Pada zaman yang serba digital seperti sekarang ini, internet marketing merupakan suatu ilmu yang wajib dipelajari bagi para pemilik bisnis maupun ahli marketing.
Pada saat ini tanpa menggunakan internet marketing, kamu tidak akan bisa bersaing dalam dunia bisnis.
Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakannya, kamu akan bisa menarik banyak customer dalam waktu yang bisa dibilang cepat atau singkat.
Pembahasan pada artikel kali ini sangat cocok bagi kamu yang masih pemula dalam pemasaran berbasis internet.
Apa Itu Internet Marketing?

Secara sederhananya internet marketing adalah salah satu jenis pemasaran yang memakai berbagai platform online atau yang terhubung dengan internet sebagai medianya.
Rafi Mohammed et al (2002:4) menyatakan bahwa:
“Internet marketing is the process of building and maintaining customer relationship through online activities of facilitate the exchange of ideas, product, and service that satisfy the goals of both parties.”
“Artinya: Internet marketing adalah suatu proses membangun dan juga menjalin relasi dengan para pelanggan melalui kegiatan online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan jasa dimana kepuasan menjadi tujuan dari keduabelah pihak.”
Sedangkan Dave Chaffey et al (2000:6) menyatakan bahwa:
“Internet marketing is the application of the internet and related digital technologies to achieve marketing objective.”
“Artinya: Internet marketing adalah suatu aplikasi internet dan teknologi digital yang terkait untuk mencapai tujuan pemasaran.”
Oke, dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa internet marketing adalah suatu proses yang memakai internet dan sejenis teknologi digital dalam bidang pemasaran untuk membangun relasi dengan para customer dan menawarkan produk (barang atau jasa) guna untuk memuaskan kebutuhan customer.
Manfaat / Keuntungan Internet Marketing

Apabila dibandingkan dengan marketring secara konvensional, internet marketing ini mempunyai manfaat atau keuntungan tersendiri baik itu bagi konsumen maupun bagi para pelaku usaha atau marketers.
Berikut ini merupakan beberapa manfaat atau keuntungan dari internet marketing.
Bagi Konsumen
Berikut ini merupakan beberapa manfaat atau keuntungan pemasaran melalui internet yang dapat dirasakan oleh konsumen.
1. Convenient
Convenient disini maksudnya adalah konsumen atau pelanggan tidak perlu lagi harus terjebak kemacetan, susah payah menemukan tempat parkir, dan berjalan kaki melalui banyak toko untuk dapat menemukan produk.
Dalam hal ini konsumen atau pelangga dapat membandingkan merek, membandingkan harga, dan dapat memesan produk 24 jam sehari dari lokasi manapun selama terhubung dengan internet.
2. Easy and Private
Dalam hal ini konsumen akan sangat dimudahkan, karena bisa melakukan transaksi kapan pun dan dimana pun selama terhubung dengan internet.
Selain itu konsumen juga akan menghadapi sedikit perselisihan dalam transaksi dan tidak perlu untuk menghadapi penjual atau membuka diri terhadap bujukan maupun hubungan emosional.
3. Information
Dengan melalui jaringan internet para konsumen akan mampu mendapatkan akses terhadap perbandingan informasi yang berlimpah tentang perusahaan dan juga produk.
4. Interactive and Immediate
Maksudnya adalah para konsumen dapat melakukan interaksi dengan situs penjual untuk dapat menemukan berbagai informasi yang tepat tentang produk atau layanan yang mereka inginkan, kemudian memesan atau mendownloadnya secara langsung.
Bagi Pelaku Bisnis atau Marketers
Berikut ini merupakan beberapa manfaat atau keuntungan pemasaran dengan melalui internet yang dapat dirasakan oleh pelaku bisnis atau marketers.
1. Mempunyai Jangkauan Luas
Kamu bisa membayangkan pada saat media pemasaran hanya terbatas pada media cetak, radio dan televisi.
Walaupun ketiga media tersebut banyak diminati oleh orang, akan tetapi target konsumen atau audiens belum tentu menyimak promosi yang kamu buat.
Pada saat sekarang ini, hampir semua orang memakai internet untuk berbagai macam kebutuhan, mulai dari belanja sampai dengan melakukan investasi.
Selain itu, promosi yang sudah kamu buat ini dapat diakses oleh audiens selama 24 jam.
Hal tersebut tentu saja orang dengan jam produktif yang berbda – beda pun dapat melihat promosi yang sudah kamu buat.
Dengan demikian jangkauan audiens kamu akan semakin luar, dan tentu saja bisnis yang kamu jalani akan semakin berkembang.
2. Alat yang Bagus Membangun Hubungan
Perlu diketahui bahwa pemasaran dengan melalui internet ini merupakan suatu alat yang bagus untuk dapat membangun hubungan dengan para calon konsumen dan pelanggan tetap.
