Neraca saldo (trial balance) merupakan salah satu siklus akuntansi. Artinya hal ini merupakan suatu tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses akuntansi.
Setelah informasi transaksi dipindahbukukan dari buku harian (jurnal) ke buku besar, maka saldo masing-masing akun baru bisa dihitung. Proses tersebut dinamakan dengan posting ke buku besar.
Perlu kamu ketahui, saldo adalah selisih antara jumlah yang berada di sisi debet dengan yang ada di sisi kredit.
Apabila jumlah sisi debet lebih besar, maka saldo akun tersebut dinamakan saldo debet.
Sebaliknya jika jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debet, maka saldo akan dinamakan bersaldo kredit.
Itu artinya saldo selalu menunjukkan jumlah sisa dari masing-masing akun yang berada di buku besar.
Dengan demikian pengertian neraca saldo adalah daftar dari saldo – saldo akun yang ada di buku besar yang dibuat pada setiap akhir periode.
Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasan berikut ini.
Bentuk / Format Neraca Saldo

Bentuk dari trial balance ini sangatlah sederhana yaitu berbentuk 4 kolom yang terdiri dari nomor akun, nama akun, debet, dan kredit. Berikut merupakan contoh bentuk neraca saldo.

1. Nomor Akun
Pada kolom tersebut berisikan kode akun dari masing – masing akun yang terdapat dalam buku besar. Kode akun tersebut harus dituliskan secara sistematis atau berurutan.
1 = menunjukan akun harta.
2 = menunjukan akun utang.
3 = menunjukan akun modal.
4 = menunjukan akun penjualan.
5 = menujukan akun pembelian.
6 = menujukan akun beban operasional.
7 = menunjukan akun pendapatan lain – lain.
8 = menujukan akun beban lain – lain.
Sebetulnya pengkodean akun ini berdasarkan kebijakan dari setiap perusahaan.
2. Nama Akun
Kolom ini berisikan berbagai macam nama akun yang tercantum di dalam buku besar. Penulisan nama akun ini juga sama seperti penulisan kode akun, yaitu harus sistematis atau berurutan dan harus sesuai dengan kode akun yang ada.
3. Debit
Pada kolom ini berisikan saldo dari masing – masing akun yang bersaldokan debit sesuai yang ada di buku besar.
4. Kredit
Sama halnya seperti yang ada di kolom debet, pada kolom ini berisikan saldo setiap akun yang bersaldo kredit sesuai yang sudah tercantum di buku besar.
Jenis – Jenis Neraca Saldo

