Walaupun sering disebut dalam istilah keuangan atau ekonomi, namun masih banyak orang yang belum memahami tentang foreign exchange / forex (valuta asing).
Mungkin saja bagi kamu yang sudah berkecimpung di dunia ekonomi dan turut serta terlibat dalam pasar modal atau pasar uang, tentunya sudah mengenal istilah valuta asing.
Pada dasarnya valuta asing atau valas ini merupakan bagian dari devisa. Yang dimana pengertian dari devisa ini adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang mampu mendukung kegiatan transaksi lintas negara.
Oke, untuk mengetahui lebih lengkap tentang foreign exchange, yuk langsung saja simak pembahasannya dalam artikel ini.
Kurs Valuta Asing Hari Ini Live
Pengertian Foreign Exchange

Pada dasarnya foreign exchange / forex / fx (valuta asing / valas) adalah mata uang asing atau yang berasal dari negara lain yang diterima, digunakan, dan juga diakui sebagai suatu alat pembayaran yang sah dalam suatu perdagangan internasional.
Perlu kamu diketahui bahwa tidak seluruh mata uang asing bisa dipakai sebagai alat transaksi perdagangan internasional.
Dalam hal ini perlu dilakukan penukaran terlebih dahulu dengan menggunakan mata uang yang berlaku secara internasional.
Sama seperti mata uang yang lainnya, valuta asing juga mempunyai nilai kurs resmi yang sudah tercatat di dalam bank sentral.
Kurs valuta asing adalah harga suatu mata uang asing yang apabila dipertukarkan dengan menggunakan mata uang lainnya.
Mata uang yang sering dipakai dan juga berlaku sebagai alat tukar atau pemabayaran transaksi keuangan dan juga perdagangan internasional disebut dengan hard currency.
Hard currency adalah mata uang yang mempunyai nilai yang kuat terhadap mata uang lainnya.
Contoh yang termasuk ke dalam mata uang hard currency adalah mata uang yang berasal dari negara – negara maju, seperti Dollar dari Amerika, Yen dari Jepang dan Euro.
Sedangkan untuk mata uang yang mempunyai nilai yang lemah dan tentu saja jarang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional disebut dengan soft currency.
Yang termasuk ke dalam jenis soft currency adalah mata uang yang berasal dari negara berkembang seperti Rupiah dari Indonesia, Kyat dari Myanmar, Kina dari Papua Nugini, dan lain sebagainya.
Sejarah Foreign Exchange

Foreign exchange ini mempunyai sejarah yang sangat panjang sejak berabad – abad terdahulu.
Pada zaman dahulu, ketika umat manusia belum mengetahui mata uang, mereka melakukan transaksi dengan sistem barter.
Karena sistem barter ini mempunyai banyak sekali kekurangan, maka muncullah emas dan juga perak.
Emas dan perak tersebut dijadikan sebagai suatu standar mata uang yang ada di dalam pasar. Berawal dari hal tersebutlah mulai muncul uang di berbagai wilayah.
Sebenarnya kegiatan pertukaran mata uang atau foreign exchange ini sudah dimulai sejak zaman dahlu, namun pada tahun 1880 sampai Perang Dunia I mulai serius dilirik.
Setelah perang dunia II selesai, negara – negara yang ada di dunia menuntut adanya suatu standar ekonomi yang lebih baik dan juga stabil.
Hal tersebut dikarenakan adanya krisis yang sedang terjadi oleh dunia internasional pada saat itu.
Penyebab yang paling besar adalah karena kebijakan proteksionisme yang dilakukan oleh setiap negara yang ada di dunia.
The Bretton Woods Conference
Oleh karena itu, tepatnya pada 1 Juli – 22 Juli 1944 diadakan Konferensi Moneter Internasional yaitu “The Bretton Woods Conference”.
Konferensi tersebut diselenggarakan di sebuah hotel yang ada di New Hampshire, yaitu Bretton Woods yang diprakarsai oleh Amerika Serikat. Pada konferensi tersebut turut hadir sebanyak 44 negara.