Hal tersebut dikarenakan perusahaan dapat melakukan interaksi dengan para audiens untuk dapat mempelajari tentang kebutuhan dan keinginan mereka yang lebih spesifik.
Selain itu juga untuk membangun database konsumen. Apabila perusahaan mampu membangun database konsumen, maka pemasaran yang dilakukan akan semakin tepat sasaran atau efektif.
3. Membutuhkan Biaya yang Tidak Terlalu Besar
Apabila dibandingkan dengan melakukan pemasaran di televisi, baliho, dan radio, internet marketing ini bisa dibilang tidak membutuhkan modal atau biaya yang besar.
Hal tersebut dapat dibuktikan yang dilakukan dari sebuah riset (http://www.gartner.com/technology/research/digital-marketing/digital-marketing-spend-report.jsp), bahwa internet marketing ini mampu menekan anggaran sebesar 40%.
Oleh karena itu setiap pelaku usaha baik itu kecil, menengah, maupun besar mampu mempromosikan bisnisnya.
4. Audiens Lebih Tertarget (Relevan)
Ketika kamu melakukan promosi secara konvensional, kamu tidak dapat mengetahui performa promosi dan juga kualitas para audiens nya.
Hal tersebut dikarenakan para audiens televisi, radio, koran, dan baliho terlalu luas.
Tentu saja hal tersebut tidak efektif atau kurang tertarget. Akan tetapi dengan menggunakan pemasaran melalui internet kamu bisa membidik dan mampu menghasilkan audiens yang relevan dengan produk yang kamu tawarkan.
Misalnya saja dengan menggunakan social media marketing, kamu bisa melakukan targeting audiens mulai dari uisa, minat, lokasi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan produk yang kamu tawarkan.
5. Performa Mudah Diukur
Seperti yang sudah sedikit disinggung pada poin 4 sebelumnya, bahwa promosi dengan menggunakan internet ini lebih mudah untuk diukur performanya atau efektivitasnya.
Dengan melakukan pemasaran konvensional kamu tidak bisa mengetahui seberapa besar pengaruh promosi yang kamu buat terhadap audiens.
Akan tetapi jika kamu melakukan pemasaran online, kamu bisa dengan mudah mengukur efektivitas atau performa dari promosi yang kamu buat.
Hal tersebut dikarenakan setiap tools atau platform yang kamu gunakan dalam melakukan pemasaran online sudah dilengkapi dengan fitur untuk melakukan analisis.
Misalnya saja Facebook Ads, yang sudah dilengkapi dengan fitur analitik yang bisa memungkinkan kamu untuk memonitor berbagai metrik pemasaran seperti views, click through rate (CTR), dan lain sebagainya.
Komponen dalam Internet Marketing

Berdasarkan yang disampaikan oleh Rafi Mohammed (2003:4) terdapat beberapa komponen yang ada di dalam internet marketing, yaitu sebagai berikut.
1. Proses
Sama seperti program pemasaran konvensional, pemasaran dengan melalui internet juga melibatkan suatu proses.
Berikut ini merupakan 7 tahapan dari proses internet marketing atau pemasaran online.
- Membentuk peluang pasar.
- Menyusun strategi pemasaran.
- Merancang pengalaman konsumen.
- Membangun hubungan antarmuka dengan konsumen.
- Merancang program pemasaran.
- Meningkatkan informasi konsumen melalui teknologi.
- Mengevaluasi hasil internet marketing secara keseluruan.
2. Membangun dan Mempertahankan Hubungan dengan Konsumen
Membangun dan juga mempertahankan hubungan dengan calon konsumen dan pelanggan setia adalah tujuan dari pemasaran.
Dalam hal ini terdapat 3 tahapan hubungan dengan pelanggan, yaitu sebagai berikut:
- Awareness
- Exploration
- Commitment
Perlu diketahui bahwa program pemasaran bisa dikatakan sukses jika mampu mengarahkan calon konsumen sampai pada tahapan komitmen pada perusahaan (penjualan / pelanggan setia).
3. Online
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa internet marketing merupakan pemasaran yang dilakukan melalui jaringan internet.
Artinya pemasaran ini dilakukan dalam jaringan internet atau online. Apabila tidak terdapat jaringan internet, maka tidak akan bisa melakukan internet marketing.
4. Pertukaran
Dampak atau hasil yang diharapkan dari pemasaran dengan melalui internet adalah adanya pertukaran baik itu pertukaran informasi maupun pertukaran antara uang dengan produk (penjualan).
5. Pemenuhan Kepuasan Kebutuhan
Dengan melakukan pemasaran online, pemenuhan kepuasan kebutuhan kedua belah pihak akan lebih cepat terpenuhi.
Bagi perusahaan yang memakai pemasaran online dapat menggapai tujuan perusahaan seperti meningkatkan pendapatan, pangsa pasar semakin luas, dan lain sebagainya.
Bagi konsumen dapat terpenuhinya kebutuhannya seperti memperoleh informasi dengan lebih cepat.
