√ Produk | Definisi, Jenis, Atribut, Tingkatan, Siklus Hidup

Pada umumnya pengertian dari produk (product) adalah segala sesuatu yang bisa diperjual belikan.

Dalam kegiatan pemasaran, product adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan di pasar dan bisa memenuhi keinginan atau kebutuhan seseorang dan atau kelompok.

Untuk mengetahui penjelasan lebih lengkap tentang produk, yuk simak pembahasannya dalam artikel ini!

Pengertian Produk Menurut Para Ahli

pengertian produk adalah

Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian produk, berikut ini merupakan beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli.

1. William J Stanton

Dalam buku karya Dr.M.Anang Firmansyah, S.E., M.M yang berjudul “Pemasaran Produk dan Merek (Planning & Strategy)” tahun 2019, William J Stanton menjelaskan bahwa:

“ Secara sempit produk adalah sekumpulan atribut fisik yang secara nyata terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.

“Sedangkan secara luas produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang di dalamnya mencakup warna, kemasan, harga, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik dan pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sebuah hal yang bisa memberikan kepuasan atas keinginannya.”

2. Kotler

Dalam buku karya Dr.M.Anang Firmansyah, S.E., M.M yang berjudul “Pemasaran Produk dan Merek (Planning & Strategy)” tahun 2019, Kotler menjelaskan bahwa:

“Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga mampu memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya berupa fisik, tempat, orang, jasa, gagasan, serta organisasi.”

3. H Djaslim Saladin

Dalam buku karya Dr.M.Anang Firmansyah, S.E., M.M yang berjudul “Pemasaran Produk dan Merek (Planning & Strategy)” tahun 2019, H Djaslim Saladin menjelaskan bahwa terdapat 3 pengertian produk, yaitu:

“Dalam arti sempit, produk adalah sekumpulan sifat fisik dan kimia yang berwujud dan dihimpun dalam sebuah bentuk serupa dan sudah dikenal.”

“Dalam arti luas, produk adalah sekelompok sifat yang berwujud atau tidak berwujud yang di dalamnya memuat tentang harga, warna, kemasan, prestiese pengecer, prestis pabrik, serta pelayanan yang diberikan oleh produsen dan pengecer kepada konsumen dalam rangka pemenuhan kepuasan konsumen atas apa yang diinginkannya.”

“Dalam arti umum, produk adalah setiap hal yang mampu memenuhi dan juga memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang mempunyai wujud (tangible) atau yang tidak berwujud (intangible).”

Klasifikasi / Jenis Produk

klasifikasi atau jenis produk

Berikut ini merupakan beberapa klasifikasi produk yang disampaikan oleh Kotler (2002:451).

1. Berdasarkan Wujud / Fisik

Klasifikasi products berdasarkan fisik atau wujudnya ini dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut.

  • Berwujud

Products yang berwujud ini biasanya disebut dengan barang. Barang ini dapat dirasakan, dipegang, dan dilihat.

Contoh dari barang misalnya seperti pakaian, minyak, beras, ikan, kain, dan lain sebagainya.

  • Tidak Berwujud

Products yang tidak berwujud ini biasanya disebut dengan jasa atau layanan. Jasa ini dapat dirasakan namun tidak bisa dilihat dan juga dipegang.

Contoh dari jasa misalnya seperti jasa keuangan, jasa kecantikan, jasa bengkel, dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan Tujuan Pemakaiannya

Berdasarkan pemakaiannya products dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut.

  • Produk Konsumsi (Consumer Products)

Consumer products adalah products yang digunakan dengan tujuan untuk tidak diperjual belikan dan biasanya digunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga.

Products jenis ini ada beberapa macam yaitu sebagai berikut.

  • Convenience Goods

Convenience goods adalah products yang pada umumnya sering dikonsumsi atau dibeli oleh konsumen, bersifat segera, dan untuk mendapatkannya membutuhkan usaha yang sangat kecil.

Contoh dari convenience goods misalnya seperti kelontong, minyak, gula, sabun dan lain sebagainya.

