√ Perusahaan Manufaktur | Akun, Ciri, Alur, Unsur, Contoh

Di Indonesia terdapat banyak sekali perusahaan manufaktur / perusahaan industri (manufacturing firm).

Oleh karena itu perusahaan industri ini mempunyai peranan yang cukup besar bagi perekonomian di Indonesia.

Namun kebanyakan orang masih belum mengetahui secara detail tentang perusahaan manufaktur ini.

Oke untuk itu artikel ini dibuat, Yuk simak penjelasan lebih lengkap nya di artikel ini.

Pengertian Perusahaan Manufaktur

pengertian perusahaan manufaktur

Manufaktur atau manufacturing ini mempunyai beberapa pengertian yaitu sebagai berikut.

  • Secara Teknis

Manufaktur adalah suatu kegiatan pengolahan bahan baku atau mentah dengan melalui proses kimia dan fisika untuk mengubah bentuk, sifat atau tampilan dengan tujuan untuk membuat suatu komponen atau produk.

Manufaktur ini mencakup kegiatan perakitan komponen – komponen sampai dengan menjadi suatu produk jadi.

Pada umumnya, manufaktur memiliki beberapa tahap operasi, dan masing – masing tahapan tersebut menjadikan bahan baku atau bahan mentah lebih dekan menjadi produk jadi.

  • Secara Ekonomis

Manufaktur adalah suatu proses transformasi atau perubahan dari bahan baku dengan melalui satu atau lebih proses pengolahan sehingga mempunyai nilai tambah atau jual.

  • Menurut CIRP 1983 (International Conference on Production Engineering)

A Series of interrelated activities and operations involving the design, materials selection, planning, manufacturing production, quality assurance, management and marketing of products of the manufacturing industries.”

“Manufaktur adalah serangkaian kegiatan dan operasi yang saling terkait yang melibatkan desain, pemilihan bahan, perencanaan, produksi manufaktur, jaminan kualitas, manajemen dan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.”

Dari beberapa pengertian manufaktur tersebut dapat disimpulkan bahwa:

Perusahaan manufaktur adalah suatu organisasi bisnis yang mempunyai kegiatan usaha membeli bahan baku atau bahan setengah jadi dari organisasi bisnis lain selanjutnya mengolah bahan tersebut menjadi produk jadi dan pada akhirnya dijual.

Dalam melakukan berbagai proses pengolahan tersebut tentunya suatu perusahaan manufaktur membutuhkan tambahan biaya.

Misalnya seperti biaya tenaga kerja dan berbagai biaya lainnya yang terjadi selama proses pengolahan bahan menjadi produk jadi.

Ciri / Karakteristik Perusahaan Manufaktur

ciri karakteristik perusahaan manufaktur

Perusahaan manufaktur ini mempunyai beberapa ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan jenis perusahaan lain seperti perusahaan dagang atau perusahaan jasa.

Berikut ini merupakan beberapa ciri atau karakteristik perusahaan manufaktur.

1. Adanya Proses Produksi

Berbeda dengan perusahaan dagang yang hanya membeli barang atau produk dan kemudian dijual kembali kepada konsumen atau perusahaan jasa yang menjual ketrampilan atau pelayanan kepada konsumen.

Di dalam perusahaan manufaktur ini terdapat proses pengolahan bahan baik bahan mentah atau bahan setengah jadi untuk dijadikan sebagai produk jadi yang siap dijual kepada konsumen.

Karena melakukan kegiatan atau proses produksi, maka manufacturing firm ini ketika menjual produknya kepada konsumen pada umumnya dalam skala besar.

Proses produksi yang ada di dalam manufacturing firm ini dapat digambarkan sebagai berikut.

proses produksi perusahaan manufaktur

2. Menggunakan Mesin Berskala Besar

Proses produksi yang terdapat di perusahaan manufaktur ini biasanya menggunakan berbagai jenis mesin dan juga peralatan dengan skala yang cukup besar.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan output atau produk jadi dalam jumlah yang besar dan dengan kualitas yang sesuai dengan standar.

Walaupun menggunakan mesin dengan skala yang besar, tapi dalam proses produksi masih tetap membutuhkan tenaga manusia untuk mengoperasikan mesin atau melakukan proses lain yang tidak bisa dilakukan mesin.

3. Adanya Biaya Produksi

Karena ada proses pengolahan bahan baku atau proses produksi tentunya ada juga biaya untuk melakukan proses produksi tersebut.

Biaya produksi ini pada umumnya terdiri dari 3 macam, yaitu:

  • Biaya bahan baku.
  • Biaya tenaga kerja langsung.
  • Biaya overhead pabrik.

