Secara umum pengertian dari brand strategy adalah suatu manajemen merek yang merupakan bagian dari strategi bisnis suatu organisasi perusahaan yang mempunyai tujuan untuk mengatur seluruh elemen merek dalam hubungannya dengan sikap dan perilaku konsumen.
Bagi perusahaan besar yang sudah menguasai pasar, tentu saja mempunyai kewajiban untuk mempertahankan ekuitas brand nya tersebut.
Untuk mempertahankan hal tersebut yaitu dengan cara pengelolaan brand strategy yang baik.
Dengan demikian mampu untuk mempertahankan tingginya nilai brand yang dimilikinya tersebut.
Pengelolaan strategi merek yang baik tidak hanya diperuntukan bagi perusahaan besar saja, melainkan perusahaan kecil juga.
Dalam hal ini perusahaan kecil juga mempunyai kewajiban, yaitu meningkatkan ekuitas merek mereka.
Pengertian Brand Strategy Menurut Para Ahli

Untuk lebih mengetahui pengertian dari strategi merek, berikut ini merupakan beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli.
Van Riel dan Bruggen (2002)
“Brand Strategy adalah suatu rencana yang tersistematisasi dan proses implementasi dari pembentukan dan juga pemeliharaan suatu reputasi yang baik.”
Sisco Van Gelder (2005)
“The brand strategy defines what the brand is supposed to achieve in terms of consumer attitudes and behaviour.”
“Artinya: brand strategy menjelaskan atau mendefinisikan apa yang seharusnya dicapai oleh suatu brand dalam hubungannya dengan sikap dan perilaku konsumen.”
Schultz dan Barnes (1999)
“Brand Strategy adalah manajemen suatu merek yang dimana terdapat berbagai kegiatan yang mengatur seluruh elemen yang bertujuan untuk membentuk suatu merek.”
Henry Stewart (2005)
“Brand Strategy adalah segala sesuatu yang membuat brand menjadi unik, inspiratif, dapat dipercaya, terpercaya, dan menyenangkan bahkan mengagumkan.”
Berikut ini adalah beberapa brand strategy yang dapat digunakan untuk meningkatkan performa suatu merek.
1. Rejuvenation Brand Strategy

Rejuvenation brand strategy atau strategi peremajaan brand adalah brand strategy yang dimana perusahaan melakukan peremajaan terhadap merek yang dimilikinya.
Artinya perusahaan melakukan berbagai cara yang bisa mempertahankan eksistensi merek di pasar.
Strategi merek ini harus dilakukan oleh perusahaan untuk tetap menjaga relevansi terhadap minat para konsumen pada saat sekarang.
Dengan kata lain strategi ini dibutuhkan dengan tujuan supaya tetap menjaga momentum merek sebelum mengalami penurunan ekuitas di pasar.
Karena suatu produk mempunyai siklus hidup yang terdiri dari 5 tahapan yaitu:
- Pengembangan produk,
- Pengenalan,
- Pertumbuhan,
- Kedewasaan,
- Dan penurunan.
Secara alami memang betul sebuah produk akan mengikuti siklus hidupnya tersebut, akan tetapi hal tersebut tidak akan terjadi jika merek produk tersebut ditangani dengan benar.
Dalam hal ini mempertahankan merek lama membutuhkan penerapan strategi yang baik dan benar.
Salah satu contoh penerapan strategi ini adalah pada desain kemasan mie merek Indomie yang dari waktu ke waktu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Brand Repositioning

Brand repositioning strategy atau strategi reposisi merek adalah berbagai strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan penempatan atau penataan kembali merek.
Dengan dilakukannya penempatan atau penataan kembali tersebut diharapkan merek tersebut mempunyai karakteristik baru.
Karakteristik baru tersebut merupakan suatu inovasi atau pembaruan yang dilakukan oleh perusahaan dalam benak khalayak.
Dengan demikian mampu untuk menghadirkan persepsi positif dari para konsumen.
Dalam hal ini penilaian yang dilakukan oleh konsumen terhadap positioning suatu merek adalah berdasarkan berbagai atribut yang ditawarkan oleh merek tersebut dan bisa dimengerti oleh pemikiran para konsumen.
Sebenarnya dasar dari brand repositioning ini bukanlah menciptakan sesuatu yang baru atau berbeda, akan tetapi merubah atau memanipulasi apa yang sudah ada di benak para konsumen.
3. Brand Ambassador

Dalam kehidupan manusia pada saat sekarang ini, terdapat beberapa keputusan yang bisa dipengaruhi oleh idola atau trendsetter.
Dalam marketing, trendsetter ini sering kali dipakai untuk menjadi brand ambassador.
Brand ambassador adalah seseorang yang memiliki passion terhadap merek dan bisa mempengaruhi atau mengajak individu atau kelompok untuk melakukan pembelian atau menggunakan suatu produk.
Tujuan perusahaan menggunakan brand strategy ini adalah untuk mempengaruhi atau mengajak khalayak untuk memakai produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
4. Brand Trust