Terdapat 3 jenis trial balance yaitu sebagai berikut.
1. Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Adalah daftar akun beserta saldo-nya yang dibuat setelah seluruh transaksi dipindahbukukan dari jurnal ke buku besar atau di-posting. Seluruh saldo yang ada di buku besar tersebut kemudian dipindahkan ke trial balance.
Trial balance jenis ini dipersiapkan dengan tujuan untuk mendeteksi apakah terdapat kesalahan dalam melakukan posting.
Dengan melalui neraca saldo sebelum penyesuaian, dapat diketahui dengan mudah kesalahan yang terjadi dan dapat dengan segera diperbaiki.
Tapi, apabila jumlah pada sisi debet dengan kredit tidak sama, maka terdapat suatu kesalahan. Oleh karena itu, harus dilakukan pengecekan kembali.
Kesalahan yang terjadi bisa dari kesalahan pencatatan jurnal, atau pun saat mem-posting.
Nah, kesalahan tersebut akan dibahas selanjutnya tetap simak artikel-nya ya.
2. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Adalah daftar akun beserta saldo-nya yang dibuat setelah dilakukan proses penyesuaian terhadap akun – akun tertentu.
Penyesuaian ini harus dilakukan, karena apabila menggunakan prinsip akuntansi berbasis akrual, maka terdapat beberapa akun yang harus disesuaikan sebelum menyusun laporan keuangan.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang penyesuaian dalam akuntansi, akan kami bahas di lain artikel.
3. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Adalah daftar akun beserta saldo-nya yang dipakai setelah dilakukan tutup buku yang akan digunakan pada periode selanjutnya.
Prosedur ini adalah langkah yang paling akhir dalam 1 periode akuntansi setelah membuat laporan keuangan. Akun yang terdapat di neraca saldo setelah penyesuaian adalah akun – akun rill.
Tujuan dari neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memperlihatkan keseimbangan setiap saldo dari akun rill yang akan digunakan pada periode selanjutnya.
Karena setelah penutupan seluruh akun nominal mempunyai saldo 0, oleh karena itu trial balance after closing akan berisikan saldo akun rill, yaitu akun yang ada di neraca (laporan posisi keuangan).
Manfaat Trial Balance
Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari penyusunan trial balance bagi perusahaan.
- Untuk menunjukan ringkasan setiap akun yang terdapat di buku besar, oleh karena itu bisa menjadi sumber informasi yang benar. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan.
- Bisa sebagai alat untuk melakukan pengujian keseimbangan antara jumlah saldo yang ada di debet dan kredit dalam buku besar. Dan dipakai sebagai alat uji ketepatan perhitungan dalam pembukuan pada jurnal selama periode berjalan.
- Dijadikan sebagai sumber pembuatan neraca lajur.
Tujuan dan Fungsi Trial Balance
Pada umumnya tujuan dari trial balance ini adalah untuk memastikan bahwa saldo – saldo yang ada di buku besar sudah benar.
Trial balance ini juga memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.
1. Fungsi Persiapan
Trial balance ini mempunyai fungsi untuk mempersiapkan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.
2. Fungsi Pencatatan
Fungsi ini adalah fungsi yang paling utama dari penerapan ilmu akuntansi dalam penyajian data pada suatu perusahaan.
Masing-masing data akun akan dicatat dalam neraca saldo dengan suatu penyajian yang ringkas dan sistematis atau berurutan sesuai dengan nomor akun-nya.
3. Fungsi Koreksi
Trial balance ini juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi data sebelum diproses lebih lanjut menjadi laporan keuangan. Nah hal tersebutlah yang dimaksud dengan fungsi koreksi.
4. Fungsi Monitoring
Maksud dari fungsi ini adalah trial balance dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan pengawasan terhadap semua akun yang ada di dalam sistem keuangan perusahaan.
Prosedur Menyiapkan Neraca Saldo
Prosedur dalam menyiapkan neraca saldo ini tergantung dari bentuk buku besar yang digunakan.
Apabila format buku besar menggunakan bentuk stafel, maka saldo dari masing-masing akun bisa diketahui setiap saat.
Oleh karena itu, trial balance bisa disusun dengan mengutip jumlah saldo yang sudah tersedia pada setiap akun yang ada di buku besar.

Apabila perusahaan memakai bentuk buku besar stafel, maka saldo masing – masing akun bisa langsung di pindahkan ke dalam trial balance. Tabel di atas merupakan contoh dari bentuk stafel.
Jika perusahaan menggunakan buku besar bentuk skontro atau bentuk T, maka saldo harus dihitung terlebih dahulu.
Berikut merupakan langkah – langkahnya jika perusahaan menggunakan buku besar bentuk T.
Langkah 1
Jumlahkan lah kolom debet selanjutnya jumlahkan kolom kredit. Hal tersebut dilakukan apabila dalam satu kolom tersebut terdiri dari beberapa tanggal.
Namun jika hanya satu tanggal saja, maka tidak perlu ada penjumlahan.
Langka 2
Menghitung selisih antara jumlah kolom yang didebet dengan yang dikredit. Jika saldo debet lebih besar daripada saldo kredit, maka bersaldo debet.
Namun jika saldo kredit lebih besar daripada saldo debet, maka bersaldo kredit.
Langkah 3
Pindahkan lah saldo yang sudah dihitung ke neraca saldo, sesuai dengan saldo di buku besar apakah bersaldo debet atau kredit.
Berikut merupakan tabel contoh dari bentuk skontro atau bentuk T.

