√ Materi Dasar Akuntansi | Proses, Persamaan, Komponen

Pada dasarnya dasar – dasar akuntansi ini merupakan sebuah ilmu dasar tentang akuntansi yang merupakan bagian yang cukup penting untuk memahami akuntansi.

Karena merupakan sebuah hal yang mendasar, maka dasar akuntansi ini tentu saja harus dipahami dan juga dikuasai terutama bagi kamu yang ingin menjadi seorang akuntan.

Meskipun mempelajari akuntansi sedikit terkesan memusingkan, namun akuntansi merupakan sebuah disiplin ilmu yang bisa dipelajari oleh orang yang awam.

Terlebih lagi bagi kamu yang ingin bekerja di bidang keuangan, atau bagi kamu yang ingin menjalankan sebuah bisnis tentu saja sangat penting untuk mempelajari akuntansi ini.

Oke, sebelum kamu memahami akuntansi secara lebih mendalam, tentu saja sangat penting bagi kamu untuk bisa memahami berbagai macam materi dasar akuntansi

Pengertian Akuntansi

pengertian akuntansi

Untuk bisa memahami lebih jauh tentang akuntansi, tentu saja kamu harus mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian akuntansi.

American Accounting Association (ACA) menjelaskan bahwa:

Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan juga melaporkan berbagai macam data atau informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Secara umumnya, akuntansi merupakan sebuah proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah, dan juga menyajikan data transaksi dan kejadian yang berkaitan dengan keuangan.

Oleh karena itu, data atau informasi tersebut bisa digunakan oleh orang yang mempunyai kepentingan untuk bisa memahami informasi data data dengan mudah.

Data atau informasi yang mudah dipahami tentu saja akan mempermudah mereka yang berkepentingan untuk mengambil keputusan berdasarkan data atau informasi yang sudah diolah tersebut.

Proses dalam Akuntansi

proses dalam akuntansi

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian akuntansi di atas, bahwa akuntansi ini merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahapan.

Proses yang ada di dalam akuntansi ini bisa dibilang merupakan sebuah proses yang kompleks. Berikut ini merupakan beberapa proses yang terjadi di dalam akuntansi:

1. Pencatatan

Proses pertama yang ada di dalam akuntansi adalah proses pencatatan. Ya, bisa dibilang proses ini merupakan proses yang sangat penting di dalam akuntansi.

Mengapa dikatakan penting?

Hal tersebut karena proses pencatatan ini merupakan sebuah kegiatan dokumentasi atau proses mencatat transaksi pada suatu periode tertentu.

Proses pencatatan ini juga disebut dengan proses pembukuan. Hal tersebut karena proses ini meliputi beberapa rangkaian kegiatan dalam menganalisis transaksi dan memasukkannya dalam sebuah catatan.

Pada saat belajar tentang akuntansi, pembukuan biasanya terdiri dari berbagai macam tergantung pada kebutuhan dan juga kepentingan pencatatan yang dilakukan.

Misalnya pencatatan untuk transaksi pembelian, penjualan, pelunasan utang, pembayaran piutang, penjualan aset, dan lain sebagainya.

2. Meringkas dan Mengklasifikasi

Proses akuntansi yang selanjutnya adalah meringkas dan juga mengklasifikasi. Biasanya dalam sebuah catatan transaksi, data atau informasi yang disajikan masih berupa data mentah.

Nah, dalam proses inilah seorang akuntan akan meringkas dan juga mengklasifikasikan data tersebut ke dalam beberapa kategori.

Selain itu, akuntan juga akan menerjemahkan data atau informasi tersebut supaya bisa dijadikan sebagai bahan untuk menentukan keputusan.

Pada dasarnya proses ini terdiri dari pembuatan neraca saldo, jurnal penyesuaian, buku besar, dan juga neraca lajur.

3. Pelaporan

Proses akuntansi yang selanjutnya adalah pelaporan. Ya, sesuai dengan namanya proses ini mengharuskan seorang akuntan untuk bisa menyajikan data berbagai transaksi yang terjadi ke dalam sebuah laporan keuangan.

Laporan keuangan secara umum terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan ini nantinya akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

Misalnya seperti pihak manajemen, investor, kreditur, pegawai, pemerintah, dan lain sebagainya.

4. Menganalisis

Proses yang terakhir adalah melakukan analisis. Dalam hal ini setelah melakukan pembukuan, meringkas, klasifikasi, dan pembuatan laporan, maka seorang akuntan harus menganalisis laporan keuangan tersebut.

Seorang akuntan bisa melakukan analisis berdasarkan pada perbandingan laba, penjualan, ekuitas, dan lain sebagainya.