Brand trust strategy adalah strategi merek yang dimana perusahaan melakukan berbagai upaya untuk membagun merek yang mampu menciptakan brand experience yang berkesan dalam diri konsumen.
Brand trust ini mampu merefleksikan 2 komponen penting yaitu sebagai berikut.
Pertama, keyakinan konsumen bahwa produk tersebut dapat memenuhi nilai yang dijanjikannya.
Artinya adanya persepsi bahwa merek tersebut mampu untuk memenuhi apa yang diharapkan oleh konsumen dengan terpenuhinya janji merek yang pada akhirnya mampu menciptakan customer satisfaction.
Kedua, keyakinan konsumen bahwa merek tersebut dapat memprioritaskan kepentingan konsumen pada saat terdapat masalah dalam konsumsi produk tersebut.
5. Product Line Extension Strategy

Product line extension strategy atau strategi perluasan lini produk adalah brand strategy dimana perusahaan membuat produk baru atau produk tambahan dalam lini produk yang sama serta memakai brand yang sama.
Namun, hal tersebut dilakukan dengan tambahan fitur tertentu pada produk barunya seperti, rasa, kandungan, desain, bentuk, dan lain sebagainya.
Strategi merek ini banyak digunakan oleh perusahaan yang sudah sukses dengan merek produk pertama.
Selain itu perusahaan tersebut ingin meningkatkan volume penjualan atau masih mempunyai kapasitas produksi, oleh karena itu perusahaan melakukan penambahan lini produk baru.
Contoh dari strategi ini misalnya seperti Indomie dengan berbagai varian rasa, sabun mandi Lifebuoy dengan berbagai aroma, dan lain sebagainya.
6. Brand Extension Strategy

Brand extension strategy atau strategi perluasan merek adalah brand strategy dimana perusahaan mengambil kebijakan untuk memakai merek yang sudah ada dan sudah berhasil di pasaran untuk dipakai sebagai merek produk baru dalam lini produk yang berbeda.
Dengan memakai brand yang sudah ada, dalam hal ini perusahaan berharap proses dalam pengenalan produk ke pasar menjadi lebih mudah.
Hal tersebut dikarenakan merek yang digunakan sudah dikenal oleh konsumen.
Dengan memakai merek yang sudah dikenal oleh konsumen ini, mampu memberikan banyak keuntungan.
Misalnya seperti biaya untuk mengenalkan merek dan untuk promosi menjadi lebih kecil.
Hal tersebut dikarenakan popularitas dan reputasi merek tersebut sudah cukup baik di mata konsumen, sehingga tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk baru dengan merek tersebut akan kuat.
Contoh pemakaian dalam strategi ini seperti pemakaian merek Dove ada pada shampo Dove, sabun mandi Dove, selanjutnya pemakaian merek Lifebuoy untuk shampo Lifebuoy dan sabun mandi Lifebuoy.
7. Multi Brand Strategy

Multi brand strategy atau strategi banyak merek adalah brand strategy dimana perusahaan memakai banyak merek untuk produk yang dijualnya dalam sebuah kategori produk yang sama.
Terdapat berbagai alasan yang melatarbelakangi suatu perusahaan menggunakan strategi ini.
Misalnya seperti perusahaan tidak ingin mengganggu kinerja dari merek yang sudah ada.
Dengan demikian pada saat akan memperluas lini produk, maka perusahaan akan membuat merek baru.
Sehingga merek yang sudah ada tersebut akan aman, apabila terjadi kegagalan pada merek yang baru saja dibuat.
Selain itu bisa saja perusahaan dengan sengaja membuat merek baru dengan tujuan untuk melindungi merek yang sudah ada.
Jadi dalam hal tersebut merek yang baru tersebut mempunyai fungsi sebagai alat perang apabila ada produk pesaing yang mengganggu.
Multi brand ini juga bisa terjadi karena adanya proses akuisisi yang dimana perusahaan yang diakuisisi mempunyai merek dengan kategori produk yang sama.
Contoh penggunaan dalam strategi ini seperti pada deterjen Surf dan Rinso dari Unilever, kemudian ada So Klin dan Daia dari Wings.
8. Co Branding Strategy

Co branding strategy atau merek bersama adalah brand strategy dimana suatu perusahaan atau beberapa perusahaan yang saling bekerjasama menggabungkan atau menggunakan dua merek untuk satu produk.
Strategi merek ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh kekuatan dari setiap merek yang digunakan tersebut.
Pada umumnya strategi ini digunakan oleh perusahaan – perusahaan besar yang sudah mempunyai merek terkenal dan sangat kuat.
Dengan demikian pemakaian 2 merek yang digabungkan tersebut akan semakin memperkuat kedudukan produk di pasar.
Penguatan merek tersebut tentu saja mempunyai dampak meningkatkan jumlah pelanggan dari produk yang menggunakan merek tersebut.
Hal tersebut karena terdapat penambahan jumlah pelanggan dari setiap merek yang sudah populer di pasar tersebut.
Contoh produk yang menggunakan strategi ini adalah produk air minum dalam kemasan merek Aqua dengan merek dunia Danone yang menjadi Aqua Danone.
Akhir Kata
Demikianlah sedikit pembahasan tentang brand strategy atau strategi merek. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.
Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih.
Assalamu’alaikum
Trimakasih sekali atas materi -materi nya
Saya sangat terbantu
Jazakumullah khoiron katsiro
Tetap semangat dan berkarya
Salam sehat selalu.
Wa’alaikumussalam
terimakasih banyak ka, sehat selalu dan sukses selalu buat ka Tatik.