Akhirnya, setelah melakukan negosiasi yang panjang dalam konferensi tersebut, diambillah keputusan yang dilakukan dengan cara diskusi, voting, dan diakhiri dengan pembuatan draft resolution.
Pada saat itu terdapat 34 negara anggota yang menyetujui untuk menandatangani dan memratifikasi perjanjian yang sudah dibuat dalam konferensi.
Dengan disetujuinya Bretton Woods System ini, maka sistem nilai tukar dunia pun berubah dari yang menggunakan fixed exchange rate melalui emas sebagai alat tukarnya menjadi sistem 2 standar.
Sistem dua standar ini terdiri dari sistem standar emas dan Dollar Amerika Serikat.
Setidaknya terdapat 5 poin model ekonomi politik internasional yang dipakai dalam Bretton Woods System, yaitu sebagai berikut.
- Setiap negara bisa mengaplikasikan sistem mata uang (managed flexibility) yang dimana setiap negara bisa memakai variasi nilai tukar, baik menggunakan USD atau tetap menggunakan fixed exchange rate melalui emas sebagai alat tukar.
- Setiap 5 tahun sekali, setiap negara akan melakukan audit untuk mengumpulkan emas dan mata uang yang berhubungan dengan pemberlakuan kuota.
- Seluruh anggota yang sudah meratifikasi Bretton Woods System harus melakukan kontrol eliminasi terhadap mata uang negaranya setelah 5 tahun melakukan perpindahan ke mata uang yang sudah disepakati. Oleh karena itu, mata uang akan bisa dengan mudah dan lebih fleksibel untuk ditukarkan tanpa harus ada restriksi atau persetujuan dari IMF sebagai lembaga yang mengatur moneter internasional.
- IMF menetapkan mata uang yang mampu menghasilkan keuntungan.
- Dibentuknya institusi yang dapat mengatur sistem moneter internasional yaitu IMF, World Bank, dan WTO.
Setelah berakhirnya konferensi tersebut, pertumbuhan ekonomi yang ada di dunia mulai berkembang dengan pesat.
Berakhirnya Bretton Woods System
Masa keemasan dari Bretton Woods System ini tidaklah berlangsung lama. Hal tersebut dikarenakan Amerika mengalami beberapa masalah yang berhubungan dengan keadaan ekonominya.
Pada tahun 1970 untuk pertama kalinya Amerika mengalami defisit perdagangan selama memasuki era setelah perang dunia.
Defisit perdagangan yang terjadi tersebut mengharuskan Amerika Serikat untuk mengurus kepentingan nasionalnya terlebih dahulu dibandingkan sibuk melakukan promosi liberalitas ekonomi yang diusungnya.
Gejolak ekonomi yang sedang terjadi di Amerika membuat nilai dollar Amerika menjadi turun.
Hal tersebut tentu saja berdampak pada banyak negara yang enggan untuk menukarkan mata uang mereka ke dollar Amerika.
Negara – negara tersebut takut akan terkena dampak devaluasi dari menurunnya nilai mata uang tersebut.
Situasi yang terjadi tersebut membuat Presiden Nixon (1971) mengambil keputusan untuk tidak memakai nilai semas sebagai standar nilai dollar lagi yang berakibat nilai emas terus mengalami fluktuasi.
Hal tersebut adalah cikal bakal dari berakhirnya Bretton Woods system.
Selanjutnya, Amerika mengambil keputusan untuk menggunakan nilai tukar mengambang terhadap mata uang mereka atau yang biasa disebut dengan floating exchange rate system.
Sistem tersebut memungkinkan nilai mata uang USD tidak lagi ditentukan oleh jumlah tertentu, namun bisa berubah sesuai dengan mekanisme pasar (permintaan dan penawaran).
Kemudian, negara lain pun ikut memakai sistem tersebut dan sampai saat ini hampir seluruh negara menggunakan floating exchange rate system.