Tahapan Internet Marketing

Perlu kamu ketahui bahwa internet marketing mempunyai banyak teori dan model.
Salah satunya adalah apa yang disampaikan oleh Rafi Mohammed et al (2003:9) yaitu teori seven stage of internet marketing.
Dalam teori ini dijelaskan bahwa terdapat 7 tahapan internet marketing, yaitu sebagai berikut.
Tahap 1: Farming the Market Opportunity
Pada tahap pertama dalam internet marketing ini meliputi analisis peluang pasar dan mengumpulkan data baik itu secara online maupun offline dengan tujuan untuk membentuk atau menciptakan peluang pasar.
Terdapat beberapa langkah atau tahapan yang dapat dilakukan untuk membentuk atau menciptakan peluang pasar, yaitu sebagai berikut.
1. Investigate Opportunity in an Existing of New Value System
Langkah atau tahapan yang pertama yaitu melakukan identifikasi atau menyelidiki peluang yang ada pada nilai sistem, baik sistem yang sudah ada (berjalan) atau sistem yang baru.
Pada tahapan ini dilakukan identifikasi secara luas daerah mana yang sekiranya akan dimasuki oleh perusahaan baru untuk memulai bisnisnya atau perusahaan lama untuk bisa melakukan ekspansi.
Selain itu, peluang apa saja yang bisa didapatkan untuk memungkinkan perusahaan masuk ke pasar.
2. Identify Unmet of Underserve Customer Needs
Tahapan selanjutnya adalah melakukan identifikasi mengenai kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.
Pada tahapan ini dituntut adanya inovasi dalam menciptakan nilai baru yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan calon konsumen (pelanggan) yang lebih baik.
Perlu diingat bahwa para pelanggan bisa saja berpindah atau beralih ke produk (barang dan/atau jasa) perusahaan lain jika perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan dan mengkomunikasikan nilainya secara efektif kepada pelanggan.
Kunci pada tahapan ini adalah melakukan identifikasi salah satu dari kebutuhan yang tidak terpenuhi atau kebutuhan yang sudah terpenuhi namun dengan menggunakan cara yang lebih baik.
3. Determine Target Customer Segments
Segmentasi pasar adalah proses pengelompokkan para pelanggan dengan didasarkan pada kesamaan yang ada pada mereka.
Tujuan dari dilakukannya segmentasi pasar yaitu untuk melakukan identifikasi kombinasi dan berbagai variabel pasar yang akan menghasilkan pengelompokkan konsumen yang actionable dan meaningful.
Dalam hal ini perusahaan perlu untuk mengetahui beberapa hal, yaitu:
- Konsumen yang menjadi targetnya.
- Penawaran menarik yang akan diberikan kepada konsumen.
- Dan berbagai batasan yang harus dilewati perusahaan untuk mengajak para konsumen ikut serta dalam penawarannya.
Terdapat beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk dapat menentukan segmentasi pasar, yaitu sebagai berikut.
4. Assess Resource Requirments to Deliver the Offering
Tahapan atau langkah yang keempat adalah menilai sumber daya yang diperlukan untuk memberikan penawaran.
Pada tahapan keempat ini, perusahaan perlu melakukan identifikasi sumber daya yang mampu ditawarkan kepada para pelanggan serta teknologi yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Sumber daya yang berasal dari perusahaan terdiri dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
- Customer Facing Resources
Sumber daya perusahaan ini terdiri dari brand name, sales force yang terlatih dengan baik, dan berbagai macam saluran distribusi.
- Internal
Sumber daya perusahaan ini berhubungan dengan operasi internal perusahaan seperti teknologi, skala ekonomi, sumber daya manusia yang berpengalaman, dan pengemangan produk.
- Upstream
Sumber daya perusahaan yang satu ini berkaitan dengan hubungan atau relasi perusahaan dengan para supplier atau pemasoknya.
5. Assess Competitive, Technology, and Financial Attractiveness of Opportunity
Tahapan yang kelima adalah melakukan penilaian mengenai kekuatan persaingan, teknologi, dan keuangan perusahaan terhadap peluang.
Terdapat beberapa faktor yang bisa dipakai perusahaan untuk melakukan penilaian peluang, yaitu sebagai berikut.
- Competitive Intensity
Dalam setiap industri tentu saja perusahaan banyak menghadapi persaingan maupun ancaman dari para pesaingnya.
Dalam hal ini perusahaan harus bisa melakukan beberapa analisis dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan yang dimiliki oleh para pesaingnya dalam industri yang sama.
- Customer Dynamics
Sangat penting bagi perusahaan untuk selalu melakukan analisa pada setiap perubahan yang berkaitan dengan pelanggan.
Hal tersebut dikarenakan sifat pelanggan yang dinamis menjadi salah satu tolak ukur dalam mengembangkan perusahaan.
Jika perusahaan mampu memanfaatkannya dengan cara memenuhi setiap kebutuhan dari para pelanggan, maka perusahaan akan dimudahkan dalam pengembangan yang lainnya.