Alur Biaya Produksi Perusahaan Manufaktur

alur biaya produksi perusahaan manufaktur

Pada umumnya kegiatan perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut.

  • Pembelian bahan baku,
  • Pengolahan bahan baku di bagian produksi,
  • Dan berakhir dengan menyerahkan produk jadi ke bagian gudang produk jadi.

Oleh karena itu alur biaya dari perusahaan industri adalah sebagai berikut.

  • Pencatatan harga pokok bahan yang dibeli,
  • Pencatatan bahan yang dimasukkan dalam proses produksi,
  • Pencatatan biaya tenaga kerja langsung atau pun biaya overhead pabrik yang terjadi selama proses produksi,
  • Pencatatan harga pokok produk jadi, yang kemudian dilakukan transfer produk jadi dari bagian produksi ke bagian gudang produk jadi.

Berikut ini merupakan gambar alur biaya produksi.

bagan alur biaya produksi perusahaan industri

Alur biaya tersebut dipakai untuk mengikuti semua proses pengolahan produksi dari bahan baku dimasukkan ke dalam proses produksi sampai dengan dihasilkan produk jadi.

Hubungan antara alur biaya dengan alur pembuatan produksi tercermin pada gambar yang ada di atas.

Untuk dapat menampung biaya produksi yang sudah dikeluarkan dalam proses pengolahan bahan baku, maka dibuat beberapa perkiraan / rekening / akun sebagai berikut.

1. Barang dalam Proses (BDP)

Penempatan akun “barang dalam proses” ini pada sebelah debit yang mempunyai fungsi untuk mencatat pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya over head pabrik.

Kemudian penempatan akun “barang dalam proses” di sebelah kiri berfungsi untuk mencatat harga pokok.

2. Persediaan Bahan Baku

Penempatan akun “persediaan bahan baku” pada sebelah debit digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli.

Sedangkan untuk penempatan di sebelah kredit digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.

3. Gaji dan Upah

Penempatan akun “gaji dan upah” di sebelah debit digunakan untuk mencatat gaji dan upah yang dibayarkan kepada para karyawan.

Sedangkan untuk penempatan di sebelah kredit digunakan untuk mencatat gaji dan upah yang dibebankan kepada produk.

4. Biaya Overhead Pabrik

Penempatan akun “biaya overhead pabrik” di sebelah debit digunakan untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi pada saat proses produksi.

Sedangkan penempatan di sebelah kredit digunakan untuk mencatat BOP yang dibebankan kepada produk.

5. Persediaan Produk Jadi

Penempatan akun “persediaan produk jadi” di sebelah debit digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi.

Sedangkan penempatan di sebelah kredit digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi yang laku dijual.

Supaya lebih jelas berikut merupakan gambarannya.

perkiraan pengolahan bahan baku

Jika setelah melihat gambar tersebut masih belum paham, bisa simak pembahasan tentang akuntansi perusahaan industri pada pembahasan berikutnya di artikel ini.

Unsur – Unsur Biaya Perusahaan Manufaktur

unsur biaya perusahaan manufaktur

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dalam artikel ini bahwa kegiatan perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan baku menjadi produk jadi.

Pengolahan tersebut dengan menggunakan biaya tenaga kerja langsung atau berbagai biaya lainnya yang disebut dengan “biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik”.

Oleh karena itu unsur biaya produksi yang ada di perusahaan industri yang paling utama adalah sebagai berikut.

1. Biaya Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang dipakai dalam proses produksi dan menjadi komponen utama dari produk jadi yang dihasilkan.

Namun bahan baku dari suatu perusahaan bisa saja sebagai produk jadi bagi perusahaan lain.

Misalnya seperti benang bagi perusahaan tekstil adalah bahan baku, namun bagi perusahaan pemintal-an benang sudah menjadi produk jadi.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung / Upah Langsung

Upah langsung adalah biaya yang dibayarkan kepada karyawan atau tenaga kerja yang secara langsung berhubungan atau menangani proses produksi.

Biaya tersebut akan secara langsung membebani hasil produksi, sehingga biaya tersebut disebut dengan biaya langsung.

Misalnya seperti upah yang dibayarkan kepada pekerja yang melakukan pembantikan pada perusahaan batik.

3. Biaya Produksi Tidak Langsung

Biaya produksi tidak langsung ini bisa juga disebut dengan biaya overhead pabrik.

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang terjadi perusahaan manufaktur selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya tersebut terjadi pada proses produksi dan secara tidak langsung membebani produk jadi yang dihasilkan.

