Pinsip ekonomi sangat erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi dikehidupan sehari-hari.
Sederhananya, prinsip ekonomi mengacu pada upaya seseorang dalam mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya atau mendapatkan hasil yang maksimal namun dengan pengorbanan secukupnya.
Atau dengan kata lain prinsip ekonomi dapat digunakan sebagai tuntunan untuk memperkecil risiko kerugian.
Contoh prinsip ekonomi banyak ditemukan dikehidupan sehari-hari, misalnya seseorang menukar uang untuk semangkuk bakso.
Nah, untuk lebih jelas informasi mengenai apa itu prinsip ekonomi, apa tujuan prinsip ekonomi, dan lain lain, yuk simak penjelasan berikut ini !
Pengertian Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi adalah sebuah panduan atau tuntunan dalam kegiatan ekonomi dalam upaya mendapatkan rasional antara hasil dan usaha.
Tidak jarang seseorang menginginkan keuntungan semaksimal mungkin dengan usaha yang minimal, oleh karena itu munculah prinsip ekonomi.
Adapun manfaat yang didapatkan dalam prinsip ekonomi, diantaranya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya atau maksimal dan meminimalisir risiko kerusakan atau kerugian
Selain itu, juga dapat mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan, dan masih banyak manfaat lainnya.
Prinsip ekonomi memiliki prinsip utama bahwa dalam kegiatan ekonomi tidak ada yang benar benar gratis.
Harus ada timbal bali atas apa yang diberikan untuk setiap barang atau jasa, artinya seseorang harus membayar sesuatu atas barang atau jasa yang telah diberikan.
Tujuan Prinsip Ekonomi

Pada dasanya, tujuan dari prinsip ekonomi adalah memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Atau dapat jelaskan tujuan utama prinsip ekonomi adalah mendapatkan perbandingan yang rasional antara usaha dan hasil yang didapatkan.
Macam-Macam Prinsip Ekonomi

Terdapat beberapa macam prinsip ekonomi yang dikenal secara luas, yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip Ekonomi Distributor
Distributor adalah seseorang yang bertugas menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen akhir.
Distributor juga dapat diartikan pihak yang membeli barang atau jasa ke produsen tanpa mengubah atau memodifikasi kemudian barang tersebut didistribusikan ke konsumen.
Baik secara langsung atau melalui perantara atau retailer seperti toko, warung, dan lain lain.
Selain itu, distributor dapat menyimpan barang yang sudah dibeli produsen dalam waktu tertentu sebelum barang tersebut disalurkan ke konsumen.
Oleh sebab itu distributor biasanya memiliki gudang penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan sementara barang yang sudah dibeli ke produsen.
Sehingga produsen bisa fokus mengawasi proses produksi dengan mengutamakan kualitas barang.
Dengan adanya distributor maka konsumen akan merasa terbantu karena mempermudah dalam mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Adapun contoh prinsip ekonomi yang harus diperhatikan oleh distributor antara lain :
- Menggunakan alat angkut yang ekonomis dalam proses pendistribusian. Sehingga distributor dapat menyalurkan barang dengan cepat, tepat, dan mendapatkan keuntungan maksimal.
- Distributor harus mengerti cara yang paling efektif dan efisien dalam menyalurkan barang atau jasa ke konsumen.
- Dapat melakukan klasifikasi barang atau memilah-milah ukuran, jenis, dan jumlah sebelum disalurkan ke konsumen. Selain itu, distributor setidaknya mampu memperhatikan daya beli masyarakat.
- Dalam melakukan promosi distributor harus memberi pelayanan yang baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
- Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen dengan waktu yang tepat waktu dan hati hati sehingga barang tetap aman dan tidak rusak.
2. Prinsip Ekonomi Produsen
Produsen adalah pihak yang memproduksi atau menyediakan barang atau jasa yang nantinya dikonsumsi oleh konsumen.
Produsen akan melakukan proses produksi yang memiliki tujuan menambah nilai barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Adapun contoh prinsip ekonomi produsen antara lain :
- Memproduksi barang atau jasa yang banyak dibutuhkan masyarakat.