- Technology Vulneralbility
Perkembangan teknologi yang semakin maju dari waktu ke waktu harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam melihat apa yang bisa dimanfaatkan dalam mengembangkan potensi yang ada dalam perusahaan.
Artinya perusahaan harus mampu membuat penilaian tingkat tinggi dalam konsep yang rentan terhadap trend teknologi, sebagai penetrasi peluang teknologi dan dampak teknologi baru dalam memberikan nilai (value).
- Microeconomics
Dalam hal ini perusahaan perlu memperkirakan level dari peluang keuangan. Penilaian terhadap peluang keuangan perusahaan ini dapat dilihat melalui ukuran atau volume pasar dan profitability.
6. Conduct Go / No Go Assesment
Pada tahapan terakhir ini dibahas tentang pengambilan keputusan akhir berdasarkan pada setiap peluang yang ada yang berhasil dianalisis oleh perusahaan.
Peluang tersebut nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur atau landasan apakah go or no go bagi perusahaan untuk menerapkan e-marketing or internet marketing.
Dalam menentukan keputusan akhir apakah go or no go terdapat 3 parameter tolak ukur, yaitu sebagai berikut:
- Faktor Positif
Adalah faktor yang mendukung bagi terselenggaranya internet marketing.
- Faktor Netral
Adalah faktor yang berada di antara faktor positif dan negatif, akan tetapi lebih cenderung pada faktor yang mendukung atau positif.
- Faktor Negatif
Adalah faktor yang kurang mendukung bagi terselenggaranya internet marketing.
Tahap 2: Formulating the Market Strategy
Setelah tahapan sebelumnya sampai pada tahapan mengambil keputusan go or no go, maka tahapan yang kedua ini adalah menentukan strategi internet marketing.
Pada tahapan ini terdapat 3 komponen utama yaitu segmentation, targeting, dan positioning.
Tahapan ini juga kemudian di dukung oleh program pemasaran yang melibatkan putusan yang berhubungan dengan marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari price, product, promotion, dan distribution.
1. Segmentation
Pada tahap pertama tepatnya di determine target customer segments, sudah dibahas tentang segmentasi pasar.

Perlu diketahui, untuk segmentasi ini terdapat 4 kemungkinan, yaitu sebagai berikut.
- No Change
No change merupakan kemungkinan yang memperlihatkan hasil yang sama setelah dilakukannya internet marketing (online) dengan pemasaran offline dan tidak menunjukkan segmen baru yang signifikan.
Selain itu ukuran segmentasi pasar secara online masih tetap sama seperti segmentasi pasar secara offline.
- Market Expansion
Market expansion merupakan kemungkinan dimana setelah dilakukannya internet marketing, karakteristik segmentasi pasar masih sama seperti pemasaran offline, namun ukuran segmentasi pasar mengalami perubahan.
- Market Reclassification
Market reclassification merupakan kemungkinan dimana setelah dilakukannya internet marketing, karakterisitik segmentasi pasar mengalami perubahan, namun ukuran segmentasi pasar tidak mengalami perubahan yang signifikan dari pemasaran offline.
- Reclassified Expansion
Reclassified expansion merupakan kemungkinan dimana setelah melakukan internet marketing, karakteristik segmentasi pasar dan ukuran segmentasi mengalami perubahan yang signifikan.
2. Targeting
Perlu diketahui bahwa dalam menentukan target segmentasi pasar, terdapat 4 skenario berbeda, yaitu sebagai berikut.

- Blanked Targeting
Dalam hal ini karakteristik segmentasi internet marketing tidak mengalami perubahan dari segmentasi pemasaran offline.
Akan tetapi segmentasi pemasaran online semakin luas, misalnya seperti meningkatnya jangkauan geografis.
- Beachhead Targeting
Segmentasi pemasaran online lebih kecil daripada segmentasi pemasaran offline, yang mungkin saja mewakili suatu kelompok rasa atau selera yang lebih fokus.
Hal tersebut mungkin saja terjadi, apabila hanya sebagian dari konsumen yang mengakses internet untuk melakukan pembelian.
- Bleed Over Targeting
Pada skenario bleed over targeting ini dijelaskan bahwa target segmentasi pemasaran online meliputi sebagian dari segmentasi pemasaran offline.
Selain itu juga memasukkan segmentasi baru yang belum ada sebelumnya pada pemasaran offline.
Segmentasi yang ditargetkan ini mencakup individu – individu yang diabaikan sebelumnya pada pemasaran offline, tetapi menjadi target karena sistem pemasaran online menawarkan hal yang menarik bagi konsumen tersebut.
- New Opportunity Targeting
Pada skenario new opportunity targeting ini dijelaskan bahwa target segmentasi pemasaran online berbeda (tidak ada yang sama) dari target segmentasi ketika perusahaan menjalankan pemasaran secara offline.