Misalnya seperti:

  • Biaya bahan penolong,
  • Biaya perlengkapan pabrik,
  • Biaya asuransi gedung pabrik,
  • Biaya tenaga kerja tidak langsung,
  • Dan lain sebagai nya.

4. Biaya Komersial

Pada perusahaan industri, selain biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi ada juga biaya non produksi.

Biaya non produksi ini juga bisa disebut dengan biaya komersial. Biaya komersial terdiri dari:

  • Biaya penjualan,
  • Biaya administrasi dan umum.

Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur

proses bisnis perusahaan manufaktur

Berikut ini merupakan beberapa proses yang ada di dalam perusahaan industri.

1. Proses Procurement

Proses procurement adalah suatu proses bisnis yang berkaitan dengan pengadaan barang dan juga berbagai kebutuhan lainnya untuk membantu dalam kegiatan usaha.

Pengadaan tersebut misalnya seperti raw material, spare part, alat medis, alat pembersih, kebutuhan karyawan, kebutuhan gudang, berbagai peralatan penunjang, dan lain sebagai nya.

Proses procurement ini fokus pada kelengkapan, efisiensi dan efektifitas terhadap pemilikan berbagai barang dan juga kebutuhan tersebut.

2. In Out Inventory

In out inventory adalah proses dalam mengendalikan keluar masuk nya berbagai barang yang digunakan untuk kebutuhan produksi.

Proses tersebut menjadi kunci dalam melakukan kontrol aliran barang.

3. Proses Produksi

Proses produksi adalah suatu proses pengolahan bahan baku atau bahan setengah jadi menjadi produk jadi yang kemudian bisa dijual kepada konsumen.

Pada umumnya proses produksi ini dilaksanakan dalam departemen produksi. Departemen produksi kemudian dibagi lagi menjadi beberapa divisi yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan industri nya.

Misalnya seperti divisi QC (quality control), dan divisi packing.

4. Penjualan dan Pemasaran

Setelah proses produksi telah dilaksanakan dan ada output berupa produk jadi, maka proses selanjutnya adalah penjualan dan pemasaran.

Penjualan dan pemasaran ini juga membutuhkan biaya seperti biaya promosi, biaya gaji karyawan bagian penjualan dan pemasaran, biaya angkut penjualan, dan lain sebagai nya.

5. Administrasi dan Umum

Proses administrasi dan umum ini mempunyai fungsi yang berkaitan dengan adanya penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan usaha yang sedang berjalan.

6. Akuntansi dan Keuangan

Proses akuntansi dan keuangan ini mempunyai fungsi untuk memastikan bahwa keuangan yang ada di perusahaan sehat dan mampu untuk memenuhi berbagai kegiatan usaha.

Akuntansi Perusahaan Manufaktur / Industri

akuntansi perusahaan manufaktur industri

Berikut ini merupakan akuntansi yang ada di perusahaan manufaktur.

1. Jurnal Untuk Sistem Akuntansi Umum (Periodik)

Jurnal pembelian bahan baku
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Pembelian bahan baku Rp. $$$ 
      Kas / Utang dagang  Rp. $$$
  • Bahan Baku
Jurnal pemakaian bahan baku
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Tidak dijurnal   
    
Jurnal akhir periode akuntansi saldo akun pembelian bahan baku ditutup akun ikhtisar produksi
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Ikhtisar produksi Rp. $$$ 
      Pembelian bahan baku  Rp. $$$
Jurnal akhir periode nilai persediaan bahan baku awal dan akhir
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
(persediaan bahan baku awal)   
Ikhtisar produksi Rp. $$$ 
      Persediaan bahan baku  Rp. $$$
(Persediaan bahan baku akhir)   
Persediaan bahan baku Rp. $$$ 
      Ikhtisar produksi  Rp. $$$
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jurnal untuk pembayaran BTKL dicatat di sebelah debit. BTKL pada akhir periode akuntansi akan ditutup ke akun “ikhtisar produksi”.

Jurnal akhir periode akuntansi
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Ikhtisar produksi Rp. $$$ 
      Biaya tenaga kerja langsung  Rp. $$$
  • Biaya Produksi Tidak Langsung

Yang termasuk biaya tidak langsung adalah berbagai biaya yang terjadi di pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

Jadi, biaya – biaya yang ada di kredit tidak selalu sama seperti yang saya contoh kan.

Ketika akhir periode biaya tidak langsung akan ditutup dengan jurnal sebagai berikut.

