Seiring berjalannya waktu, kini dunia bisnis semakin berkembang pesat. Terdapat banyak cara untuk memulai dan mengembangkan bisnis, salah satunya adalah dengan melakukan partner bisnis atau business partnership.
Sistem kerjasama ini sudah diterapkan dibeberapa perusahaan bisnis di Indonesia.
Kelebihan dari sistem partner bisnis adalah pekerjaan lebih ringan dan perusahaan lebih mudah mencapai tujuannya. Apakah anda sudah memahami apa itu business partnership?
Apabila belum memahami, simak artikel berikut ini.
Pengertian Partner Bisnis (Business Partnership)

Anda yang belum memahami Partner Bisnis pasti akan bertanya apa itu Partner Bisnis?
Business partnership adalah kerjasama tertulis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk mengembangkan bisnis, membagi keuntungan, dan dilakukan secara legal.
Dalam kerjasama ini terdapat pihak investor yang memberikan modal bisnis tersebut dan pengelola bisnis, nantinya keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan di awal perjanjian.
Setiap orang atau perusahaan memiliki kebijakan, ketentuan, dan syarat yang berbeda-beda dalam melakukan Partner Bisnis. Kedua pihak tersebut harus menaati kontrak atau persetujuan yang sudah disepakati sejak awal.
Peran Partner Bisnis

Berikut ini merupakan peran partner bisnis yang dapat dijadikan dasar bagi pemimpin perusahaan dalam melakukan partner bisnis:
Policy Implementer | Policy implementer adalah kemampuan seseorang dalam membuat kebijakan dengan efektif yang dapat menghasilkan ketaatan dan kepatuhan dalam menjalani bisnis. |
Functional Intermediator | Functional Intermediator adalah peran seseorang yang mengunggulkan jaringan yang dimiliki dari jaringan pemasok, distributor, dan lain lain. Dengan begitu, perusahaan akan mendapatkan manfaat perkembangan perusahaan. |
Business Value Creator | Business Value Creator adalah pihak yang memiliki ilmu negosiasi sehingga dapat membantu perusahaan mendatangkan keuntungan. |
Technical Specialist | Technical Specialist memiliki peran mendalami dan eksplor untuk memberikan dampak positif perkembangan bisnis. |
Jenis-Jenis Partner Bisnis

Bisnis dengan sistem partner bisnis memiliki berbagai jenis yang berbeda-beda, antara lain:
1. General Partnership (GP)
Jenis ini memungkinkan kedua pihak memiliki keuntungan dan kepemilikan masing masing, serta kedua pihak menjalin kerjasama setelah menandatangani kontrak.
Urusan keuntungan, hutang, ataupun masalah lain akan didiskusikan dan perusahaan menjalankan kegiatan sehari-hari seperti biasa.
2. Limited Partnership (LP)
Jenis limited partnership adalah kerjasama antar pihak yang mana pihak pertama bertanggungjawab pendanaan dan keuntungan atau disebut silent partner.
Sementara pihak lainnya bertanggung jawab perihal tata kelola dan hutang.
Selain silent partner akan mengambil bagian dan diskusi dalam pengelolaan kegiatan bisnis sehari-hari. Jenis partner bisnis ini tidak hanya bisa dua pihak saja namun bisa lebih.
3. Limited Liability Partnership (LLP)
Jenis partner bisnis limited liability partnership adalah kerjasama dalam berbisnis yang melibatkan semua pihak dalam hal apapun dan memiliki bertanggungjawab yang berbeda-beda.
Semua pihak juga akan bertanggungjawab mengenai hutang dan pendanaan bisnis. Namun apabila salah satu pihak terdapat masalah, maka pihak lain tidak ikut campur atau bukan urusan pihak lain.
4. Limited Liability Limited Partnership (LLLP)
Limited liability limited partnership merupakan jenis partnership yang mirip dengan limited partnership. Yang membedakan kedua jenis partnership tersebut adalah batasan tanggungjawab yang didapatkan mitra.
Namun, jenis partnership ini jarang ditemui bahkan tidak diterapkan di Indonesia dan sebagian besar hanya diterapkan di bagian negara Amerika.
Kelebihan Partner Bisnis