Apabila skenario targeting ini dipilih, artinya perusahaan sudah mempunyai produk yang berbeda dengan produk yang dipasarkan secara offline.
3. Positioning
Skenario dari pendekatan positioning yang didasarkan pada pilihan skenario targeting dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut.

Tahap 3: Designing the Customer Experience
Tahap internet marketing yang ke 3 adalah designing the customer experience.
Pengalaman pelanggan atau customer experience adalah persepsi dan juga interpretasi yang ditargetkan terhadap konsumen pada berbagai rancangan yang dialami ketika melakukan interaksi dengan perusahaan.
Dalam hal ini perusahaan perlu memahami jenis pengalaman pelanggan yang harus dihasilkan untuk dapat memenuhi peluang pasar.
Dalam mendesain pengalaman pelanggan ini, terdapat 3 tahapan yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Functionality
Pada tahapan yang pertama ini perusahaan dituntut untuk dapat membuat dan memastikan situs yang dibuat akan bekerja dengan baik.
Pada tahapan ini terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membuat situs bekerja dengan baik, yaitu sebagai berikut.
2. Intimacy
Pada tahapan ini perusahaan berupaya untuk membuat para pelanggan merasa bahwa perusahaan sudah sangat memahami kebutuhan dan keinginan mereka.
Terdapat beberapa hal yang dapat membuat para pelanggan semakin dekat dengan perusahaan, yaitu sebagai berikut.
3. Evangelism
Pada tahapan ini perusahaan mampu membuat para pelanggan menjadi penyebar informasi tentang situs perusahaan.
Artinya secara tidak langsung para pelanggan mempromosikan perusahaan kepada relasi, kerabat, dan orang – orang yang berada di sekitarnya.
Pada tahapan akhir ini, para pelanggan berperan sebagai para pewarta.
Hal tersebut karena para pelanggan sudah terinternalisasi akan pengalamannya sehingga mereka tidak sabar untuk berbagai cerita dengan orang lain.
Tahap 4: Crafting the Customer Interface
Tahap internet marketing yang ke 4 adalah crafting the customer interface.
Interface adalah suatu representasi virtual dari pemilihan nilai proposisi suatu perusahaan.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa internet pada saat ini sudah mengubah tempat pertukaran dari marketplace (seperti interaksi face to face) menjadi marketspace (seperti transaksi screen to face).
Perbedaan utama dari sifat hubungan pertukaran tersebut pada saat ini ditengahi oleh interface teknologi.
Dengan adanya perpindahan yang terjadi dari hubungan antarmuka people mediated menjadi technology mediated, terdapat beberapa pertimbangan perancangan interface.
Dalam melakukan perancangan interface yang baik dapat menggunakan kerangka kerja 7C (7C’s frameworks).
Kerangka kerja 7C ini merupakan cara untuk melakukan identifikasi perancangan tampilan utama yang dihadapi pada saat mengimplementasikan model bisnis.
Berikut ini merupakan elemen – elemen dari kerangka kerja 7C.
1. Context
Dalam hal ini suatu halaman website haruslah mampu menangkap estetika dan mempunyai fungsi untuk melihat dan merasakan.
Terdapat beberapa situs website yang menitikberatkan fokus utamanya pada penampilan grafik, warna, dan desain yang menarik.
Ada pula yang sudah menekankan pada berbagai tujuan yang bisa bermanfaat, seperti membuat navigasi.
2. Content
Konten dalam hal ini dapat diartikan sebagai semua hal yang mempunyai sifat digital dalam sebuah situs web.
Tentunya media ini dapat berupa teks, video, audio, gambar, ataupun grafik yang mampu menyampaikan pesan dengan sebaik mungkin.
3. Community
Dalam hal ini komunitas merupakan ikatan hubungan yang terjadi antara sesama pelanggan karena mempunyai ketertarikan yang sama terhadap sesuatu.
4. Customization
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa customization dalam hal ini merupakan kemampuan dari suatu situs dalam memberikan bentuk yang berbeda untuk setiap konsumen.
Atau mampu memberikan kebebasan kepada konsumen untuk membuat personalisasi dalam website.
5. Communication
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa komunikasi ini berkaitan dengan percakapan atau dialog yang terjadi antara situs web dengan penggunanya.
6. Connection
Connection adalah kemampuan situs web untuk berpindah dari suatu webpage ke webpage yang lainnya atau website lainnya dengan onclick baik pada teks, gambar, atau toolbars.
7. Commerce
Commerce adalah kemampuan dari situs web dalam melakukan suatu transaksi yaitu dengan adanya fitur shopping charts, pilihan pembayaran, pemeriksaan, konfirmasi pesanan, pengiriman, dan lain sebagainya.
Tahap 5: Designing the Marketing Program
Tahap internet marketing yang ke 5 adalah designing the market program.
Setelah melalui tahap 1 sampai dengan 4 seharusnya perusahaan sudah mempunyai arah strategi yang jelas.