Dengan pengaplikasian sistem tersebut, maka muncul foreign exchange market yang menggunakan fluktuasi harga dalam menciptakan keuntungan.
Meskipun pasar ini sangat fluktuatif, namun nilai transaksi yang terjadi setiap harinya merupakan yang terbesar di dunia.
Bahkan apabila bursa saham terbesar digabungkan yaitu NYSE, London, Tokyo, nilai transaksinya masih kalah jauh dengan nilai transaksi pasar forex.
Fungsi Foreign Exchange

Apabila dilihat dari penjelasan tentang foreign exchange atau valuta asing bisa diketahui bahwa valas mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap negara.
Berdasarkan hal tersebut, maka valas mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Alat Tukar Antar Negara
Dalam hal ini foreign exchange mempunyai fungsi sebagai suatu alat untuk menukar barang dan atau jasa dari suatu negara.
Misalnya pada saat Indonesia akan membeli barang dan atau jasa dari Myanmar, maka valas ini dapat dijadikan sebagai alat tukar.
Alat tukar tersebut bukan lah Rupiah maupun Kyat melainkan valuta asing.
2. Alat Pembayaran Internasional
Foreign exchange juga mempunyai fungsi sebagai alat untuk membayar utang pada saat suatu negara mempunyai utang terhadap negara lain.
Pembayaran tersebut baik berupa pembayaran pokok hutang yang dilakukan secara mengangsur maupun pembayaran bunga hutang, semua hal tersebut dibayar dengan menggunakan valuta asing.
3. Alat Pengendali Kurs
Kurs sendiri didefinisakan sebagai perbandingan nilai mata uang yang dimiliki oleh suatu negara terhadap nilai mata uang yang dimiliki oleh negara lainnya.
Pada dasarnya kurs suatu negara tentu saja dapat mengalami penguatan maupun penurunan seaktu – waktu, tergantung dari keadaan negara yang berangkutan.
Oleh karena itu, suatu negara dapat mengendalikan kursnya dengan cara mengatur penggunaan valuta asingnya.
4. Untuk Memperlancar Perdagangan Internasional
Dengan menggunakan valas, maka setiap negara yang ada di seluruh belahan dunia dapat dengan mudah melakukan kegiatan jual beli tanpa harus mengalami kesulitan atau masalah dari penggunaan mata uang.
Tujuan Forex

Selain mempunyai fungsi, adanya foreign exchange ini juga mempunyai beberapa tujuan.
Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari valas dalam transaksi yang terjadi antar negara.
- Digunakan sebagai media untuk melakukan transaksi di negara lain.
- Merupakan media yang dapat digunakan untuk mempertahankan daya beli.
- Dapat melakukan pengiriman uang ke luar negeri dengan sangat mudah.
- Bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan di pasar valuta asing (forex).
- Sebagai media yang digunakan untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar atau hedging.
- Mempermudah setiap kegiatan belanja yang dilakukan di negara lain.
Jenis Foreign Exchange

Foreign Exchange mempunyai beberapa jenis yang tergantung dari sudut pandangnya.
Pada dasarnya valuta asing dibedakan menjadi 2 golongan utama yaitu valuta asing yang dilihat dari fungsinya dan valuta asing yang dilihat dari bentuknya.
1. Foreign Exchange Berdasarkan Jenis
Apabila dilihat dari jenisnya, maka foreign exchange ini dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut.
- Valuta Asing Fisik
Valuta asing fisik yang dimaksud disini adalah uang dalam pengertian sebenarnya, yaitu uang yang berbentuk kartal.
Uang tersebut baik berbentuk logam maupun kertas yang bisa dipakai dalam perdagangan antar negara.
- Valuta Asing Non Fisik
Valuta asing non fisik adalah uang asing yang tidak berbentuk fisik.
Dengan kata lain uang yang tidak berbentuk kartal melainkan berbentuk uang giral atau berbagai jenis surat berharga lainnya.