- Memiliki SDM yang disiplin, ahli, dan terampil.
- Memilih tempat yang strategis antara tempat produksi, tempat bahan baku, dan tempat pemasaran produk.
- Mencari bahan baku dengan kualitas terbaik dan harganya terjangkau.
- Menyesuaikan jumlah barang yang diproduksi dan permintaan.
- Menggunakan alat produksi yang ramah lingkungan supaya lebih efisien.
3. Prinsip Ekonomi Konsumen
Konsumen adalah seseorang yang menggunakan jasa atau barang untuk digunakan dan memenuhi kebutuhan pribadi tanpa dijual kembali.
Konsumen memiliki peran yang sangat penting, hal ini dikarenakan tanpa adanya konsumen maka rantai pasokan tidak akan berjalan.
Selain itu, konsumen juga berperan penting dalam meningkatkan pendapatan nasional di suatu negara, misalnya Indonesia.
Indonesia memiliki populasi lebih dari 280 juta jiwa atau calon konsumen yang membuat perputaran ekonomi jalan dan dapat meningkat.
Adapun contoh prinsip yang diperhatikan konsumen dalam prinsip ekonomi antara lain :
- Menghindari gaya hidup yang boros dengan membeli barang yang tidak dibutuhkan.
- Melakukan negosiasi harga dalam melakukan transaksi supaya mendapatkan harga terbaik.
- Memilih barang dengan kualitas terbaik.
- Membeli barang atau jasa yang diprioritaskan terlebih dahulu, misalnya kebutuhan pokok.
- Menjaga pengeluaran agar tidak melebihi pemasukan.
Ciri Prinsip Ekonomi

Salah satu tujuan prinsip ekonomi adalah mencari keuntungan yang maksimal dan meminimalisir kerugian.
Selain itu, prinsip ekonomi juga memiliki tujuan meminimalisir mengonsumsi atau penggunaan barang yang berlebihan. Adapun ciri-ciri prinsip ekonomi, antara lain :
1. Bertindak Secara Ekonomis
Dalam suatu kegiatan ekonomi harus direncanakan dengan matang dengan perhitungan yang tepat dan cermat.
Dengan begitu, seseorang akan lebih bisa memenuhi kebutuhannya tanpa mengkonsumsi barang berlebihan atau boros.
2. Bertindak Secara Rasional
Seseorang akan lebih mempertimbangkan barang atau jasa tersebut tanpa melibatkan hawa nafsu sebelum orang tersebut melakukan kegiatan ekonomi.
Dengan memiliki karakteristik rasional, maka akan lebih mudah membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
3. Bertindak Hemat
Seseorang membeli barang atau jasa sesuai dengan kebutuhannya bukan karena keinginan.
4, Bertindak dengan Memperhatikan Prinsip Cost dan Benefit
Artinya seseorang tetap memperhatikan keuntungan dan kerugian
10 Prinsip dalam Ekonomi

Dalam Principles of Economics (1989), Gregory Mankiw menyimpulkan bahwa ada 10 prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yang sering dialami pelaku ekonomi.
Berikut adalah 10 prinsip ekonomi, antara lain :
1. Untuk Mendapatkan Sesuatu Dibutuhkan Pengorbanan
Biaya bisa disebut juga dengan opportunity cost, merupakan pengorbanan yang dilakukan seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan suatu komoditi atau mendapatkan sesuatu.
Pengorbanan tersebut bukan hanya uang, namun bisa juga berbentuk barang, kesempatan, ataupun waktu. Pengorbanan tanpa tujuan disebut juga pemborosan.
Berdasarkan pengambilannya, pengorbanan dibagi menjadi biaya relevan (Relevant Cost) dan biaya tidak relevan (Irrelevant Cost).
Biaya relevan atau relevan cost adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk alternatif suatu tindakan tertentu, namun tidak terjadi pada tindakan lainnya.
Sedangkan biaya tidak relevan atau irrelevant cost adalah biaya yang sama diantara alternatif tindakan yang ada.