Pada tahapan ke-5 ini perusahaan melakukan perancangan program pemasaran atau mendesain serangkaian tindakan pemasaran.
Hal tersebut dengan tujuan untuk memindahkan target konsumen dari mempunyai kesadaran (awareness) terhadap produk menjadi komitment.
Dalam hal ini terdapat beberapa hubungan antara perusahaan dengan pelanggan, yaitu sebagai berikut.
- Awareness
Tahap kesadaran ini merupakan tahapan dimana pelanggan mempunyai informasi dasar, pengetahuan, atau pandangan mengenai perusahaan atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan, namun belum mulai melakukan komunikasi dengan perusahaan.
- Exploration
Tahap eksplorasi ini adalah tahapan dimana pelanggan mulai melakukan komunikasi dan tindakan yang memungkinkan keberlanjutan hubungan yang lebih dekat.
Dalam hal ini pelanggan mulai tertarik untuk menjelajahi website perusahaan atau media penjualan lainnya yang digunakan oleh perusahaan untuk mencari informasi.
- Commitment
Pada tahapan komitmen ini melibatkan adanya tanggung jawab atas produk ataupun perusahaan.
Pada saat pelanggan mempunyai komitmen, maka pelanggan akan secara berkala mengakses website perusahaan dan memberikan pandangan serta sikap yang menggambarkan loyalitasnya.
- Dissolution
Tahapan pemutusan hubungan ini muncul pada saat satu atau kedua belah pihak memutuskan hubungan.
Internet Marketing Mix
Internet marketing mix mempunyai 6 kelas lever yaitu product, pricing, communication, community, distribution, dan branding.
Ke-6 kelas lever tersebut dapat dipakai untuk menciptakan kesadaran, eksplorasi, dan diharapkan pelanggan mempunyai komitmen terhadap penawaran perusahaan.
1. Product
Produk adalah jasa atau barang fisik yang ditawarkan oleh perusahaan.
Dalam membangun hubungannya dengan pelanggan, perusahaan bisa memakai berbagai produk lever untuk membangun awareness.
Performa layanan yang baik dapat memungkinkan para pelanggan untuk melakukan eksplorasi hubungan yang lebih dalam.
Dan penawaran yang dikustomisasi memungkinkan dapat memperkuat komitmen pelanggan terhadap perusahaan.
2. Pricing
Price adalah sejumlah nilai yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk mendapatkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Dalam hal ini terdapat berbagai pricing lever yang bisa dipakai oleh perusahaan dalam strategi penentuan harga produk yang ditawarkannya.
Pricing lever ini bisa dipakai perusahaan untuk membawa pelanggan melalui 4 tahap dalam hubungannya dengan pelanggan.
3. Communication
Komunikasi disini maksudnya adalah sebuah aktivitas menginformasikan kepada satu atau lebih kelompok target pasar tentang perusahaan dan juga produk yang ditawarkannya.
Dalam hal ini komunikasi mencakup semua jenis komunikasi perusahaan dengan para pelanggannya termasuk internet marketing.
Komunikasi ini dapat membuat para target pasar perusahaan menjadi aware dengan berbagai penawaran perusahaan.
Selain itu juga mampu mendorong pada tahapan exploration, commitment, dan dissolution.
4. Community
Komunitas adalah sebuah kumpulan berbagai hubungan yang terhubung dan terbentuk karena adanya suatu kesamaan minat.
Dalam hal ini komunitas dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk membangun awareness, exploration, dan commitment.
5. Distribution
Distribution adalah perantara perusahaan untuk memastikan bahwa informasi atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan bisa sampai kepada para pelanggan.
Dalam hal ini luasnya cakupan saluran distribusi, dan juga pengiriman pesan dari berbagai saluran, akan berdampak pada awareness pelanggan dan semakin besarnya potensi untuk exploration terhadap perusahaan dan produknya.
6. Branding
Dalam hal ini branding mempunyai 2 peranan dalam strategi pemasaran. Pertama, branding adalah hasil atau keluaran dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perlu diketahui bahwa program pemasaran dapat mempengaruhi bagaimana konsumen dalam menilai brand, dan nilainya.
Kedua, branding adalah bagian dari setiap strategi pemasaran.
Branding lever bekerja sama dengan lever pemasaran lainnya untuk menghasilkan pelanggan bagi perusahaan.
Marketspace Matrix
Marketspace matrix adalah suatu alat yang dapat dipakai untuk merancang berbagai kombinasi kegiatan marketing mix dengan tujuan untuk membuat para pelanggan awareness menjadi commitment.

Tahap 6: Leveraging Customer Information Through Technology
Tahap internet marketing yang ke 6 adalah leveraging customer information through technology.
Pada tahapan ini perusahaan bisa menggunakan bantuan teknologi untuk memperoleh, menganalisa, dan juga memanfaatkan informasi tentang pelanggan.