Hal tersebut bertujuan untuk bisa menentukan dan juga menganalisis kinerja sebuah organisasi atau perusahaan dan juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis.

Memahami Persamaan Dasar Akuntansi

memahami persamaan dasar akuntansi

Salah satu yang menjadi bagian dari akuntansi yaitu persamaan dasar akuntansi. Ini merupakan sebuah rumus dasar yang ada di dalam akuntansi.

Rumus ini menggambarkan mengenai kepemilikan dan juga hutang perusahaan yang digunakan untuk dapat memproyeksikan modal suatu perusahaan.

Berikut ini merupakan persamaan dasar akuntasi:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

atau

Aktiva = Hutang + Pasiva

atau

Aset + Beban = Hutang + Ekuitas + Pendapatan

Dari persamaan dasar akuntansi di atas, diperlihatkan bahwa suatu perusahaan akan bisa memperoleh aset dengan menjumlahkan kewajiban dan juga ekuitas sebagai sumber pendanaan.

Berdasarkan pada persamaan tersebut, maka posisi kewajiban ditempatkan sebelum ekuitas.

Hal tersebut dikarenakan kewajiban atau hutang perusahaan memang harus dibayar terlebih dahulu kepada kreditur dalam kaitannya jika perusahaan mengalami kebangkrutan.

Oleh karena itu, prinsip dasar akuntansi salah satunya adalah kewajiban lebih likuid jika dibandingkan dengan ekuitas.

Aset yang ada di dalam akuntansi biasanya akan selalu liner atau sama dengan ekuitas dan kewajiban.

Dengan kata lain, jika aset perusahaan meningkat, maka kedua komponen tersebut juga akan mengalami kenaikan supaya persamaan akuntansinya tetap seimbang. Demikian juga sebaliknya.

Komponen dalam Persamaan Dasar Akuntansi

komponen dalam persamaan dasar akuntansi

Setelah kamu mengetahui Tentang rumus persamaan dasar akuntansi, maka penting bagi kamu untuk mengetahui tentang beberapa komponen yang ada di dalam persamaan dasar akuntansi.

Berikut ini merupakan beberapa komponen yang ada di dalam persamaan dasar akuntansi:

1. Aset atau Aktiva

Aset atau yang biasa juga disebut dengan aktiva ini merupakan suatu rumus persamaan dasar akuntansi yang merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

Selain itu, aset atau aktiva ini juga bermanfaat untuk kegiatan produksi atau keberlangsungan perusahaan.

Wujud dari aktiva atau aset ini berupa uang atau berbagai macam benda baik berwujud atau tidak berwujud seperti hak cipta atau paten.

Salah satu contoh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan adalah piutang, yaitu jenis aset umum yang merupakan pernyataan janji pembayaran dari pihak penerima layanan atau produk kepada perusahaan produsen.

Berikut ini merupakan beberapa contoh aktiva atau aset:

  • Aset lancar : biaya dibayar di muka, kas, piutang, dan lain sebagainya.
  • Aset tidak berwujud : goodwill, paten, hak cipta, dan lain sebagainya.
  • Aset tetap : bangunan, mesin, tanah, kendaraan, dan lain sebagainya.

2. Liabilitas atau Kewajiban

Komponen dalam rumus persamaan dasar akuntansi yang selanjutnya adalah liabilitas atau kewajiban atau hutang yang merupakan sejumlah dana pinjaman dari kreditur yang harus dibayar oleh perusahaan sesuai kesepakatan.

Komponen persamaan dasar akuntansi yang satu ini merupakan kebalikan dari piutang. Berikut ini merupakan beberapa contoh kewajiban:

  • Utang jangka panjang, seperti obligasi.
  • Utang jangka pendek, seperti utang dagang, utang gaji karyawan, dan lain sebagainya.

3. Ekuitas

Komponen persamaan dasar akuntansi yang terakhir adalah ekuitas atau yang biasanya disebut juga dengan modal.

Ekuitas ini bisa juga diartikan sebagai aset perusahaan yang dimiliki oleh pihak ketiga. Misalnya pemegang saham atau disebut juga dengan stakeholders.

Berikut ini merupakan beberapa contoh komponen yang termasuk ke dalam kelompok ekuitas:

  • Modal
  • Prive atau penarikan dana pribadi di perusahaan.
  • Saham biasa.
  • Modal disetorkan.
  • Laba usaha.
  • dan lain sebagainya.

Contoh Persamaan Dasar Akuntansi

contoh persamaan dasar akuntansi

Untuk semakin menambah pemahaman tentang persamaan dasar akuntansi, berikut ini merupakan contoh persamaan dasar akuntansi yang bisa membantu kamu untuk mempermudah dalam memahaminya.

