Berawal dari ratusan tahun yang lalu candlestick digunakan sebagai trading komoditi beras di Jepang, sampai saat ini masih tetap dianggap sebagai sinyal trading yang valid.
Formasi doji dikatakan sebagai salah satu analisis trading yang nyata dalam pola candlestick.
Doji dikatakan sebagai pola candlestick dengan harga open dan close yaitu sama atau hampir sama, jadi candle bisa tidak memiliki body atau dikatakan bodynya sangat kecil.
Formasi tersebut sering terlihat pada chart trading, namun tergantung pada time frame yang digunakan. Doji dapat terbentuk pada chart mingguan (weekly), harian (daily), atau 5 menit.
Doji Candlestick juga cukup dikenal dikalangan para trader. Karena bisa memberikan informasi kepada trader mengenai akan adanya pembalikan sebuah trend.
Nah oleh karenanya sangat penting untuk mempelajari lebih mengenai Doji Candlestick. Pada artikel ini akan mengulas lebih lengkap dan jelasnya. Mari kita simak!!!!!
Apa Itu Doji Candlestick ?

Doji merupakan nama salah satu jenis candlestick yang digunakan para trader mengetahui informasi tentang sebuah pembalikan tren.
Doji terbentuk saat harga pembukaan dan penutupan hampir sama dalam periode waktu tertentu.
Dalam pola tersebut menandakan adanya pembalikan di trend pasar. Doji dalam bahasa Jepang berarti blunder atau kesalahan, yang mengacu pada kelangkaan harga pembuka dan penutup yang sama.
Jenis Doji Candlestick

Doji merupakan bentuk dari Candlestick yang mencerminkan keseimbangan antara pembeli dan penjual di pasar. Perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar inbizia
Gambar ini menjelaskan tentang kondisi harga sedang dipantau oleh pelaku pasar. Tubuh Candlestick sangat pendek sehingga tidak terlihat. Sedangkah sumbu terbentuk memanjang melebihi tubuh Candlestick.
Tubuh Doji Candlestick yeng pendek ini mengindikasikan bahwa meskipun harga sempat naik turun secara ekstrim, pasar lebih memilih menutup di level yang sama dengan pembukaan.
Doji Candlestick memiliki empat bentuk yang populer diantaranya Doji Star, Long Legged Doji, Dragondly Doji dan Gravestone Doji.
Berikut merupakan penjelasan dari ketiga jenis tersebut,
1. Doji Star
Jenis ini menandakan keseimbangan antara kekuatan Buyer dan Seller. Ditandai dengan terbentuknya panjang sumbu tertinggi dan terendah yang sama.
Cara mengidentifikasinya dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :

Jika kemunculan Doji Star muncul di area Overbought dari pergerakan Uptrend, maka bisa mengidentifikasikan tren reversal atau pembalikan arah. Harga bergerak Uptrend akan menjadi Downtrend.
Sebaliknya, apabila Doji Star muncul tampak diarea Oversold dari pergerakan Downtrend, maka ini bisa menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi harga akan berbalik menjadi Uptrend.
2. Long Legged Doji
Merupakan jenis candlestick yang terdiri dari bayangan atas dan bawah yang panjang. Dalam pola ini memiliki pembukaan dan penutupan yang kurang lebih sama.
Jenis ini menunjukan adanya kenaikan dan penurunan yang kuat dalam pasar. Pola ini tidak menandai akhir dari trend saja, tapi bisa untuk awal dari periode konsolidasi.
Long leggend Doji adalah candle yang dinggap paling signifikan ketika sedang menguatnya trend yang naik atau turun.
Contohnya, disaat tren sedang mengalami kenaikan, harga suatu aset akan didorong menjadi lebih tinggi dan penutupan sebagian besar waktu akan berada di atas pembukaan.
Jenis ini terbentuk ketika harga bergerak sampai menyentuh titik terendahnya, tapi membutuhkan waktu sedikit agar cepat berbalik arah.
Ekor yang terbentuk pada jenis ini lebih panjang dari sumbu atasnya, dan menunjukan sentimen yang kuat dari kubu Seller yang ditarik cepat oleh kubu Buyer.