Jurnal akhir periode akuntansi
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Ikhtisar produksi Rp. $$$ 
      Biaya bahan penolong  Rp. $$$
      Biaya listrik  Rp. $$$
      Biaya penyusutan mesin  Rp. $$$
      Biaya asuransi pabrik  Rp. $$$
  • Barang dalam Proses

Pada akhir periode akuntansi persediaan barang dalam proses awal dan akhir ditutup dengan jurnal sebagai berikut.

Jurnal barang dalam proses awal
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Ikhtisar produksi Rp. $$$ 
      Persediaan barang dalam proses  Rp. $$$

Jika pada akhir periode sudah dilakukan inventarisasi persediaan secara fisik ternyata ada persediaan barang dalam proses akhir, maka persediaan barang dalam proses akhir melalui jurnal penyesuaian dipindahkan ke akun ikhtisar produksi.

Jurnal barang dalam proses akhir
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Persediaan barang dalam proses Rp. $$$ 
      Ikhtisar produksi  Rp. $$$
  • Produk Jadi
Jurnal produk jadi
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Tidak dijurnal   
    
  • Penjualan Produk Jadi
Jurnal penjualan produk jadi
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Kas / Piutang dagang Rp. $$$ 
      Penjualan  Rp. $$$

2. Jurnal Untuk Sistem Akuntansi Perpetual

  • Bahan Baku
Jurnal pembelian bahan baku
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Persediaan bahan baku Rp. $$$ 
      Kas / Utang dagang  Rp. $$$
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung
Jurnal pencatatan daftar gaji dan upah
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Gaji dan upah Rp. $$$ 
      Utang gaji dan upah  Rp. $$$
Jurnal pembayaran gaji dan upah
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Utang gaji dan upah Rp. $$$ 
       Kas  Rp. $$$
Jurnal pembebanan gaji dan upah ke produk
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
BDP – BTKL Rp. $$$ 
      Gaji dan upah  Rp. $$$
  • Biaya Produksi Tidak Langsung
Jurnal pencatatan BOP jika jenis BOP tidak diketahui
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
BOP Rp. $$$ 
      Berbagai rekening di kredit  Rp. $$$
Jurnal pencatatan BOP jika jenis BOP diketahui
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
BOP Rp. $$$ 
      Biaya bahan penolong  Rp. $$$
      Biaya penyusutan gedung pabrik  Rp. $$$
      Biaya penyusutan mesin  Rp. $$$
      Biaya asuransi gedung pabrik  Rp. $$$
Jurnal pembebanan BOP kepada produk
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
BDP – BOP Rp. $$$ 
      BOP yang dibebankan  Rp. $$$
Jurnal menutup BOP yang dibebankan
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
BOP yang dibebankan Rp. $$$ 
      BOP sesungguhnya  Rp. $$$
  • Produk Jadi dan Produk dalam Proses
Jurnal pencatatan persedian produk jadi
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Persediaan produk jadi Rp. $$$ 
      BDP – BBB  Rp. $$$
      BDP – BTKL  Rp. $$$
      BDP – BOP  Rp. $$$
Jurnal pencatatan persedian produk dalam proses
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Persediaan BDP Rp. $$$ 
      BDP – BBB  Rp. $$$
      BDP – BTKL  Rp. $$$
      BDP – BOP  Rp. $$$
  • Penjualan Produk Jadi
Jurnal penjualan produk jadi
Nama AkunRefDebit (Rp)Kredit (Rp)
Kas / Piutang dagang Rp. $$$ 
      Penjualan  Rp. $$$
Harga pokok penjualan Rp. $$$ 
      Persediaan produk jadi  Rp. $$$
Baca Juga: Biaya Bahan Baku

Contoh Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

Berikut ini merupakan beberapa contoh perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).