Keterbatasan Trial Balance
Terdapat beberapa keterbatasan yang melekat pada trial balance.
Pertama, untuk trial balance sebelum penyesuaian hanya menunjukkan saldo – saldo akun yang sudah dicatat saja.
Sedangkan pada akhir periode terdapat beberapa transaksi yang memang belum dicatat dan harus diakui.
Misalnya seperti penyusutan, gaji yang belum dibayar, sewa yang dibayar dimuka dan sudah dipakai sebagian, dan lain sebagainya.
Transaksi – transaksi yang sifatnya akrual tersebut harus disesuaikan. Oleh karena itu neraca saldo belum bisa digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan, karena harus dilakukan penyesuaian terlebih dahulu.
Kedua, jumlah saldo debet dan kredit pada trial balance yang diharuskan sama belum tentu menunjukan suatu kebenaran. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti:
- Terdapat transaksi yang tidak dicatat sama sekali. Hal tersebut tentunya tidak berpengaruh terhadap jumlah debet dan kredit. Contoh: PT M melakukan penjualan senilai Rp. 1.000.000, transaksi tersebut tidak di-jurnal. Nominal dari penjualan tersebut tidak berpengaruh terhadap jumlah saldo di trial balance.
- Kesalahan pencatatan nominal pada akun yang benar. Contoh: PT A menerima pelunasan piutang sebesar Rp. 1.000.000, dicatat Rp. 100.000. Nominal tersebut setelah di-posting tidak akan berpengaruh pada persamaan jumlah debet dan kredit di trial balance.
- Suatu transaksi dicatat lebih dari satu kali. Contoh: PT Y melakukan pembelian dengan nominal Rp. 1.500.000 dicatat 2 kali. Jumlah tersebut tidak berpengaruh terhadap kesamaan jumlah debet dan kredit di trial balance.
- Kesalahan pencatatan yang terjadi di salah satu akun yang diimbangi dengan kesalahan di akun yang lainnya. Contoh: PT A membeli peralatan secara kredit dengan nominal Rp. 1.000.000 dicatat ke akun perlengkapan. Akun yang salah tersebut tidak akan berpengaruh pada keseimbangan di trial balance.
Kesalahan – Kesalahan dalam Neraca Saldo
Normalnya suatu trial balance harus dibuat seimbang saldo-nya. Tapi terkadang trial balance yang dibuat ini tidak seimbang saldo-nya.
Oleh karena itu dalam melakukan pencatatan transaksi dan posting membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.
Berikut merupakan beberapa kesalahan yang mungkin terjadi, yang menyebabkan saldo trial balance tidak seimbang.
Kesalahan posting:
- Akun bersaldo kredit diposting sebagai debet atau sebaliknya.
- Jumlah saldo dari suatu akun yang dimasukkan salah.
- Tidak memposting salah satu atau beberapa akun baik itu debet atau kredit.
Kesalahan saldo akun:
- Kesalahan dalam menghitung suatu saldo akun.
- Saldo yang seharusnya dimasukkan ke akun A tapi dimasukkan ke akun B.
Kesalahan menyiapkan trial balance:
- Kesalahan dalam menjumlah kolom debet atau pun kredit.
- Kesalahan dalam melakukan pencatatan ke neraca saldo.
- Saldo akun dimasukkan ke kolom yang salah atau lupa dalam untuk dicatat.
Mendeteksi Neraca Saldo yang Tidak Seimbang
Mendeteksi berbagai kesalahan yang ada yang menyebabkan trial balance tidak seimbang merupakan sesuatu hal yang mutlak atau harus dilakukan.
Hal tersebut dikarenakan jika trial balance tidak seimbang, maka siklus akuntansi selanjutnya menjadi tidak bisa dilakukan.
Siklus akuntansi dapat dilakukan sampai ditemukannya kesalahan dan dilakuakkan penyesuaian atau pembetulan pada kesalahan yang terjadi.
Pertanyaannya adalah bagaimana mendeteksi kesalahan yang biasa terjadi? nah, dalam hal ini terdapat beberapa langkah yang dibutuhkan untuk bisa menelusuri kesalahan dalam proses menyusun neraca saldo.
Berikut merupakan beberapa langkah tersebut.
- Lakukanlah pemeriksanaan terhadap kebenaran dalam penjumlahan kolom – kolom debet dan kredit trial balance yaitu dengan cara melakukan penjumlahan ulang.
- Bandingkan lah daftar nama akun yang ada di trial balance dengan akun yang terdapat di buku besar. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa apakah ada akun yang terlewat dimasukkan dalam trial balance atau tidak.
- Periksalah kebenaran dalam penjumlahan saldo akun debet / kredit dan selisih-nya untuk semua akun yang ada di buku besar.
- Bandingkan lah angka yang terdapat di buku besar dan yang ada di trial balance dengan sangat hari – hati dan penuh ketelitian.
- Jika seluruh langkah dari poin 1 sampai 4 sudah dilakukan, dan hasilnya benar atau tidak terjadi kesalahan, tapi trial balance masih belum seimbang. Maka langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah memeriksa jumlah debet dan kredit pada ayat – ayat jurnal yang sudah dibuat. Jurnal yang dimaksud dapat meliputi jurnal umum, jurnal pengeluran kas, jurnal kas masuk, jurnal pembelian dan jurnal penjualan.
Akhir Kata
Demikianlah sedikit pembahasan mengenai neraca saldo atau trial balance. Semoga artikel ini bisa membantu dan menambah wawasan kamu.
Jika ada saran, kritik, atau pertanyaan silakan kirimkan ke kolom komentar. Terima kasih.
Thanks so much, sangat membantu sebagai praktisi, semoga sehat2 bersama kluarga dan terus berkarya
Terimakasih, semoga dapat membantu artikelnya.