Sama halnya dengan Doji Star memungkinkan terjadinya sinyal reversal, jika kemunculan dari Long Legged Doji ini berawal dari Downtrend maka kemungkinan besar, pergerakan harga selanjutnya menjadi Uptrend.
Begitupun sebaliknya kalau Uptrend, maka pergerakan harga selanjutnya kemungkinan akan Downtrend.
3. Gravestone Doji
Merupakan jenis pola Candlestick pada pembalikan bearish yang terbentuk ketika harga pembukaan rendah, dan penutupan berdekatan satu sama lain dengan pola bayangan atas yang panjang.
Pola ini menunjukan bahwa kenaikan bullish di awal sesi telah diatasi oleh penurunan di akhir sesi, yang sering terjadi tepat sebelum tren turun bearish jangka panjang.
Gravestone Doji melambangkan kekuatan Buyer lebih dominan diawal, kemudian dihempaskan oleh kekuatan Seller yang begitu besar.
Harga awalnya mencapai level tertinggi, tiba-tiba akan berbalik arah menuju level terendah dan tutupi di area tersebut.

Apabila pola Candlestick Doji terbentuk dari pergerakan Uptrend, maka bisa menjadi sinyal bahwa harga akan berbalik arah menuju Downtrend.
Pola yang menunjukkan perubahan sentimen tiba-tiba semacam ini biasanya menunjukkan hasil yang cukup valid. Jenis ini dianggap serupa dengan formasi Shooting Star.
4. Dragonfly Doji
Merupakan jenis Candlestick yang memberi sebuah sinyal akan adanya potensi pembalikan suatu harga ke sisi bawah. Terbentuk pada harga pembukaan dan penutupan tertinggi pada hari yang sama.
Sedangkan harga terendahnya berada di posisi cukup jauh dari harga pembukaan.
Doji ini terbentuk ketika market bearish, namum munculnya sebuah kekuatan bull yang akhirnya memaksa harga tutup pada posisi yang sama dengan pembukaan.
Jika pola Gravestone Doji terbentuk dari pergerakan Uptrend, maka Dragonfly Doji sebaliknya.
Terbentuk dari pergerakan Downtrend. Bentuk Candlestick merupakan pertanda bahwa pergerakan harga akan berbalik arah dari yang awalnya Downtrend menjadi Uptrend.

Jenis ini menunjukan adanya sentimen Seller yang dominan diawal, namun harga mencapai level terendahnya, harga tiba-tiba berbalik ke level tertinggi dengan cepat.
Menandakan bahwa buyer datang mendominasi sebuah pergerakan harga.
Tips Trading Dengan Doji

Bentuk Candlestick menggambarkan keraguan pihak Seller dan Buyer. Pihak Seller meragukan kemungkinan menguatnya harga, begitupun sebaliknya pihak Buyer tak yakin mengenai prospek melemahnya harga.
Hal tersebut yang menciptakan keseimbangan harga. Namun nantinya baik Buyer dan Seller akan melihat adanya potensi market yang mengubah arah pergerakan harga menjadi trend selanjutnya.
Saat trader melihat kemunculan Candlestick Doji, mereka akan menemukan arah trading berdasarkan harga sebelumnya.
Apabila arah pergerakan harga sebelumnya naik, maka setelah munculnya Doji trader berasumsi akan terjadi pembalikan sehingga mereka melakukan “Jual”.
Namun, jika arah pergerakan sebelumnya turun, setelah Doji terlihat, maka seorang trader berasumsi akan ada pembalikan sehingga mereka melakukan pembelian.
Diketahui bahwa tidak selalu pergerakan harga sesuai dengan asumsi di atas, karena pasar yang menggerakkan harga. Nah supaya aman maka sebaiknya Anda lakukan langkah-langkah di bawah ini, meliputi :
1. Perhatikan Candle Setelah Doji
Hal ini mencerminkan ketidakpstian pasar, tidak jarang Doji memberikan sinyal palsu yang bisa menyesatkan para trader.
Bukannya reversal, harga nantinya akan terkonsolidasi atau justru meneruskan tren sebelumnya setelah Doji terbentuk.
Untuk menghindari hal tersebut, ahli Price Action menyarankan agar trader juga memvalidasi sinyal Doji terlebih dahulu.
Cara sederhanyannya yang bisa dilakukan dengan menunggu sampai terbentuk Candle setelah Doji.
Jika Doji yang terbentuk adalah sinyal bullish reversal (didahului oleh Downtrend dan memiliki ekor panjang), maka tunggu hingga Candle setelah Doji terkonfirmasi berbentuk Bullish.
Contohnya pada gambar dibawah ini :

