√ Perusahaan Jasa | Siklus Akuntansi, Sektor, Contoh, Ciri

Tentu saja banyak di antara kita yang sudah tidak asing lagi dengan istilah perusahaan jasa. Ya, perusahaan jasa adalah perusahaan yang produknya berupa layanan atau jasa (dapat dirasakan manfaatnya tetapi tidak bisa dipegang).

Contoh bisnis di bidang jasa pada saat ini sangat banyak sekali dan hampir kita jumpai di lingkungan keseharian kita, seperti laundry, tukang jahit, ojek online, konsultan, dan lain sebagainya.

Dengan mengaplikasikan sistem pelayanan sebagai unsur utama dalam bisnisnya, maka dengan adanya pelayanan yang baik akan terjalin hubungan yang baik juga antara perusahaan dengan para pelanggannya dalam jangka panjang.

Nah, untuk mengetahui lebih banyak tentang perusahaan jasa, yuk simak artikel ini!

Pengertian Perusahaan Jasa

pengertian perusahaan jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menyediakan dan menjual jasa. Artinya, dalam menjalankan kegiatan pokok usahanya, perusahaan jasa tidak mempunyai persediaan barang dagangan.

Perlu kamu tahu bahwa perusahaan ini hanya menyediakan sarana perupa perlengkapan dan juga peralatan untuk melayani para pelanggannya yang membutuhkan.

Penghasilan dari perusahaan ini berupa penerimaan dari pihak lain (pelanggan), sebagai imbalan atau pembayaran atas jasa yang sudah diberikan kepada pelanggan dari perusahaan.

Pengertian Perusahaan Jasa Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa penjelasan tentang pengertian perusahaan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut.

Rita Eni Purwati dan Indah Nugraheni

Dalam bukunya yang berjudul “Siklus Akuntansi” (Yogyakarta: Kanisius, 2001, hal 58) menjelaskan bahwa:

Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang di dalamnya menjalankan kegiatan usaha sebagai penyedia jasa untuk memenuhi keinginan konsumennya.

Budi Utama Siregar

Dalam bukunya yang berjudul “Tahap Pencatatan Transaksi dalam Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa” (Padangsidimpuan: Thesis, 2004, hal 1) menjelaskan bahwa:

Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang memiliki kegiatan utama memperjualbelikan jasa, atau dapat dikatakan bahwa dalam perusahaan jasa yang menjadi fokusnya adalah service.

Agie Hanggara

Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Akuntansi” (Surabaya: CV. Jakad Publishing, 2019, hal 17) menjelaskan bahwa:

Ciri Ciri (Karakterisitik) Perusahaan Jasa

ciri ciri (karakterisitik) perusahaan jasa

Pada dasarnya terdapat beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari perusahaan jasa, yang membedakannya dengan jenis perusahaan lain, yaitu sebagai berikut.

  • Kegiatan utama usahanya berupa pelayanan jasa.
  • Pendapatan utama yang diperoleh berasal dari penjualan jasa atau layanan yang dilakukan.
  • Tidak adanya perhitungan tentang harga pokok penjualan atau HPP.
  • Perhitungan laba atau rugi ini diperoleh dari membandingkan jumlah pendapatan yang diperoleh dengan beban yang dikeluarkan.
  • Dalam proses memproduksi jasa, perusahaan dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan dari produk fisik.
  • Pelayanan jasa yang diberikan kepada setiap konsumen tentu saja berbeda, sehingga setiap konsumen mendapatkan jenis pelayanan yang berbeda antara konsumen yang satu dengan konsumen lainnya.
  • Produk jasa yang dihasilkan tidak dapat disimpan sebagai persediaan, sehingga sekali beli akan langsung habis.