Dengan demikian, perusahaan akan lebih memahami dan juga mengenal para pelanggannya untuk dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh mereka.
Hal tersebut dapat diketahui dengan melakukan beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
1. Marketing Research
Marketing reasearch ini adalah alat yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan untuk dapat memahami dan juga memenuhi keinginan dan kemauan dari para pelanggan.
Yang dimana dengan melakukan marketing research ini perusahaan dapat memperoleh informasi tentang kualitas dan juga manfaat dari produk atau layanan yang diperlukan pelanggan.
2. Database Marketing
Dalam hal ini database marketing sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan pelanggan.
Dengan melakukan analisa pada informasi ini, perusahaan akan dapat memperkirakan respon pelanggan pada berbagai penawaran tertentu.
Selain itu, perusahaan juga akan mampu membuat berbagai keputusan pemasaran yang didasarkan pada respon yang diharapkan.
3. Customer Relationship Management
Customer relationship management (CRM) adalah alat yang dapat digunakan untuk menetapkan profitabilitas jangka panjang dari pelanggan dam memelihara pelanggan yang loyal terhadap perusahaan.
Dalam hal ini informasi pelanggan adalah kekuatan dan sistem informasi pelanggan mampu membuat perusahaan meningkatkan kekuatan tersebut.
Tahap 7: Evaluating Marketing Program
Tahap internet marketing yang terakhir adalah evaluating marketing program.
Pada tahapan terakhir ini perusahaan melakukan evaluasi pada semua program marketing yang sudah dilakukannya apakah mencapai sasaran atau belum.
Untuk dapat melakukan evaluasi terhadap hasil internet marketing, perusahaan dapat menggunakan marketing metrics framework yang terdiri dari:
- Financial Metrics
Metrics ini digunakan untuk mengukur hasil dari bottom line dan berada pada tingkatan atau level yang paling menyeluruh.
Financial matrics ini terdiri dari beberapa pengukuran yaitu sales, revenue, gross margin, profits, dan marketing spend.
- Customer Based Metrics
Metrics ini digunakan untuk melihat kinerja pemasaran dalam membangun asset berbasis pelanggan yang mampu memberikan hasil finansial.
Customer based metrics ini berkaitan dengan tahapan hubungan dengan para pelanggan yaitu awareness, exploration, commitment, dan dissolution.
- Implementation Metrics
Implementation metrics ini digunakan untuk melihat seberapa efektif dan baiknya kinerja dari berbagai elemen dalam program marketing dalam membangun asset berorientasi pelanggan.
Strategi Internet Marketing

Dalam melakukan internet marketing atau pemasaran secara online, kamu dapat menerapkan beberapa strategi internet marketing yaitu sebagai berikut.
1. Membuat Website dan Blog
Pada saat sekarang ini hampir semua bisnis sudah mempunyai website. Hal tesebut dikarenakan website merupakan online presence utama yang wajib dimiliki oleh suatu bisnis.
Mengapa demikian?
Berdsarkan hasil dari sebuah riset yang dilakukan oleh Verisign, sebanyak 84% konsumen lebih percaya pada bisnis yang sudah mempunyai website.
Apabila dilihat dari segi fungsinya, website ini lebih fleksibel jika dibandingkan dengan sarana pemasaran yang lainnya.
Hal tersebut dikarenakan perusahaan bisa membuat website sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.
Selain itu, perusahaan juga perlu untuk membuat blog dalam websitenya tersebut.
Dalam hal ini blog bukan hanya sebagai sarana untuk hobi atau membuat jurnal saja.
Melainkan, blog ini dapat digunakan sebagai sarana dalam internet marketing.
Dalam pemasaran online, membuat blog bisa memberikan banyak manfaat untuk perusahaan.
Pertama, pengunjung website bertambah. Dalam sebuh riset memperlihatkan bahwa bisnis yang mempunyai blog mampu meningkatkan jumlah pengunjung websitenya sebesar 55%.
Kedua, mampu mendatangkan prospek bisnis. Dalam hal ini tentunya pengunjung blog belum tentu akan tertarik dengan produk yang ditawarkan perusahaan.
Akan tetapi, perusahaan dapat membangun relasi atau hubungan dengan melalu konten.
Apabila perusahaan mampu memberikan berbagai artikel yang bermanfaat bagi para pengunjung, tentunya mereka akan tertarik untuk mengikuti.
Dengan demikian, perusahaan bisa mulai membangun hubungan timbal balik dengan mereka.
Caranya adalah dengan menawarkan kepada para pengunjung untuk berlangganan konten melalui email.
Dalam hal ini perusahaan akan mampu untuk mendapatkan database marketing yang sangat berharga.
2. Search Engine Optimization (SEO)
Perlu kamu ketahui dalam pemasaran online mempunyai website dan membuat blog saja tidak lah cukup.
Tanpa adanya optimalisasi, tentu saja akan kalah bersaing dengan website lainnya di mesin penelusuran.
