√ Pasar Oligopoli | Ciri, Jenis, Kelebihan, Kekurangan

Pada saat sekarang ini kebanyakan orang tidak mengetahui tentang pasar oligopoli (oligopoly market).

Padahal pada nyatanya kegiatan oligopoli ini terkadang sering di jumpai. Kegiatan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara.

Pasar tersebut merupakan salah satu bentuk dari pasar persaingan tidak sempurna.

Pada dasarnya pada pasar tersebut terdapat produk yang relatif homogen atau bisa saling menggantikan.

Oleh karena itu sesuatu yang harus dijaga oleh penjual adalah loyalitas dari pada pelanggan nya untuk memakai produk yang dikeluarkan.

Contoh dari pasar ini misalnya perusahaan rokok, perusahaan mobil dan sepeda motor, perusahaan semen, dan industri telekomunikasi.

Oke untuk mengetahui lebih jelas tentang pasar oligopoli, Yuk simak pembahasannya dalam artikel ini!!!

Pengertian Pasar Oligopoli

pengertian pasar oligopoli

Istilah dari oligopoli ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oligos Polein”, kata tersebut mempunyai arti “yang menjual sedikit atau beberapa penjual”.

Yang dimaksud beberapa penjualan adalah penawaran suatu jenis barang atau jasa yang ada di pasar di kuasai oleh beberapa penjual atau sedikit penjual.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa:

“Oligopoli adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit sehingga mereka dapat mempengaruhi harga pasar.”

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa:

“Oligopoli adalah situasi pasar dengan sejumlah kecil perusahaan melakukan kegiatan penjualan barang dan atau jasa tertentu, mengendalikan penawaran pasar dan barang atau jasa tertentu.”

Dari beberapa hal yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa:

Pasar oligopoli adalah pasar yang di mana penawaran terhadap suatu barang atau jasa dikuasai oleh beberapa penjual dan produk yang dijual bersifat homogen atau bisa juga berbeda namun memenuhi standar tertentu.

Karakteristik / Ciri – Ciri Pasar Oligopoli

karakteristik atau ciri ciri pasar oligopoli

Berikut ini merupakan beberapa ciri – ciri dari pasar oligopoli.

1. Hanya ada Beberapa Penjual

Secara teori sangat sulit untuk bisa menentukan jumlah penjual yang ada di dalam pasar, supaya bisa dikatakan oligopoli.

Tapi sebagai dasar analisis pada umumnya jumlah penjual diasumsikan kurang dari 10. Dalam kasus tertentu hanya terdapat 2 penjual saja (duopoli).

Kekuatan berbagai perusahaan dalam suatu industri bisa diukur dengan menghitung rasio konsentrasi.

Rasio konsentrasi ini menghitung berapa persen output dalam pasar oligopoli yang dikuasai oleh penjual – penjual yang dominan (4 sampai 8 penjual.

Apabila rasio konsentrasi 4 penjual (four firms concentration ratio / CR4) sebesar 60%, artinya 60% output dalam industri dikuasai oleh 4 penjual terbesar.

CR4 yang semakin kecil menggambarkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna.

Pasar suatu industri dapat dikatakan mempunyai struktur oligopoli jika CR4 melebihi 40%.

Bisa juga diukur 8 penjual (CR8) atau jumlah lainnya. Apabila CR8 sebesar 80%, artinya 80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh 8 penjual terbesar.

2. Produk Homogen atau Terdiferensiasi

Pada pasar tersebut barang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau yang mempunyai sifat homogen, dan dapat juga yang berbeda tapi memenuhi standar tertentu.

Barang standar (homogen) misalnya pada industri penghasil barang mentah (baja, alumunium, tembaga dan lain sebagainya) dan industri bahan baku (semen, cat, seng, dan lain sebagainya).

Barang yang berbeda corak (terdiferensiasi) adalah barang akhir seperti industri mobil, rokok, sepeda motor, dan lain sebagai nya.

Penggolongan tersebut memiliki arti penting dalam melakukan analisis pada pasar oligopoli.

Semakin besar tingkat diferensi nya, maka suatu perusahaan semakin tidak mempunyai ketergantungan pada kegiatan perusahaan lainnya.

3. Ada Hambatan Memasuki Pasar Bagi Penjual Baru

Penjual yang sudah lama dan mempunyai pangsa pasar besar akan dapat dengan mudah memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk dalam pasar.