Misalnya seperti wesel, cek, international money order, dan masih banyak lainnya.
2. Foreign Exchange Berdasarkan Bantuk
Apabila dilihat dari bentuknya, valuta asing bisa dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut.
- Mata Uang Asing
Yang dimaksud dengan mata uang asing disini adalah mata uang yang digunakan oleh negara lain.
Misalnya apabila sudut pandang dari Indonesia, maka mata uang asing seperti Yen, Dinar, Dollar, Euro, Peso, dan lain sebagainya.
- Saldo Kredit
Foreign exchange jenis saldo kredit ini merupakan saldo yang dimiliki oleh bank devisa suatu negara yang berada di luar negeri.
- Surat Wesel Luar Negeri
Surat wesel luar negeri ini tentu saja tidak lepas dari hubungan perdagangan antar negara.
Wesel ini bisa diketahi dengan cara melihat aktivitas perdagangan internasional yang terjadi.
Misalnya negara Indonesia melakukan eksor beras dan menarik wesel dari negara yang melakukan impor beras dari Indonesia.
- Hak Penerimaan Pembayaran
Hak penerimaan pembayaran yang dimaksud disini adalah hak penerimaan pembayaran yang berasal dari penduduk yang tinggal di suatu negara.
Biasanya hak ini mempunyai bentuk yang bermacam macam dan mempunyai tingkat likuiditas yang bisa dibilang cukup tinggi.
Kurs dan Kuotasi Forex

Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya bahwa kurs adalah nilai atau harga dari suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.
Sedangkan kuotasi foreign exchange adalah suatu pernyataan kesediaan melakukan transaksi jual beli valuta asing pada suatu kurs yang diumumkan.
Pada dasarnya kuotasi ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut.
- Direct Quotation
Direct quotation adalah cara menentukan kurs suatu mata uang yang dimaa 1 mata uang asing dipakai untuk menilai mata uang lokal.
Oleh karena itu, berdasarkan cara direct quotation ini, unit mata uang asing akan selalu tetap terhadap mata uang lokal
- Indirect Quotation
Indirect quotation adalah kebalikan dari cara direct quotation yaitu menetapkan kurs yang dimana unit mata uang lokal dipakai untuk menilai mata uang asing.
Dengan demikian, unit mata uang lokal akan selalu tetap terhadap mata uang asing.
- USD Quotation
Dalam transaksi valuta asing internasional, USD atau Dollar Amerika selalu dijadikan sebagai mata uang referensi dalam menentukan kurs mata uang asing lainnya.
Sistem Nilai Tukar Foreign Exchange

Seperti dalam sejarah perkembangannya yang sudah dibahas sebelumnya terdapat beberapa sistem nilai tukar atau kurs foreign exchange yang dipakai oleh beberapa negara dalam mengelola dan juga menentukan nilai tukar mata uangnya, yaitu.
1. Gold Standard
Standar emas merupakan sistem yang dimulai pada tahun 1880 dan berakhir pada awal Perang Dunia I, yang terbagi menjadi 2 yaitu.
- Gold Specie Standard
Adalah suatu sistem yang dimana menentukan nilai mata uang suatu negara dikaitkan dengan jumlah emas tertentu.
Dengan demikian, nilai nominal yang ada pada koin logam sama dengan harga bahan baku emas tersebut.
- Gold Bullion Standard
Gold bullion standard merupakan sistem yang dipakai pada saat uang kertas mulai banyak dipakai.
Dengan demikian nilai uang tersebut dihubungkan dengan sejumlah tertentu emas.
Dalam hal ini ada peran dari bank sentral yaitu untuk menjamin konvertibilitas mata uangnya (uang kertas) dengan emas.
Pergerakan nilai tukar foreign exchange yang ada pada sistem gold standard sangatlah kecil.
Biasanya hal tersebut dipengaruhi oleh biaya transportasi dan juga asuransi dari penyerahan secara fisik emas akibat dari defisit atau surplus perdagangan antar negara.