Supaya konten yang ada di website perusahaan berada pada halaman pertama dan yang paling atas di mesin penelusuran, maka sangat penting untuk perusahaan melakukan search engine optimization (SEO).
Dengan kata lain search engine optimization (SEO) adalah suatu proses meningkatkan visibilitas website di mesin pencari.
Pada dasarnya SEO ini terdiri dari 2 bagian yaitu on page dan off page SEO. Setiap bagian tersebut tentu saja mempunyai teknik yang berbeda – beda.
On page SEO adalah berbagai macam teknik optimasi search engine yang dilakukan dari dalam halaman atau konten.
Teknik on page SEO misalnya seperti melakukan optimasi keyword, internal linking, serta pemakaian heading dan subheading.
Sedangkan off page SEO adalah berbagai macam teknik optimasi search engine yang dilakukan dari luar halaman atau konten.
Teknik off page SEO misalnya seperti external linking, share link content di media sosial, listing bisnis, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini peru diingat bahwa hasil dari SEO ini tidak akan langsung bisa dirasakan dalam waktu dekat.
3. Search Engine Marketing (SEM)
Hampir sebagian orang yang mencari mengenai sebuah topi di mesin pencari terutama Google pernah menemukan tautan dengan label “iklan” seperti yang ada di gambar berikut ini.

Itu merupakan contoh optimasi berbayar atau paid search result yang dilakukan dengan menggunakan strategi internet marketing SEM.
Dalam melakukan SEM, perusahaan hanya perlu untuk melakukan riset keyword yang sesuai dengan bisnisnya.
Dalam hal ini perusahaan bisa menggunakan tools keyword research seperti Ubersuggest maupun Ahrefs.
Selanjutnya, perusahaan hanya perlu membayar kepada Google supaya menampilkan iklan situs pada setiap hasil penelusuran dengan menggunakan keyword yang sudah ditentukan.
4. Email Marketing
Banyak orang yang mempunyai anggapan bahwa pemasaran dengan menggunakan email sudah ketinggalan zaman.
Apalagi pada saat ini ada media sosial yang lebih sering dipakai oleh banyak orang untuk berkirim pesan.
Perlu diketahui bahwa hal tersebut tidaklah benar. Sebuah riset yang dilakukan oleh McKinsey and Company memperlihatkan bahwa pemasaran menggunakan email ini 40% lebih efektif daripada menggunakan Facebook dan Twitter.
Dalam hal ini terdapat 2 alasan yang melatarbelakangi hal tersebut, yaitu sebagai berikut.
Pertama, sebanyak 73% konsumen menyatakan bahwa mereka lebih menyukai melakukan komunikasi dengan bisnis melalui email.
Kedua, email dapat memungkinkan perusahaan untuk menciptakan atau membuat kampanye marketing yang lebih personal sesuai dengan target segmen pasar perusahaan.
Selian itu, perusahaan juga bisa menuliskan nama target pasar atau calon konsumennya sebagai sebuah sapaan.
Hal tersebut tentu saja akan membuat penerima email merasa diistimewakan dan besar kemungkinan penerima email akan ke tahapan commitment kepada perusahaan dan produknya.
5. Social Media Marketing (SMM)
Pemasaran dengan menggunakan sosial media mungkin terlihat sederhana dibandingkan dengan strategi internet marketing lainnya.
Akan tetapi dalam melakukan social media marketing ini perusahaan jangan asal – asalan.
Supaya mendapatkan hasil yang maksimal, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut.
- Lakukan analisa platform media sosial apa yang sering digunakan sebagian besar target pasar kamu.
Cara yang paling mudah dan sederhana untuk mengetahui hal ini adalah dengan memperhatikan para pesaing.
Apabila akun media sosial milik pesaing yang berada di suatu platform media sosial mempunyai banyak audience, maka kamu bisa memasrkan produk pada media sosial tersebut.
- Menentukan tujuan yang jelas.
Ini sangat penting, agar setiap hal yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Misalnya seperti kamu inggin menggunakan Facebook untuk memperkenalkan bisnis kamu kepada target pasar.
Dengan demikian, kamu perlu untuk mengurangi intensitas promosi dan mulailah untuk memperbanyak konten yang memperlihatkan citra bisnis kamu.
- Mengetahui waktu yang tepat melakukan posting konten.
Dalam menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran, sangat penting untuk mengetahui kapan target audiens menggunakan media sosial.
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Hubspot, para pengguna Facebook pada umumnya online antara jam 11 sampai jam 12 siang pada hari kerja.
Waktu tersebut adalah waktu emas bagi kamu untuk melakukan posting konten.
Hal tersebut dikarenakan pada jam tersebut akan banyak target audiens yang akan melihat konten pemasaran yang kamu buat.
Akhir Kata
Demikianlah sedikit pembahasan tentang internet marketing. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.
Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silahkan sampaikan saja dikolom komentar. Terimakasih.