1. Sektor Dasar dan Kimia

  • Sub Sektor Semen
NoNama PerusahaanKode Saham
1Holcim Indonesia TbkSMCB
2Indocement Tunggal Prakasa TbkINTP
3Semen Baturaja Persero TbkSMBR
4Semen IndonesiaSMGR
  • Sub Sektor Keramik, Porselen, dan Kaca
NoNama PerusahaanKode Saham
1Arwana Citra Mulia TbkARNA
2Asahimas Flat Glass TbkAMFG
3Inti Keramik Alam Asri Industri TbkIKAI
4Keramika Indonesia Assosiasi TbkKIAS
5Mulia Industrindo TbkMLIA
  • Sub Sektor Logam dan Sejenisnya
NoNama PerusahaanKode Saham
1Alaska Industrindo TbkALKA
2Alumindo Light Metal Industry TbkALKA
3Beton Jaya Manunggal TbkBTON
4Citra Turbindo TbkCTBN
5Gunawan Dianjaya Steel TbkGDST
  • Sub Sektor Kimia
NoNama PerusahaanKode Saham
1Barito Pasific TbkBRPT
2Budi Acid Jaya TbkBUDI
3Chandra Asri Petrochemical TbkTPIA
4Duta Pertiwi Nusantara TbkDPNS
5Ekadharma International TbkEKAD
  • Sub Sektor Plastik dan Kemasan
NoNama PerusahaanKode Saham
1Alam Karya Unggul TbkAKKU
2Argha Karya Prima Industry TbkAKPI
3Asiaplast Industries TbkAPLI
4Berlina TbkBRNA
5Champion Pasific Indonesia TbkIGAR
  • Sub Sektor Pakan Ternak
NoNama PerusahaanKode Saham
1Charoen Pokphand Indonesia TbkCPIN
2Japfa Comfeed Indonesia TbkJPFA
3Malindo Feedmill TbkMAIN
4Siearad Produce TbkSIPD
  • Sub Sektor Kayu dan Pengolahannya
NoNama PerusahaanKode Saham
1Sumalindo Lestari Jaya TbkSULI
2Tirta Mahakam Resources TbkTIRT
  • Sub Sektor Pulp dan Kertas
NoNama PerusahaanKode Saham
1Alkindo Naratama TbkALDO
2Fajar Surya Wisesa TbkFASW
3Indah Kiat Pulp & Paper TbkINKP
4Kertas Basuki Rachmat Indonesia TbkKBRI
5Pabrik Kertas Tjiwi Kimia TbkTKIM

2. Sektor Aneka Industri

  • Sub Sektor Mesin dan Alat Berat
NoNama PerusahaanKode Saham
1Grand Kartech TbkKRAH
  • Sub Sektor Otomotif dan Komponen
NoNama PerusahaanKode Saham
1Astra International TbkASII
2Astra Otopart TbkAUTO
3Indo Kordsa TbkBRAM
4Gajah Tunggal TbkGJTL
5Goodyear Indonesia TbkGDYR
  • Sub Sektor Tekstil dan Garmen
NoNama PerusahaanKode Saham
1Apac Citra Centertex TbkMYTX
2Argo Pantes TbkARGO
3Asia Pasific Fibers TbkPOLY
4Centex TbkCNTX
5Eratex Djaya TbkERTX
  • Sub Sektor Alas Kaki
NoNama PerusahaanKode Saham
1Primarindo Asia Infrastructure TbkBIMA
  • Sub sektor Kabel
NoNama PerusahaanKode Saham
1Jembo Cable Company TbkJECC
2Kabelindo Murni TbkKBLM
3KMI Wire and Cable TbkKBLI
4Sumi Indo Kabel TbkIKBI
5Supreme Cable Manufacturing and Commerce TbkSCCO
  • Sub Sektor Elektronika
NoNama PerusahaanKode Saham
1Sat Nusa Persada TbkPSTN

3. Sektor Barang Konsumsi

  • Sub Sektor Makanan dan Minuman
NoNama PerusahaanKode Saham
1Akasha Wira International TbkADES
2Cahaya Kalbar TbkCEKA
3Davomas Abadi TbkDAVO
4Delta Djakarta TbkDLTA
5Indofood CBP Sukses Makmur TbkICBP
  • Sub Sektor Rokok
NoNama PerusahaanKode Saham
1Bantoel International Investama TbkRMBA
2Gudang Garam TbkGGRM
3Hanjaya Mandala Sampoerna TbkHMSP
4Wismilak Inti Makmur TbkWIIM
  • Sub Sektor Farmasi
NoNama PerusahaanKode Saham
1Darya Varia Laboratoria TbkDVLA
2Indofarma TbkINAF
3Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TbkSIDO
4Kimia Farma TbkKAEF
5Kalbe Farma TbkKLBF
  • Sub Sektor Kosmetik dan Barang Kebutuhan Rumah Tangga
NoNama PerusahaanKode Saham
1Mandom Indonesia TbkTCID
2Martina Berto TbkMBTO
3Mustika Ratu TbkMRAT
4Unilever Indonesia TbkUNVR
  • Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga
NoNama PerusahaanKode Saham
1Kedawung Setia Industrial TbkKDSI
2Kedaung Indah Can TbkKICI
3Langgeng Makmur Industry TbkLMPI

Akhir Kata

Demikianlah sedikit pembahasan tentang perusahaan manufaktur. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.

Jika ada pertanyaan, saran, atau kritik silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih.

Tinggalkan komentar