2. Berpikir Rasional
Menurut kamus Oxford, rasional adalah sesuatu yang bermakna berdasarkan logika atau nalar, mampu berfikir secara logis atau bijaksana, dan mempunyai kemampuan bernalar.
Para ahli mengartikan rasional adalah kemampuan seseorang dalam mendapatkan kesimpulan dengan dasar dan dapat dibenarkan melalui aturan, data, dan logika.
Dalam prinsip ekonomi, dengan berfikir rasional akan mendapatkan marginal benefit.
3. Pasar Menjadi Salah Satu Tempat Terjadinya Ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, pasar adalah bertemunya pihak pembeli dan pihak penjual untuk melakukan transaksi ekonomi.
Salah satu dari fungsi pasar adalah memperlancar proses distribusi barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Selain itu, pasar juga berfungsi sebagai sarana promosi produsen atas produk yang sudah diproduksi kepada konsumen, menetapkan nilai pasar yang sudah disepakati produsen dan konsumen, dan sebagainya.
4. Faktor Produksi dapat Ditingkatkan oleh Pemerintah
Pemerintah melakukan intervensi di bidang ekonomi dapat membantu pedagang sehingga membantu penjual dan pembeli.
Penjual dapat menghasilkan penghasilan yang maksimal dengan cara menambah stok barang.
Contohnya adalah semakin banyak perusahaan yang mengalami kerugian atau bangkrut akan berdampak terjadinya kegagalan pasar.
5. Opportunity Cost Dan Trade-Off
Pada saat pengambilan keputusan ekonomi akan dihadapkan antara dua pilihan, dimana pilihan yang satu akan mengorbankan pilihan yang lain.
Trade-Off yang dialami seseorang adalah efisiensi dan pemerataan.
Artinya adalah semua orang diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal dari sumber daya yang ada dan pembagian sumber daya tersebut dapat merata ke seluruh masyarakat.
6. Standar Hidup Suatu Negara Dapat Ditentukan dari Kemampuan Produksi Barang dan Jasa
Standar hidup suatu negara dapat dilihan dari kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa karena hal tersebut berbanding lurus.
Apabila suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa cukup tinggi maka negara tersebut memiliki standar hidup tinggi, begitupun sebaliknya.
Contohnya adalah Jepang sebagai negara yang dinilai sudah maju.
Jepang mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dengan jumlah yang cukup banyak, hal ini dikarenakan negara tersebut memiliki teknologi yang mumpuni.
7. Perdagangan Dapat Menguntungkan Semua Pihak
Perdagangan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan transaksi barang atau jasa antara pembeli dan penjual dengan pengalihan hak barang atau jasa untuk mendapatkan kompensasi dan imbalan.
Kegiatan perdagangan tersebut menjadi ujung tombak dalam membangun perekonomian nasional, dan menciptakan suatu lapangan pekerjaan
Selain itu,juga dapat meratakan pendapatan, meningkatkan devisa dan ekspor, dan lain sebagainya.
8. Harga akan Meningkat Apabila Pemerintah Mencetak Terlalu Banyak Uang
Apabila pemerintah terlalu banyak uang menyebabkan nilai uang tersebut menurun, hal ini menyebabkan harga barang naik karena nilai uang menurun.
Contohnya adalah negara Zimbabwe yang pernah mengalami hiperinflasi dan muncul mata uang hingga 10 Milyar.
9. Masyarakat Menghadapi Trade Off Dengan Jangka Pendek Antara Pengangguran dan Inflasi
Trade-Off antara pengangguran dan inflasi memiliki sifat yang sementara namun dapat berlangsung lama hingga bertahun-tahun.
Di beberapa negara meningkatnya inflasi akan mengurangi pengangguran, contohnya di Indonesia.
Menurut KBBI, inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
10. Setiap Orang Lebih Suka Terhadap Insentif
Setiap orang akan mengharapkan dan suka terhadap insentif yang diberikan atas pekerjaan yang dikerjakan.
Contohnya adalah seseorang akan mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan porsinya.
Namun apabila mendapatkan intensif orang tersebut akan bekerja lebih ekstra lagi dibanding tidak mendapatkan intensif.