  • Shopping Goods

Shopping goods adalah products yang dibeli oleh konsumen dengan cara membandingkan dengan products lain yang sejenis berdasarkan kesesuaian kualitas, harga dan juga model.

Yang termasuk ke dalam shopping goods ini seperti sepatu, sabun, pakaian, laptop, televisi, jam tangan dan lain sebagainya.

  • Speciality Goods

Speciality goods adalah products yang memiliki ciri – ciri khusus atau istimewa yang dimana konsumen bersedia membayar dengan harga yang tinggi atau usaha khusus untuk mendapatkannya.

Yang termasuk kedalam speciality goods misalnya seperti tas mewah, baju special edition, mobil sport, berlian, perhiasan dan lain sebagainya.

  • Unsought Goods

Unsought goods adalah products yang tidak diketahui oleh konsumen atau walaupun diketahui, pada umumnya belum terpikirkan untuk mendapatkannya.

Yang termasuk kedalam unsought goods adalah peti mati, tanah pemakaman, batu nisan, dan lain sebagainya.

  • Produk Industri (Business Products)

Business products adalah semua products yang dibeli dengan tujuan untuk digunakan dalam proses produksi agar menghasilkan products baru.

Business products ini dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

  • Bahan Mentah dan Suku Cadang

Bahan mentah adalah suatu produk yang digunakan sebagai bahan baku atau bahan utama secara fisik untuk menghasilkan products baru.

Yang termasuk bahan mentah adalah gandum dan telur pada kue, kayu pada meja dan kursi, baja pada kerangka pesawat, dan lain sebagainya.

Yang termasuk bahan jadi atau suku cadang adalah benang pada pakaian, mentega pada kue, ban pada kendaraan, dan lain sebagainya.

  • Barang Modal

Barang modal adalah suatu products yang dapat mempermudah dalam proses berjalannya suatu bisnis atau dalam proses produksi dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

Yang termasuk ke dalam barang modal adalah LCD proyektor, mesin produksi, komputer, laptop, alat – alat produksi, dan lain sebagainya.

  • Perlengkapan

Perlengkapan adalah suatu products yang dapat memudahkan dalam menjalankan proses produksi atau kegiatan bisnis yang mempunyai masa manfaat kurang dari 1 tahun.

Yang termasuk kedalam perlengkapan adalah alat tulis kantor, bahan bakar mesin, pelumas, dan lain sebagainya.

  • Layanan Bisnis

Layanan bisnis adalah products berupa jasa yang bisa mempermudah dalam menjalankan proses bisnis, mengatasi masalah yang dapat menghambat berjalannya bisnis, dan meningkatkan proses bisnis.

Yang termasuk kedalam layanan bisnis adalah perawatan mesin, perawatan pabrik, perbaikan mesin, konsultasi hukum, periklanan, dan lain sebagainya.

3. Berdasarkan Daya Tahannya

Berdasarkan daya tahannya produk dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

  • Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Products yang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang pada umumnya habis dikonsumsi dalam 1 atau beberapa kali pemakaian.

Artinya, barang tersebut mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat kurang dari 1 tahun.

Yang termasuk kedalam barang tidak tahan lama adalah shampo, makanan, minuman, pasta gigi, dan lain sebagainya.

  • Tahan Lama (Durable Goods)

Products yang tahan lama adalah barang berwujud yang pada umumnya dapat bertahan lama dengan banyak penggunaan.

Dengan kata lain, mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat lebih dari 1 tahun.

Yang termasuk kedalam barang tahan lama adalah komputer, lemari es, mesin cuci, kompos, pakaian, smartphone, dan lain sebagainya.

Atribut Produk

atribut produk

Atribut produk (products attribute) adalah berbagai unsur yang menjadi pembeda atau pengembangan pada products.

Dengan demikian akan memberikan nilai tambah, manfaat dan juga menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pembelian.

Dalam hal ini atribut produk mempunyai peranan yang besar terhadap persepsi para konsumen kepada products.