Dengan kata lain, jika nilai tukar mata uang suatu negara yang defisit turun terlalu jauh, maka negara tersebut akan melebur koin yang dimilikinya dan akan membayar dengan menggunakan emas yang harganya lebih tinggi, begitu juga sebaliknya.
2. Fixed Exchange Rate System
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sistem ini mulai digunakan setelah Perang Dunia II selesai yang ditandai dengan dilaksanakannya konferensi Bretton Woods pada tahun 1994.
Dalam konferensi tersebut ditetapkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
- Amerika mengaitkan mata uangnya dengan sejumlah emas yaitu 35 USD/ounce
- Setiap negara bisa mengaitkan nilai dari mata uangnya dengan emas atau USD dan bisa berfluktuasi sebesar 1% terhadap USD.
- Setiap negara bisa menyimpan cadangannya dalam bentuk emas atau mata uang USD.
- Amerika akan menjual emasnya dalam jumlah tertentu yang tetap kepada setiap negara yang mempunyai mata uang USD yang sah.
- Ketika mata uang suatu negara sudah ditentukan nila tukarnya, maka pemerintah dari negara tersebut wajib untuk memeliharanya dengan nilai tukar yang tetap.
- Dibentuknya IMF (International Monetary Fund) yang berfungsi membantu bank sentral yang menangani kesulitan keuangan dengan jalan memberikan pinjaman.
Selama fixed exchange rate system ini berjalan, pergerakan nilai tukar foreign exchange sangatlah kecil.
Hal tersebut dikarenakan sudah ditentukan pada tingkat tertentu terhadap emas maupun USD, sedangkan pada saat itu USD juga ditetapkan terhadap emas.
3. Floating Exchange Rate System
Setelah berakhirnya sistem fixed exchange rate system, maka munculah konsep baru yaitu floating exchange rate system.
Sistem tersebut merupakan sistem yang membiarkan nilai tukar valuta asing bergerak secara bebas.
Perubahan nilai tukar valuta asing tersebut ditentukan berdasarkan pada kekuatan permintaan dan juga penawaran dari valuta asing tersebut di pasar.
Selain permintaan dan juga penawaran terdapat juga faktor lain yang mampu mempengaruhi pergerakan dari nilai tukar valas, yaitu:
- Devaluasi (Depresiasi) dan Revaluasi (Apresiasi)
- Nilai nominal dan intrinsik mata uang
- Neraca pembayaran
- Cadangan devisa
- Tingkat inflasi
- Suku bunga nominal
- Suku bunga riil
Pada praktiknya terdapat 2 jenis floating exchange rate system, yaitu sebagai berikut.
- Free
Dalam sistem ini nilai tukar suatu valuta asing akan dibiarkan bergerak secara bebas.
Pergerakan tersebut sepenuhnya tergantung pada kekuatan permintaan dan juga penawaran yang berada di pasar.
Selain itu, bank sentral juga tidak melakukan intervensi guna mempengaruhi nilai tukar tersebut.
- Managed (Dirty)
Pada sistem managed floating rate system ini bank sentral bisa melakukan intervensi guna mempengaruhi nilai tukar valuta asing yang ada.
Cara Menghitung Nilai Tukar Foreign Exchange

Terdapat beberapa cara dalam menghitung nilai tukar foreign exchange atau valuta asing, yaitu sebagai berikut.
1. Spot Rate
Spot rate adalah cara menghitung nilai tukar valas yang dimana nilai tukar valuta asing ditentukan berdasarkan pada transaksi antar bank yang ada di suatu negara dengan negara lain pada suatu hari tertentu.
Untuk Indonesia sendiri kurs nilai tukar foreign exchange ditentukan oleh Bank Indonesia (BI) setiap harinya.
2. Forward Rate
Forward rate adalah cara yang dimana nilai tukar tentukan oleh perusahaan pada kedua negara yang berbeda yang saling melakukan transaksi jual beli dengan pembayaran beberapa waktu kemudian.