Bisnis menggunakan sistem partner bisnis memiliki kelebihan, antara lain:
- Pembagian keuntungan mudah dan jelas sesuai dengan peran dan tanggungjawab masing-masing.
- Dapat membantu perusahaan terdaftar legalitas.
- Meminimalisir kesenjangan antar pihak.
- Sistem fleksibel dan tidak kaku.
- Memberikan informasi dan pengetahuan baru untuk perkembangan bisnis melalui diskusi.
- Saling melengkapi kekurangan antar pihak.
- Secara finansial cukup efektif dalam mengumpulkan modal dengan waktu yang cukup singkat.
- Dapat membangun relasi bisnis yang menguntungkan.
Kekurangan Partner Bisnis

Bisnis menggunakan sistem partner bisnis juga memiliki kekurangan, antara lain:
- Urusan keuangan pribadi dengan urusan keuangan perusahaan berpotensi tercampur.
- Berpotensi terjadi konflik antar pihak.
- Perusahaan memiliki potensi tidak mendapatkan modal untuk bisnis sesuai yang disepakati.
- Diadakan perhitungan ulang mengenai keuntungan setiap pihak apabila ada pihak yang mengundurkan diri.
- Penyesuaian kendali dalam mengatur perusahaan.
Tips Memilih Partner Bisnis

Sebelum memulai bisnis dengan sistem partnership, Anda perlu mengetahui bagaimana cara memilih partner yang baik untuk bisnis Anda.
Berikut adalah tips memilih partner bisnis yang tepat, antara lain:
1. Potensi Partner
Dalam memilih partner bisnis, anda harus memastikan karakternya cocok dengan anda karena bisnis ini akan berjalan cukup lama.
Selain itu, perhatikan apakah calon partner bisnis anda memiliki kelebihan yang dapat melengkapi kekurangan anda atau tidak.
Misalkan anda memiliki sifat yang suka dengan tantangan, maka cari partner bisnis yang memiliki sifat teliti, sabar, tenang, dan dapat berpikir holistic.
Hal tersebut akan memberikan dampak pada bisnis yang akan anda bangun dan dikembangkan untuk mencapai tujuan.
Dalam memilih partner bisnis juga perlu memperhatikan reputasi dia di masyarakat atau lingkungan bisnis. Hal ini akan berpengaruh kepada brand image yang akan anda kembangkan.
2. Buat Kesepakatan Tertulis
Apabila anda sudah menemukan partner bisnis yang cocok dan tepat maka segera mungkin anda diskusikan dengan detail tentang arah bisnis yang akan anda bangun dan dibuat perjanjian secara tertulis.
Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kepercayaan juga hal yang subjektif. Pastikan anda dan partner bisnis anda dapat memahami bisnis yang akan dijalankan.
3. Pembagian yang Jelas
Pembagian yang dimaksuda adalah pembagian modal bisnis dan pembagian kerja yang jelas.
Supaya bisnis dapat berjalan dengan lancar, alangkah baiknya anda memastikan pembagian hak, kewajiban, tugas, modal, dan pembagian keuntungan yang jelas.
Semua itu dicatat dalam persetujuan dan buku pegangan masing-masing.
Selain itu, anda juga memastikan sanksi apa yang harus didapatkan apabila anda atau partner bisnis anda tidak memenuhi tanggung jawab dan tugasnya.
4. Mengutamakan Logika Bukan Perasaan
Dalam berbisnis khususnya menggunakan sistem Kerjasama harus mengutamakan logika.
Sebisa mungkin tidak mengutamakan ego masing-masing untuk kepentingan pribadi yang dapat membahayakan perkembangan bisnis.
5. Menentukan Strategi yang Pas Apabila Putus Kerjasama
Apabila terjadi kejanggalan dalam bisnis yang anda kembangkan, pastikan Anda dan partner bisnis anda harus pandi dalam memilih strategi yang harus diterapkan.
Berikan rencana yang jelas apabila hal tersebut terjadi, seperti siapa yang bertanggungjawab untuk apa. Diskusikan dan pikirkan dengan matang apakah anda harus mengambil alih asset atau menjual bisnis anda.