Klasifikasi Sektor Perusahaan Jasa

klasifikasi sektor perusahaan jasa

World Trade Organization (WTO) mengklasifikasikan perusahaan jasa ke dalam beberapa sub sektor, yaitu sebagai berikut:

SektorSub Sektor
Business services1. Professional services
2. Computer & related services
3. Research & development services
4. Real estate services
5. Rental/leasing services
6. Other business services
Communication services1. Postal services
2. Courier services
3. Telecommunication services
4. Audiovisual services
5. Other
Construction & related engineering services1. General construction work for buildings
2. General construction work for civil engineering
3. Installation & assembly work
4. Building completion & finishing work
5. Other
Distribution services1. Commission agents’ services
2. Wholesale trade services
3. Retailing services
4. Franchising
5. Other
Educational services1. Primary education services
2. Secondary education services
3. Higher education services
4. Adult education
5. Other education services
Environmental services1. Sewage services
2. Refuse disposal services
3. Sanitation & similar services
4. Other
Financial services1. All insurance & insurance related services
2. Banking & other financial services
3. Other
Health related & social services1. Hospital services
2. Other human health services
3. Social services
4. Other
Tourism & travel related services1. Hotels & restaurants
2. Travel agencies & tour operators services
3. Tourist guides services
4. Other
Recreational, cultural, & sporting services1. Entertainment services
2. News agency services
3. Libraries, archives, museums, & other cultural services
4. Sporting & other recreational services
5. Other
Transport services1. Maritime transport services
2. Internal waterways transport
3. Air transport services
4. Space transport
5. Rail transport services
6. Road transport services
7. Pipeline transport
8. Services auxiliary to all modes of transport

Menurut BEI

Berbeda dengan WTO, BEI menggolongkan perusahaan jasa ke dalam 4 sektor yang dibagi menjadi beberapa sub sektor, yaitu sebagai berikut.

SektorSub Sektor
Property, real estate, & building construction1. Property & real estate
2. Building construction
Infrastructure, utility, & transportation1. Energy
2. Toll Road, Airport, Harbor, & Allied Products
3. Telecommunication
4. Transportation
5. Non building construction
Finance1. Bank
2. Financial institution
3. Securities company
4. Insurance
5. Others
Trade, service, & investment1. Wholesale
2. Retail trade
3. Restaurant, hotel, & tourism
4. Advertising, printing & media
5. Healthcare
6. Computer & services
7. Investment company
8. Others

Contoh Perusahaan Jasa di BEI

contoh perusahaan jasa di bei

Pada dasarnya ruang lingkup perusahaan jasa tidak terlalu luas karena hanya seputar mempersiapkan jasa yang akan ditawarkan kepada para konsumennya, hingga menjual kepada konsumen yang menawarkan.

Seperti yang sudah di jelaskan di atas ada beberapa sektor yang membedakan jenis usaha dibidang jasa ini. Di Bursa Efek Indonesia sendiri ada 4 sektor jasa, yaitu sebagai berikut.

1. Sektor Jasa Property, Real Estate, & Building Construction

Nama PerusahaanKode SahamTanggal Pencatatan
Waskita Karya (Persero), TbkWSKT19 Desember 2012
Wijaya Karya (Persero), TbkWIKA29 Oktober 2007
PP (Persero), TbkPTPP09 Februari 2010
Adhi Karya (Persero), TbkADHI18 Maret 2004
Acset Indonusa, TbkACST24 Juni 2013
Bumi Serpong Damai, TbkBSDE06 Juni 2008

2. Sektor Jasa Infrastructure, Utility, & Transportation

Nama PerusahaanKode SahamTanggal Pencatatan
Telekomunikasi Indonesia (Persero), TbkTLKM14 November 1995
Jasa Marga (Persero), TbkJSMR12 November 2007
Garuda Indonesia (Persero), TbkGIAA11 Februari 2011
Citra Marga Nusaphala Persada, TbkCMNP10 Januari 1995
Soechi Lines, TbkSOCI03 Desember 2014
Samudera Indonesia, TbkSMDR05 Juli 1999