Selain itu, dapat juga menjadi suatu daya tarik bagi konsumen. Hal tersebut dikarenakan secara fisik products attribute mampu memberikan berbagai manfaat yang diperlukan dan diinginkan oleh para pelanggan.

Berikut ini merupakan beberapa unsur products attribute, yaitu sebagai berikut.

1. Product Features

Fitur produk adalah berbagai sarana kompetitif yang berfungsi untuk membedakan products yang satu dengan products yang lainnya milik pesaing.

Sama seperti yang disampaikan oleh Kotler dan Amstrong (2004) bahwa:

Feature are competitive tool for differentiating the company’s product from competitor’s product.”

“Artinya: Fitur adalah alat yang kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.”

Fitur yang yang melekat pada products ini identik dengan sifat dan sesuatu hal yang unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh products lainnya.

Pada umumnya karakteristik yang melekat tersebut adalah hasil pengembangan dan juga penyempurnaan yang berkesinambungan atau secara terus – menerus.

2. Product Quality

Product Quality berdasarkan apa yang disampaikan oleh Kotler dan Amstrong (2004) bahwa:

The ability of a product to perform its functions.

“Artinya: kemampuan suatu product dalam memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya.”

Kualitas yang sangat baik dari suatu products tentu saja akan membangun kepercayaan para konsumen sehingga sebagai penunjang kepuasan konsumen.

Dengan demikian kualitas ini mempunyai dampak secara langsung pada kinerja suatu product.

3. Product Design

Dalam hal ini desain mempunyai konsep yang lebih luas jika dibandingkan dengan gaya atau style.

Desain selain untuk mempertimbangkan faktor penampilan dari suatu product, juga mempunyai tujuan untuk memperbaiki kinerja, mengurangi biaya produksi, dan juga menambah keunggulan bersaing.

4. Merek

Dalam hal ini merek adalah nama, istilah, tanda, warna, lambang, atau kombinasi semuanya yang mampu memperlihatkan identitas pembuat atau penjual suatu products.

Para konsumen tentu saja akan memandang merek sebagai bagian yang penting dari suatu product dan penetapan dari suatu merek ini mampu untuk menambah nilai dari suatu product.

Pada dasarnya suatu merek ini adalah janji penjual atau pembuat product kepada pembeli untuk secara konsisten menyampaikan rangkaian karakteristik dan manfaat dari suatu products.

Terdapat beberapa tujuan dibuatnya merek, yaitu sebagai berikut.

  • Sebagai identitas products atau penjual atau produsen,
  • Sebagai alat promosi,
  • Sebagai alat yang digunakan untung membina citra,
  • Dan untuk mengendalikan pasar.

5. Kemasan

Pengemasan adalah berbagai kegiatan atau proses yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan kemasan atau pembungkus untuk suatu products.

Terdapat beberapa tujuan dibuatnya kemasan, yaitu sebagai berikut.

  • Sebagai pelindung products,
  • Memberikan berbagai kemudahan dalam pemakaiannya,
  • Mempunyai manfaat dalam penggunaan ulang,
  • Sebagai identitas products,
  • Distribusi,
  • Media informasi,
  • Sebagai cermin inovasi yang terdapat pada products.

6. Label

Label adalah salah satu bagian dari products yang mampu menyampaikan berbagai informasi tentang products.

Sebuah label dapat sebagai bagian dari sebuah kemasan. Atau dapat juga sebagai tanda pengenal yang berada pada products.

Pada umumnya terdapat beberapa label yaitu sebagai berikut.

  • Brand Label

Brand label adalah merek yang diberikan pada suatu products atau dicantumkan pada sebuah kemasan.

  • Descriptive Label

Descriptive label adalah suatu label yang memberikan berbagai informasi yang obyektif tentang penggunaan, pembuatan, cara kerja, dan juga berbagai karakteristik lainnya yang berkaitan dengan products.

  • Grade Label

Grade label adalah label yang mampu mengidentifikasikan penilaian mengenai kualitas products dengan menggunakan suatu huruf, angka, atau kata.