4. Adanya Saling Ketergantungan

Ciri tersebut maksudnya adalah dalam pengambilan keputusan satu perusahaan akan mempengaruhi perusahaan lain.

Misalnya harga produk pada satu perusahaan mengalami penurunan, maka hal tersebut akan berpengaruh pada perusahaan lainnya.

Oleh karena itu, perusahaan yang lainnya akan ikut menurunkan harga, agar tidak kehilangan pelanggan.

5. Penggunaan Iklan Sangat Efektif

Iklan yang dilakukan secara terus menerus sangat dibutuhkan dalam pasar ini yang menghasilkan barang homogen berbeda corak.

Kegiatan iklan yang dilakukan tersebut dengan tujuan untuk menarik para pelanggan baru dan mempertahankan para pelanggan lama.

6. Adanya Kompetisi Non Harga

Dalam usahanya mencapai keadaan maksimal, beberapa perusahaan tersebut tidak hanya bersaing dalam harga, tapi juga bersaing dalam hal non harga.

Bentuk kompetisi non harga misalnya seperti:

  • Pelayanan purna jual dan iklan untuk memberikan informasi.
  • Membentuk citra baik terhadap perusahaan dan merek.
  • Mempengaruhi perilaku konsumen.

7. Harga Jual Tidak Mudah Berubah

Dalam pasar ini harga jual yang sudah ditentukan tidak akan cepat naik atau turun. Dengan kata lain harga dalam pasar ini cukup stabil dan tidak mudah berubah.

Jika satu penjual menaikkan harga dan penjual lainnya tidak, maka secara otomatis pembeli akan lebih memilih perusahaan lain yang menjual varian produk sama, namun dengan harga yang lebih murah dan dengan kualitas yang hampir sama.

Baca Juga: Pasar Monopoli

Jenis – Jenis Pasar Oligopoli

jenis jenis pasar oligopoli

Pasar oligopoli dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut.

1. Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)

Adalah oligopoly market yang menjual produk yang homogen.

Pada umumnya banyak ditemukan dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli dimana produk yang diperdagangkan adalah produk yang bersifat identik.

Karena produk yang dijual identik (sama) sehingga sedikit sulit untuk membedakannya.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membedakan antara produk yang satu dengan yang lain adalah dengan mengenal dan melihat merek dagang atau brand dari produk tersebut.

Contoh industri dalam pasar ini adalah industri air mineral, semen, cat, seng, dan lain sebagainya.

2. Oligopoli Diferensial (Differentiated Oligopoly)

Adalah oligopoly market yang menjual produk berbeda corak.

Produk yang berbeda corak tersebut pada umumnya adalah barang akhir atau merupakan bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperjualbelikan bisa dibedakan.

Corak yang dimaksud tersebut bisa berupa perbedaan dari bentuk nya, aroma nya, atau pun dari rasa yang dimiliki nya.

Contoh industri dalam pasar ini adalah industri sabun yang mempunyai bentuk dan aroma berbeda, sepeda motor yang memiliki bentuk berbeda, dan lain sebagainya.

Kelebihan Pasar Oligopoli

kelebihan pasar oligopoli

Berikut ini merupakan beberapa kelebihan dari pasar oligopoli.

1. Memberi Kebebasan Memilih Bagi Konsumen

Dalam pasar ini konsumen sangat dibebaskan terhadap pemilihan produk yang ada.

Pada umumnya konsumen dapat memperkirakan akan lebih baik membeli produk mana yang dibutuhkan dan bisa memenuhi kebutuhan.

Sehingga dalam hal ini konsumen tidak akan ditawarkan produk dengan agresif oleh perusahaan, tapi konsumen lah yang menentukan akan membeli produk dari perusahaan mana.

2. Mampu Melakukan Penelitian dan Pengembangan Produk

Dalam pasar ini akan banyak penelitian yang dilakukan oleh perusahaan, hal tersebut untuk melakukan pengembangan pada produk yang dijual nya.

Penelitian tersebut penting, karena ketat nya persaingan antar perusahaan dalam pasar ini.

Pengembangan produk tersebut agar produk yang dijual memiliki berbagai keistimewaan tertentu dibandingkan produk yang dijual pesaing.