3. Sektor Jasa Finance

Nama PerusahaanKode SahamTanggal Pencatatan
Bank Rakyat Indonesia (Persero), TbkBBRI10 November 2003
Bank Mandiri (Persero), TbkBMRI14 Juli 2003
Bank Central Asia, TbkBBCA31 Mei 2000
Bank Negara Indonesia (Persero), TbkBBNI25 November 1996
Bank Tabungan Negara (Persero), TbkBBTN17 Desember 2009
Bank CIMB Niaga, TbkBNGA29 November 1989

4. Sektor Jasa Trade, Service, & Investment

Nama PerusahaanKode SahamTanggal Pencatatan
United Tractors, TbkUNTR19 September 1989
MNC Investama, TbkBHIT24 November 1997
Global Mediacom, TbkBMTR17 Juli 1995
Saratoga Investama Sedaya, TbkSRTG26 Juni 2013
Sumber Alfaria Trijaya, TbkAMRT15 Januari 2009
AKR Corporindo, TbkAKRA03 Oktober 1994

Jenis Transaksi Perusahaan Jasa

jenis transaksi perusahaan jasa

Terdapat beberapa jenis transaksi yang sering terjadi di perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut:

1. Pembelian

Transaksi pembelian adalah kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pembelian suatu produk yang mendukung ketersediaan jasa atau lain sebagainya.

Transaksi yang pembelian yang biasanya terjadi di perusahaan jasa misalnya seperti pembelian perlengkapan kerja, perlengkapan kantor, dan lain sebagainya.

Seluruh transaksi ini dengan tujuan untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pelanggan.

2. Pendapatan

Tentu saja tujuan utama sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasional adalah untuk mendapatkan pendapatan.

Untuk memperoleh pendapatan, maka perusahaan akan berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada para pelanggannya.

3. Penerimaan Piutang

Terkadang perusahaan memberikan pelayanan kepada para pelanggannya dengan cara kredit. Sehingga, dalam hal ini perusahaan mempunyai hak yang perlu dipenuhi oleh konsumen berupa pembayaran.

Ya, pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan kepada perusahaan atas pelayanan yang sudah diterima oleh pelanggan tetapi belum dibayar disebut dengan pembayaran piutang.

4. Investasi

Pada saat membuat perusahaan, komponen yang paling penting bagi perusahaan yang baru berdiri adalah modal.

Dalam hal ini modal dapat diperoleh dari investor yang tentu saja nilai investasinya berkorelasi dengan skala usaha yang dibuka.

Seluruh transaksi investasi yang terjadi tentu saja harus dicatat dengan baik oleh perusahaan. Terlebih jika modal atau dana yang riterima tersebut berasal dari pihak lain.

5. Pembayaran Beban

Selain pengeluaran untuk melakukan pembelian, perusahaan juga mempunyai beberapa biaya yang harus dibayarkan seperti biaya listrik, air, telepon, dan lain sebagainya.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

siklus akuntansi perusahaan jasa

Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah suatu kegiatan akuntansi yang terjadi secara berulang pada setiap periode.

Oleh karena itu, siklus akuntansi yang terjadi di setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai kesamaan. Berbagai kegiatan akuntansi yang terjadi di setiap periode antara lain sebagai berikut:

  • Melakukan identifikasi dan juga analisis transaksi dari bukti transaksi yang ada.
  • Melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal.
  • Penggolongan transaksi ke dalam buku besar.
  • Pengikhtisaran transaksi dalam neraca saldo.
  • Penyesuaian neraca saldo.
  • Dihasilkan neraca saldo setelah disesuaikan.
  • Membuat neraca lajur.
  • Penyusunan laporan keuangan.
  • Menyusun jurnal penutup.
  • Menyusun jurnal pembalik jika dibutuhkan.
  • Membuat neraca saldo setelah penyutupan

Akhir Kata

Demikianlah sedikit pembahasan tentang perusahaan jasa. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.

Jika ada pertanyaan, kritik, atau saran silakan sampaikan di kolom komentar. Terimakasih.

Tinggalkan komentar