Tingkatan Produk 

tingkatan produk

Produk mempunyai 5 tingkatan, yaitu sebagai berikut.

1. Core Benefit

Core benefit adalah suatu manfaat dasar yang terdapat pada suatu products yang ditawarkan kepada para konsumen.

Yang termasuk dalam core benefit ini seperti usaha laundry yang pada dasarnya mempunyai manfaat untuk membantu orang meringankan beban mencuci pakaian sampai bersih dan siap untuk digunakan kembali.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara mencuci dan kemudian menyetrika pakaian.

2. Basic Product

Basic products ini adalah bentuk dasar yang dimiliki oleh suatu products yang bisa dirasakan dengan menggunakan panca indra.

Masih berkaitan dengan contoh usaha laundry sebelumnya, yang termasuk basic products yang disediakan untuk menunjang core benefit adalah detergen, setrika, mesin cuci, pewangi, pelembut pakaian, dan tempat untuk mengeringkan pakaian.

3. Expected Product

Expected products adalah rangkaian dari berbagai atribut produk dan berbagai keadaan yang diharapkan oleh pembeli ketika membeli suatu products.

Yang termasuk dalam expected products ini seperti.

  • Pembeli atau konsumen berharap keadaan dalam toko yang nyaman dan bersih.
  • Pelayanan yang diberikan jujur dan ramah.
  • Hasil yang memuaskan dengan budget yang minim.
  • Dalam menyelesaikan laundry cepat dan tepat.
  • Jumlah pakaian sama dengan ketika awal diserahkan untuk di-laundry dan tidak tertukar.

4. Augmented Product

Augmented products adalah sesuatu hal yang bisa membedakan antara products yang ditawarkan oleh perusahaan dengan products yang ditawarkan oleh para pesaingnya.

Yang termasuk dalam augmented products yaitu seperti.

  • Terdapat beberapa pilihan menu laundry seperti kilat (hitungan jam selesai), biasa (hitungan hari selesai) dan lain sebagainya.
  • Antar jemput pakaian.
  • Fasilitas AC yang ada di toko sehingga pelanggan bisa menunggu laundry an dengan nyaman.
  • Dan lain sebagainya.

5. Potential Product

Potential products adalah seluruh argumentasi dan juga perubahan bentuk yang akan dialami oleh suatu produk dimasa depan.

Yang termasuk dalam potential products pada usaha laundry misalnya seperti.

  • Di masa depan akan ada member card yang memberikan diskon setiap 10 kali laundry gratis 1 kali.
  • Terdapat jaminan dari pihak laundry apabila terdapat kerusakan atau kehilangan atau pakaian tertukar, maka pihak laundry akan menggantinya.
  • Dan lain sebagainya.
Baca Juga: Merek (Brand)

Siklus Hidup Produk

siklus hHidup produk

Siklus hidup produk (product life cycle) adalah suatu konsep yang penting dalam kegiatan marketing yang bisa memberikan gambaran tentang dinamika kompetitif suatu products yaitu tahap – tahap yang berbeda dalam histori penjualannya.

Setiap tahapan yang terjadi tersebut memiliki tantangan yang berbeda – beda dan bisa memberikan kontribusi keuntungan yang berbeda – beda pula.

Dengan demikian sangat dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang tepat dan handal.

Pada umumnya product life cycle ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu sebagai berikut.

1. Perkenalan (Introduction)

Tahap perkenalan adalah suatu periode awal pengenalan products ke pasar. Hal tersebut bertujuan supaya para konsumen mengetahui atau menyadari keberadaannya.

Ciri – ciri yang terjadi pada tahap perkenalan adalah sebagai berikut.

  • Penjualan yang terjadi masih rendah.
  • Volume pasar berkembang dengan lambat, hal ini dikarenakan tingginya market resistance.
  • Persaingan yang terjadi masih relatif kecil.
  • Tingkat kegagalan yang mungkin akan terjadi sangat tinggi.
  • Masih banyak dilakukan modifikasi, pengujian, dan pengembangan pada product.
  • Biaya untuk produksi dan pemasaran sangat tinggi, terkadang melebihi pendapatan yang diterima.