Apabila Anda tidak ingin menunggu lam hingga Candle setelah Doji tertutup, Anda bisa mengantisipasi peluangnya dengan memasang pending order buy stop di level close atau high dari Candle sebelum Doji.
2. Memanfaatkan Kondisi Overbought dan Oversold
Cara trading dengan Doji bisa diaplikasikan dalam berbagai kondisi salah satunya, ketika pasar sedang dalam kondisi Overbought dan Oversold.
Apabila Candle Doji muncul di monemtum tersebut, maka jangan ragu untuk mengambil tindakan.
Cara mengetahui kondisi pasar sedang jenuh beli atau jual dilakukan dengan memanfaatkan beberapa Indikator Momentum yaitu Commodity Chanel Index (CCI), Relative Strenght Index (RSI), Wiliam Percentage Range (WPR) atau Stockhastic.
Contohnya sebagai berikut :

Dari gambar diatas dijelaskan bahwa apabila ada Candlestick Doji yang didahului Downtren terbentuk, lalu diikuti dengan sinyal Oversold dari Indikator Stochestic, maka entry bisa anda lakukan dengan “Buy”.
Begitu juga sebaliknya, metode ini bisa menjadi alat konfirmasi yang lebih ampuh dalam melengkapi cara validasi sinyal Doji pada poin sebelumnya.
3. Tempatkan Stop Loss Di Atas Sumbu
Stop Loss bisa menjadi penyelamat yang baik di saat harga bergerak melawan arah atau prediksi yang sudah Anda tentukan.
Cara menentukan Stop Loss nya, dengan meletakan SL menggunakan sumbu pada Candlestick Doji sebagai acuan.
Shadow Chandle merupakan garis panjang yang dihasilkan, dari pergerakan harga pada candlestick.
Doji trader dapat menempatkan Stopp Loss sesuai dengan level teratas atau terbawah pada ujung sumbu Candlestick.
Contoh memasang Stopp Loss di bagian sumbu Candlestick Doji bisa dilihat melalui gambar dibawah ini :

Keunggulan Menggunakan Candlestick Doji

Apabila pasar sedang mengarah keatas saat pola doji muncul, dapat dilihat sebagai indikasi momentum beli melambat atau momentum penjualan meningkat.
Trader dapat melihat hal tersebut sebagai tanda untuk keluar dari perdagangan panjang yang ada. Tetapi, dalam mempertimbangkan formasi candle dengan menggunakan indikator teknis.
Trader hanya boleh keluar dari perdagangan jika yakin bahwa indikator atau strategi keluar sudah mengkonformasi apa yang disarankan Doji.
Harus diingat, ada kemungkinan pasar ragu-ragu untuk waktu yang singkat dan kemudian bergerak maju kearah tren.
Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan analisa menyeluruh sebelum keluar sari suatu posisi.
Dari beberapa penjelasan mengenai manfaat yang dapat diperoleh Doji Candlestick memberikan peluang dalam mendapatkan keuntungan yang besar dan resiko kecil.
Namun harus tetap diingat bahwa semua hal tentang trading tidak memberikan jaminan keuntungan 100%.