Tentunya hal tersebut akan mendorong agar tercapainya tujuan dari perusahaan dengan cara mengembangkan teknologi dan melakukan berbagai macam inovasi yang dibutuhkan.

3. Lebih Memperhatikan Kepuasan Konsumen

Hal tersebut dikarenakan persaingan yang ketat. Pada struktur pasar oligopoli kepuasan konsumen sangat berpengaruh.

Hal tersebut karena bisa saja ketidakpuasan seorang konsumen bisa membuat konsumen lain ikut tidak puas dan akan beralih dengan produk dari perusahaan lain.

Sehingga banyak perusahaan yang memberikan pelayanan baik dan selalu memperhatikan kepuasan konsumen.

Hal tersebut supaya konsumen bersikap loyal dan bisa membeli produk perusahaan dengan jenjang waktu yang lama.

4. Fokus pada Persaingan Non Harga

Dalam upaya mendapatkan perhatian dari para konsumen nya perusahaan – perusahaan dalam pasar ini lebih fokus pada persaingan bukan harga.

Persaingan tersebut misalnya seperti meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan produk supaya mempunyai kelebihan dari pada produk lain.

Kelemahan Pasar Oligopoli

kelemahan pasar oligopoli

Berikut ini merupakan beberapa kelemahan dari pasar oligopoli.

1. Adanya Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Pada pasar ini sering terjadi ketimpangan distribusi pendapatan, yang dimana perusahaan yang besar dan sudah lama berdiri serta banyak permintaannya lebih banyak mendistribusikan produksinya.

Hal tersebut berakibat pada hasil pendapatan yang banyak pula pada perusahaan besar tersebut.

Sedangkan untuk perusahaan yang kurang diminati konsumen atau masih kecil secara otomatis akan mendistribusikan produknya dalam jumlah yang sedikit dan akan mendapatkan pendapatan yang kecil.

2. Adanya Kesulitan Masuk ke Pasar

Dalam struktur pasar ini sangat sulit untuk perusahaan lain untuk bergabung dalam industri.

Hal tersebut karena minat dari pembeli yang tinggi terhadap perusahaan besar yang menguasai pasar.

Hubungan Antar Perusahaan dalam Pasar Obligasi

hubungan antar perusahaan dalam pasar obligasi

Terdapat 2 macam bentuk hubungan antar perusahaan yang ada di dalam pasar oligopoli.

1. Oligopoli dengan Kesepakatan (Collusive Oligopoly)

Kesepakatan antara perusahaan di pasar ini pada umumnya berupa kesepakatan harga dan produksi yang disebut juga dengan kolusi atau kartel.

Contohnya seperti kesepakatan produksi dan harga pada OPEC.

Kesepakatan tersebut dengan tujuan untuk menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi setiap perusahaan pada keadaan tertentu.

Bentuk kesepakatan tersebut biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh setiap perusahaan dan harga jual nya.

Kesepakatan dalam jumlah produk yang diproduksi ini bisa berupa pembagian secara merata.

Maksud dari pembagian secara merata adalah pembagian jumlah produksi yang berdasarkan pada banyak nya jumlah permintaan efektif yang ada di pasar terhadap jumlah perusahaan yang memproduksi produk yang sama.

2. Oligopoli Tanpa Kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)

Di pasar oligopoli tidak jarang terjadi persaingan perbedaan harga dan jumlah produk yang diproduksi.

Perbedaan harga dan jumlah produksi tersebut dilakukan dengan tujuan ingin memperoleh jumlah konsumen yang lebih banyak dari sebelum nya.

Ada beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar ini berkaitan dengan tingkat harga dan jumlah produksi, yaitu sebagai berikut.

1Jika terdapat satu perusahaan yang memperbanyak produksi supaya harga jual produknya lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka pada umumnya langkah tersebut akan diikuti oleh para pesaingnya.
2Jika suatu perusahaan menurunkan harga jual nya tanpa menambah jumlah produksi nya dengan maksud menguasai pangsa pasar, maka langkah tersebut akan diikuti oleh pesaing nya.
3Jika suatu perusahaan menaikkan harga jual produk nya baik dengan cara menurunkan harga secara langsung atau dengan mengurangi jumlah produksi, maka perusahaan lain relatif tidak akan mengikuti.

Akhir Kata

Demikianlah sedikit pembahasan tentang pasar oligopoli. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.

Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih.

Tinggalkan komentar