Misalnya kamu mendirikan sebuah perusahaan X, kemudian menanamkan modal senilai Rp 400 juta.

Selanjutnya untuk memperlancar kegiatan produksi yang ada di perusahaan tersebut, maka dilakukan pembelian mesin seharga Rp 600 juta.

Pembelian mesin tersebut berpengaruh terhadap pengurangan kas sebesar Rp 200 juta dan pihak perusahaan berhutang pada bank sebesar Rp 400 juta.

Selain itu, pihak perusahaan juga pernah membeli bahan baku dengan menggunakan uang kas, total pengeluarannya adalah sebesar Rp 150 juta.

Dari ilustrasi yang ada di atas, maka persamaan dasar akuntansinya adalah sebagai berikut.

AsetKasRp 50 juta
MesinRp 600 juta
PersediaanRp 150 juta
KewajibanPinjaman BankRp 400 juta
EkuitasModal PemilikRp 400 juta

Total Aset = Rp 50 juta + Rp 600 juta + Rp 150 juta = Rp 800 juta

Kewajiban + Ekuitas = Rp 400 juta + Rp 400 Juta = Rp 800 juta

Materi Dasar – Dasar Akuntansi

materi dasar - dasar akuntansi

Dalam kaitannya dengan ilmu pembukuan yang mengandung berbagai macam angka ini, terdapat 6 dasar materi akuntansi yang perlu kamu ketahui.

Berbagai macam dasar akuntansi ini bisa kita gunakan sebagai patokan untuk bisa dengan mudah menyusun sebuah laporan keuangan sebuah perusahaan.

Dasar-dasar akuntansi yang perlu kamu tahu adalah nama dan nomor akun, konsep debit dan juga kredit, membuat jurnal, posting ke buku besar, neraca saldo, dan juga penyajian laporan keuangan.

1. Nama dan Nomor Akun

Istilah akun yang ada di dalam akuntansi ini dapat diartikan sebagai suatu wadah catatan berbagai kegiatan yang disusun secara kronologis berdasarkan pada sistem urutan tertentu.

Dalam akuntansi, mengurutkan suatu transaksi dan juga berbagai kegiatan lainnya dilakukan dengan berdasarkan pada tanggal atau waktu terjadinya transaksi.

Hal tersebut tentu saja supaya lebih mudah untuk melakukan pengecekan kembali. Kode dan juga nomor akun yang digunakan ini mempunyai tujuan untuk mempermudah pengelompokkan akun yang tercatat.

Karena nama dan juga nomor akun ini sangat penting tentu saja kita diharuskan untuk bisa teliti dan juga detail dalam menuliskannya.

Pada dasarnya akun dikelompokkan menjadi 2 macam di dalam laporan keuangan, yaitu:

Akun Temporal / Akun NominalMerupakan akun yang nilai saldonya mempunyai sifat sementara dan akan ditutup atau tidak ada lagi pada periode pembukuan yang baru. Misalnya akun beban listrik, dan pendapatan jasa.
Akun Permanen / Akun RillMerupakan akun yang nilai saldonya tetap, sehingga tidak pernah ditutup untuk satu periode pembukuan. Misalnya seperti, akun kas, dan piutang dagang.

2. Konsep Debet dan Kredit

Akuntansi memang sangat erat kaitannya dengan debet dan kredit. Kita sering menjumpai 2 kolom debet dan kredit dalam pembukuan.

Dua kolom ini berada pada sisi yang berlawanan dan saldo yang ada di dalamnya harus selalu seimbang.

Setiap mengisi jurnal umum dan juga buku besar, tentu saja dibutuhkan ketelitian supaya 2 kolom ini selalu mempunyai hasil yang sama.

Jika kedua kolom ini tidak mempunyai hasil yang sama tentu saja harus diakukan pengecekan dan pada akhirnya akan menbuang waktu.

Dalam hal ini debet diartikan sebagai suatu posisi akun yang mempunyai saldo normal untuk aset dan biaya yang selalu terletak pada sebelah kiri dalam jurnal.

Saldo akun debet ini dijelaskan sebagai suatu akun aset atau biaya yang mengalami penambahan dan terjadi pengurangan di sebelah kanan.

Kredit diartikan sebagai akun yang mempunyai saldo normal berada di sebelah kanan dalam jurnal. Jadi akan bertambah ketika berada di sebelah kanan dan akan berkurang ketika ada di sebelah kiri.

Contoh akun dengan saldo normal kredit adalah kewajiban, modal, atau akumulasi penyusutan. Dengan memahami konsep dasar akuntansi ini, tentu saja kamu akan sangat mudah dalam membuat laporan keuangan.

