pelanggan yang mengeluh setelah menggunakan produk atau layanan kamu, maka segeralah untuk menjawab review tersebut dengan berbagai solusi.
Solusi tersebut misalnya seperti retur, garansi, cashback, dan lain sebagainya.
Sehingga, pelanggan akan merasa terlindungi dan merasa nyaman melakukan transaksi dengan perusahaan kamu.
Akhir Kata
Demikianlah sedikit pembahsan tentang sales funnel. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.
Apabila ada kritik, saran, atau pertanyaan silahkan sampaikan di kolom komentar. Terimakasih.