Contoh:
Pada tanggal 7 Januari 2025, kurs Dollar Amerika terhadap Rupiah adalah sebesar Rp. 12.250,- /US$.
Barang akan segera sampai pada tanggal 18 Agustus 2025, maka nilai tukar mata uang yang disepakati antara kedua perusahaan adalah sebesar Rp. 12.500,- /US$.
Walaupun pada tanggal 18 Agustus 2025 Dollar Amerika terhadap Rupiah lebih besar atau lebih kecil dari Rp. 13.500,- /US$, maka pembayaran tanf terjadi adalah tetap Rp. 13.500,- /US$.
3. Cross Rate
Cross rate adalah cara perhitungan nilai tukar antara mata uang yang berbeda berdasarkan pada nilai setiap mata uang tersebut terhadap suatu mata uang lainnya.
Hal tersebut biasanya dilakukan antara 2 mata uang yang jarang digunakan untuk melakukan transaksi.
Dengan demikian belum terdapat perhitungan nilai tukar secara langsung.
Contoh:
1 US$ = Rp. 12.000,- US$ = Cr. 157,2
Maka 1 Cr. = 12.000 / 157,2 = Rp. 76,34
1 Rupiah = 157,2 / 76,34 = Cr. 2,06
Pengertian Pasar Foreign Exchange

Pasar forex atau pasar foreign exchange atau bursa valas adalah suatu mekanisme yang dimana setiap orang bisa melakukan transfer daya beli antar negara, mendapatkan atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan antar negara, dan meminimalkan adanya risiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi dari pasar forex ini adalah untuk:
- Transfer daya beli
- Penyediaan kredit
- Mengurangi risiko valuta asing
Fungsi Pasar Forex

Selain fungsi yang sudah disebutkan di atas, terdapat beberapa fungsi pasar foreign exchange lainnya, yaitu sebagai berikut.
1. Commercial Transaction
Dalam hal ini dengan adanya transaksi mata uang tentu saja sangat penting untuk mendukng keberlangsungan transaksi perdagangan baik itu berupa barang maupun jasa.
2. Making The Market
Dengan adanya tempat pertukaran mata uang tentu saja akan dapat membentuk pasar untuk pertukaran mata uang itu sendiri, yang pada umumnya berlangsung antar bank atau money changer swasta.
3. Arbitrage
Pertukaran mata uang yang terjadi dipakai untuk memenuhi segala kewajiban pembayaran yang ada sesuai dengan perjanjian yang ada dalam kontrak jual beli dengan kemungkinan menggunakan forward rate atau cross rate.
4. Mengatasi Risiko Kerugian
Pertukaran mata uang yang terjadi bisa dipakai untuk melakukan spekulasi, baik itu untuk mendapatkan keuntungan atau untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin saja bisa terjadi.
Pelaku dalam Pasar Forex

Transaksi yang terjadi di pasar foreign exchange ini pada dasarnya terdiri dari 2 jenis tingkatan yaitu antar bank / wholesale market dan klien / ritel market.
Dalam hal ini terdapat beberapa pihak yang merupakan pelaku di pasar valutas asing, yaitu sebagai berikut.
1. Dealer Valas Bank dan Non Bank (Market Maker)
Dealer valas bank dan juga non bank merupakan pihak – pihak yang mampu membentuk pasar.
Hal tersebut dikarenakan mereka mampu membuat pasar valas menjadi ramai.
Mereka dapat senantiasa bersedia menjual dan juga membeli valuta asing yang mereka khususkan.
Biasanya mereka akan mempertahankan suatu porsi persediaan beberapa foreign exchange yang dikhususkan.
2. Perusahaan atau Individu
Perusahaan atau individu melakukan aktivitas di dalam pasar valuta asing agar mempermudah dalam pelaksanaan transfer investasi dan juga komersial.