3. Penjurnalan

Dalam akuntansi jurnal ini diartikan sebagai sebuah lembar kerja yang dapat digunakan untuk mencatat berbagai macam transaksi yang terjadi pada perusahaan.

Sedangkan penjurnalan atau melakukan jurnal merupakan sebuah proses pencatatan transaksi dari bukti transaksi seperti faktur, struk, dan lain sebagainya ke dalam jurnal.

Perlu diketahui bahwa jurnal terdiri dari beberapa jenis yang berhubungan dengan akuntansi dan harus diketahui bagi kamu yang mempelajari akuntansi.

Berikut ini merupakan beberapa jenis jurnal yang ada di dalam akuntansi:

Jurnal UmumJurnal ini digunakan untuk mencatat berbagai macam transaksi secara rinci.
Jurnal Khusus PembelianJurnal ini merupakan jurnal yang dikhususkan untuk mencatat berbagai macam transaksi pembelian secara kredit.
Jurnal Khusus PenjualanJurnal ini merupakan jurnal yang dikhususkan untuk mencatat berbagai macam transaksi penjualan secara kredit.
Jurnal Khusus Penerimaan KasJurnal ini merupakan jurnal yang dikhususkan untuk mencatat berbagai macam transaksi penerimaan kas.
Jurnal Khusus Pengeluaran KasJurnal ini merupakan jurnal yang dikhususkan untuk mencatat berbagai macam transaksi pengeluaran kas.
Jurnal PenutupJurnal yang digunakan untuk menutup berbagai macam akun yang ada di laporan laba rugi (akun nominal / akun sementara).
Jurnal PenyesuaianJurnal yang dibuat untuk menyesuaikan beberapa akun supaya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya pada akhir periode.
Jurnal PembalikJurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi baru untuk membalik akun yang ada di jurnal penyesuaian tertentu dengan tujuan untuk menyesuaikan beberapa akun yang sudah dibuat pada periode sebelumnya.

4. Posting ke Buku Besar

Perlu kamu tahu bahwa buku besar adalah berbagai macam kumpulan akun. Teknis dalam pemindahan saldo akun dari jurnal ke buku besar ini dilakukan setelah semua transaksi tercatat di dalam jurnal.

Setelah itu saldo yang ada di jurnal akan dipindahkan ke buku besar. Proses perpindahan saldo akun dari jurnal ke buku besar ini disebut dengan posting.

Pemindahan saldo akun ini tentu saja harus disesuaikan dengan setiap akun yang ada. Setiap 1 akun mempunyai 1 buku besar.

Hal tersebut tentu saja supaya transaksi yang berhubungan dengan 1 jenis akun tidak akan tercampur dengan yang lainnya.

Misalnya transaksi yang berhubungan dengan akun kas akan masuk ke dalam buku besar dengan akun kas dan seterusnya hingga semua saldo akun yang ada di jurnal dipindahkan ke buku besar.

Semua akun yang ada di dalam buku besar tentu saja mempunyai histori atau penjabaran yang berbeda – beda. Setelah semua akun yang ada di buku besar dijumlah kemudian akan dimasukkan ke dalam neraca saldo.

5. Neraca Saldo / Neraca Percobaan

Setelah melakukan posting seluruh transaksi dari periode akuntansi, maka selanjutnya akuntan perlu untuk menyiapkan neraca saldo atau neraca percobaan.

Tujuan dibuatnya neraca saldo ini adalah untuk melakukan verifikasi bahwa total seluruh akun dengan saldo debet sama dengan total seluruh akun dengan saldo kredit.

Pada dasarnya neraca saldo bukan merupakan laporan keuangan, namun terdiri dari seluruh informasi yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan.

Antara saldo debet dan juga kredit yang ada di neraca saldo harus sama. Jika antara saldo debet dan kredit yang ada di neraca saldo tidak seimbang, maka sudah dipastikan ada kesalahan.

6. Penyajian Laporan Keuangan

Proses atau tahapan yang terakhir dalam materi dasar akuntansi adalah penyajian laporan keuangan yang merupakan fungsi utama dari akuntansi itu sendiri.

Bisa dibilang proses terakhir ini adalah hasil atau output dari serangkaian proses yang terjadi di akuntansi.

Laporan keuangan ini diartikan sebagai sebuah catatan informasi keuangan perusahaan yang ada pada satu periode tertentu.

Laporan ini menyajikan berbagai macam informasi yang berhubungan dengan kegiatan suatu perusahaan dalam bentuk uang.

Tinggalkan komentar