Terdapat beberapa strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam tahap perkenalan ini, yaitu sebagai berikut.

  • Strategi peluncuran cepat, adalah strategi dalam meluncurkan products baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi pula.
  • Strategi peluncuran lambat, adalah strategi dalam meluncurkan product baru dengan harga tinggi dan dengan sedikit promosi.
  • Strategi penetrasi cepat, adalah strategi dalam meluncurkan product baru dengan harga yang rendah dan dengan biaya promosi yang tinggi.
  • Strategi penetrasi lambat, adalah strategi dalam meluncurkan product baru dengan harga yang rendah dan dengan biaya promosi yang rendah pula.

2. Pertumbuhan (Growth)

Tahap pertumbuhan adalah suatu periode yang dimana terjadi peningkatan pertumbuhan penjualan yang sangat cepat dan peningkatan keuntungan yang besar pula.

Biasanya pada tahapan ini para pesaing akan berusaha memasarkan products yang hampir sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik.

Hal tersebut karena para pesaing sudah menyadari akan kesuksesan penjualan products tersebut.

Pada tahapan pertumbuhan ini strategi pemasaran yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.

  • Meningkatkan kualitas products yang dijual.
  • Mencari saluran distribusi baru,
  • Dan dengan melakukan promosi iklan dengan tujuan untuk meyakinkan para konsumen tentang kualitas products yang dijual.

3. Kedewasaan (Maturity)

Tahap kedewasaan adalah suatu periode yang dimana terjadi penurunan dalam proses pertumbuhan pasar.

Hal tersebut dikarenakan products sudah diterima oleh sebagian pasar yang potensial.

Pada tahapan ini biasanya keuntungan tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan atau stabil, bahkan bisa saja mengalami penurunan.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan akan melakukan berbagai upaya untuk melakukan perlawanan kepada para pesaing yang ada di pasar.

Strategi pemasaran yang cocok diterapkan pada tahap kedewasaan ini misalnya seperti memberikan penawaran diskon khusus dan pembedaan pada rancangan products yang sudah ada.

Secara umum tahap kedewasaan ini terbagi menjadi 3 fase, yaitu sebagai berikut.

  • Growth maturity

Growth maturity adalah tahapan kedewasaan yang dimana pertumbuhan penjualan mulai mengalami penurunan yang disebabkan karena dewasanya distribusi.

  • Stable maturity

Stable maturity adalah tahapan kedewasaan yang dimana penjualan yang terjadi stabil atau mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar.

Pada tahapan kedewasaan ini sebagian konsumen potensial sudah menggunakan product baru yang ditawarkan oleh perusahaan.

  • Decaying maturity

Decaying maturity adalah tahapan kedewasaan yang dimana penjualan mulai menurun dan para konsumen mulai beralih ke products lain atau products subtitusi.

4. Penurunan (Decline)

Tahap penurunan adalah suatu periode yang dimana tingkat penjualan dan juga keuntungan mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Hal tersebut terjadi karena permintaan dari para konsumen yang mengalami penurunan dan jumlah pesaing yang semakin banyak di pasaran.

Selain itu, terjadi juga karena perkembangan teknologi dan pergeseran selera konsumen.

Dalam tahapan penurunan ini penurunan penjualan bisa terjadi dengan lambat atau cepat.

Penjualan yang terjadi bisa jatuh sampai dengan nol atau bertahan pada tingkatan yang rendah.

Pada tahapan penurunan ini terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut.

  • Meningkatkan investasi perusahaan supaya bisa mendominasi pasar.
  • Mencari pasar baru.
  • Mempertahankan tingkat investasi pada saat ini sampai semua ketidakpastian yang terjadi sudah menjadi pasti.
  • Mengurangi investasi perusahaan dengan selektif.

Akhir Kata

Demikianlah sedikit penjelasan tentang produk (products). Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.

Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silahkan sampaikan di kolom komentar. Terimakasih.

Tinggalkan komentar