Pihak – pihak ini biasanya terdiri dari atas para importir, investor portofolio internasional, dan perusahaan multinasional.
Mereka melakukan kegiatan di pasar valuta asing untuk tujuan ekspor, impor, maupun investasi.
3. Spekulator dan Arbitrase
Spekulator dan juga arbitrase dalam hal ini melakukan transaksi dalam pasar foreign exchange untuk mendapatkan keuntungan.
Arbitrator adalah pihak ketiga yang ada pada sebuah perundingan yang dapat memaksakan suatu kesepakatan atau perundingan untuk memperoleh keuntungan dengan menggunakan perbedaan harga yang terjadi.
Spekulan adalah suatu pihak yang melakukan spekulasi atas perubahan dari nilai mata uang tertentu untuk memperoleh keuntungan yang berasal dari perubahan atau fluktuasi harga umum.
4. Bank Sentral
Bank – bank sentral melakukan kegiatan di pasar valuta asing adalah untuk mendapatkan cadangan devisa dan juga agar dapat mempengaruhi harga yang dimana mata uangnya diperdagangkan.
Dalam hal ini bank sentral mungkin saja akan melakukan beberapa langkah yang semata – mata dimaksudkan dengan tujuan untuk mendukung atau mendongkrak nilai mata uang sendiri.
Dengan kata lain bank sentral ini merupakan pihak yang mempunyai peranan untuk mengontrol atau mengendalikan nilai tukar mata uangnya sendiri.
Di Indonesia sendiri yang berperan sebagai bank sentral adalah Bank Indonesia, yang seringkali mengguyur pasar valas dengan Dollar Amerika untuk menjaga stabilitas nilai tukar Eupiah terhadap Dollar Amerika.
5. Pialang
Pialang adalah pihak yang mempunyai peranan sebagai perantara di dalam pertemuan antara penawaran (penjual) dan permintaan (pembeli) terhadap harga atau nilai tukar sebuah mata uang tertentu.
Biasnaya, pialang ini mempunyai akses untuk melakukan komunikasi dengan dealer dan juga bank yang ada di seluruh dunia.
6. Pemerintah
Dengan menggunakan berbagai macam instrumen yang ada di dalam negara, dalam hal ini pemerintah ikut turun tangan dalam proses perdagangan valuta asing.
Keterlibatan dari pemerintah ini mempunyai tujuan untuk mencari keuntungan yang sebanyak – banyaknya demi menambah penghasilan nasional dan membayar hutang luar negeri.
Jenis – Jenis Transaksi Foreign Exchange

Terdapat beberapa jenis transaksi foreign exchange atau valuta asing, yaitu sebagai berikut.
1. Transaksi Spot
Transaksi spot adalah suatu jual beli mata uang yang dimana dilakukan dengan penyerahan dan juga pembayaran antarbank yang akan diselesaikan pada 2 hari kerja setelah tanggal transaksi.
Penyerahan dana yang terjadi dalam transaksi spot pada dasarnya bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, yaitu sebagai berikut.
- Value today adalah penyerahan dana yang dilakukan pada hari atau waktu yang sama debgan waktu atau hari dilakukannya transaksi. Cara penyelesaian ini biasa disebut dengan same day settlement atau cash settlement.
- Value tomorrow adalah penyerahan dana yang dilakukan pada saat hari kerja selanjutnya atau hari kerja setelah dilakukannya transaksi. Cara penyelesaian ini disebut juga dengan one day sattlement.
- Value spot adalah penyerahan dana yang dilakukan pada 2 hari kerja setelah dilakukannya transaksi.
2. Transaksi Forward
Transaksi forward atau yang biasa disebut dengan transaksi berjangka pada dasarnya adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan penyerahan yang dilakukan pada waktu yang akan datang.
Dalam hal ini kurs akan ditetapkan ketika kontrak dilaksanakan, akan tetapi pembayaran dan juga penyerahan akan baru dilakukan ketika kontrak sudah jatuh tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering dilakukan dengan tujuan hedging dan juga untuk spekulasi.
Hedgig ini dilakukan karena akibat dari terjadinya perubahan kurs mata uang.
3. Transaksi Swap
Transaksi swap yang terjadi di pasar antar bank merupakan pemberian dan juga penjualan yang dilakukan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan tanggal valuta asing (penyerahan) yang berbeda.
Jenis transaksi ini yang umum terjadi adalah “spot terhadap forward”. Pihak dealer dalam hal ini membeli suatu mata uang dengan melakukan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain dengan kontrak forward.
Berikut ini merupakan 2 transaksi swap yang terjadi antara bank dengan Bank Indonesia.
- Swap likuiditas adalah swap yang dilakukan berdasarkan pada inisiatif dari Bank Indonesia untuk dana yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi atau outstanding swap likuiditas ini untuk setiap bank maksimal adalah sebesar 20% dari modal bank.
- Swap investasi adalah swap yang dilakukan atas inisiatif bank dengan didasarkan pada swap bank dengan nasabahnya yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri (offshore loan) untuk kebutuhan investasi di Indonesia.
Margin Trading Valuta Asing

Margin trading adalah suatu transaksi jual beli foreign exchange atau valuta asing yang tidak diikuti dengan pergerakan dana.
Selain itu juga yang diperhitungkan sebagai suatu laba atau rugi merupakan selisih bersih antara harga jual / beli suatu jenis valas pada akhir transaksi.
Bank Indonesia dalam hal ini mengeluarkan ketentuan tentang kegiatan margin trading yang diatur dalam paket kebijaksanaan 28 Febuari 1991 yang terdapat beberapa pokok, yaitu.
- Margin trading foreign exchange harus dilaksanakan dengan dasar kebijaksanaan direksi bank dan juga suatu kontrak yang sudah dibuat.
- Kontrak margin trading paling tidak memuat tentang base currency yang dipakai, pelaksanaan settlement, pembukaan laba/rugi dari margin trading, dan jumlah yang digunakan sebagai batas keharusan menyetor tambahan margin deposit.
- Pelaksanaan margin trading dilakukan berdasarkan tersedianya margin deposit.
- Margin trading untuk kepentingan nasabahnya ditentukan maksimal 10 kali dari margin deposit nasabah yang disetor ke bank.
- Margin trading untuk kepentingan nasabah ditentukan maksimal 10% dari modal bank.
- Jika bank mengalami kerugian sebesar 5% dari modal, maka pihak bank harus menghentikan aktivitas margin tradingnya dan hanya boleh melakukan kegiatannya setelah mendapatkan persetujuan BI.
- Margin deposit nasabaj atau bank harus dicatat dalam laporan mingguan atau bulanan.
Kelebihan dan Kekurangan Transaksi Forex

Ada beberapa kelebihan dan juga kekurangan yang perlu diketahui sebelum melakukan transaksi foreign exchange atau forex, yaitu sebagai berikut.
Kelebihan Transaksi di Pasar Forex
- Transaksi dapat dilakukan secara global tanpa adanya batas waktu dan juga wilayah atau borderless.
- Dapat dilakukan dalam waktu 24 jam dalam 7 hari.
- Biaya transaksi yang bisa dibilang cukup terjangkau.
- Fluktuasi kurs mata uang yang terjadi tentu saja bisa dijadikan untuk mengambil keuntungan.
Kekurangan Transaksi di Pasar Forex
- Risiko yang ada tentu saja tidak pasti dan susah untuk diprediksi.
- Sulit dilakukan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah.
- Asal negara juga menjadi faktor penentu kesuksesan, karena adanya campur tangan pemerintah dalam mata uang yang diperdagangkan.
Akhir Kata
Demikianlah sedikit pembahasan tentang foreign exchange atau forex atau valuta asing. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa manambah wawasan kamu.
Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silakan sampaikan saja di kolom komentar. Terima kasih.