Sampai kapanpun manusia dalam kebutuhan sehari-hari membutuhkan pasokan makanan dan minuman. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk berbisnis seperti bisnis ritel.
Mungkin sebagian orang lebih memilih membeli kebutuhan makanan di pasar tradisional, namun sebagian orang lainnya lebih memilih kemudahan dan kenyamanan di toko ritel.
Selain karena kemudahan dan kenyamanan, toko ritel juga memberi iming-iming diskon dan barang yang bervariasi.
Sebelum anda mendirikan bisnis ritel, perlu dipelajari tentang apa saja yang harus dipersiapkan, syarat mendirikan bisnis ritel, dan lain lain.
Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai bisnis ritel. Yuk simak penjelasan berikut ini!
Apa Maksud Bisnis Ritel Eceran?

Bisnis ritel adalah kegiatan menjual produk atau barang satuan yang ditujukan untuk konsumen akhir atau digunakan secara pribadi.
Pada kenyataannya, bisnis ritel ini bertumbuh dari tahun ke tahun dan akan ada hingga kapanpun karena menyangkut kebutuhan pokok manusia.
Dengan berjalannya waktu, bisnis ritel semakin modern dengan dijalankan menggunakan sistem yang semakin canggih pula.
Namun tidak jarang orang yang belum tau cara memulai bisnis ritel dengan sistem yang modern dan canggih ini.
Jenis Bisnis Eceran

Mungkin sebagian orang menganggap ritel memiliki jenis satu, yaitu minimarket, namun sebenarnya anggapan tersebut salah.
Ritel memiliki beberapa jenis dengan ciri ciri yang berbeda. Berikut ini adalah jenis jenis ritel berdasarkan :
1. Berdasarkan Kepemilikan
Bisnis ritel berdasarkan kepemilikan dibedakan menjadi ritel independen dan sistem waralaba.
Ritel independen adalah bisnis ritel yang dijalankan secara independen atau tanpa afiliasi. Contohnya adalah warung atau toko kelontong.
Ritel dengan menggunakan sistem waralaba adalah sistem bisnis ritel yang dijalankan oleh franchisee dengan menggunakan manajemen bisnis franchisor.
Contohnya adalah Kopi Kulo, New Story, Janji Jiwa, dan lain lain.
Selain itu, di skala yang lebih besar terdapat sistem ritel yang beroperasi dalam suatu manajemen dan saham dimiliki lebih dari satu orang. Contohnya adalah swalayan.
2. Berdasarkan Skala Usaha
Bisnis ritel berdasarkan skala usahanya dibedakan menjadi ritel skala besar dan ritel skala kecil.
Ritel skala besar adalah bisnis ritel yang menjual produk dengan skala yang besar. Contohnya adalah department store, supermarket, Hypermart, dan lain lain.
Ritel skala kecil adalah bisnis ritel yang menjual produk dengan jangkauan tidak terlalu besar dan biasa disebut pengecer tradisional.
Contohnya adalah pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan lain lain.
3. Berdasarkan Produk yang Ditawarkan
Bisnis ritel berdasarkan produk yang ditawarkan dibedakan menjadi service retailing, owned goods service, non-good retail service, dan product retailing.
Service retailing adalah bisnis ritel yang menawarkan jasa atau layanan (bukan barang) kepada konsumen. Contohnya adalah rental mobil, sewa kontrakan, dan lain lain.
Owned goods service adalah bisnis ritel yang berkaitan dengan memperbaiki barang atau modifikasi.
Contohnya adalah bengkel, jasa servis komputer, reparasi elektronik, dan lain lain.
Non-good retail service adalah bisnis ritel yang menawarkan layanan seperti pengasuh bayi, pemandu wisata, supir, dan lain lain.
Product retailing adalah bisnis ritel yang menjual kebutuhan konsumen. Contohnya adalah combination store, convenience store, toko swalayan, dan lain lain.
Izin Hukum Bisnis Ritel (Eceran)

Sebelum memulai bisnis ritel modern pastikan anda mengetahui izin hukum bisnis ritel dari pemerintah.
Izin hukum bisnis ritel modern dari pemerintah ini menjadi salah satu syarat mendirikan bisnis ritel modern yang harus dipenuhi.
Namun untuk bisnis ritel tradisional, misalnya pedagang kaki lima dan pedagang pasar tidak perlu memiliki izin khusus dari pemerintah.
Berikut ini adalah izin hukum bisnis modern dari pemerintah, antara lain :
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
- Izin gangguan
- Surat keterangan domisili perusahaan
- Mendirikan badan hukum
- Izin usaha toko modern
- Surat tanda pendaftaran franchise
Persiapan Mendirikan Bisnis Ritel

Sebelum memulai atau mendirikan bisnis ritel, alangkah baiknya mengetahui informasi apa saja persiapan dan syarat mendirikan bisnis ritel agar banyak pembeli.
Berikut ini adalah persiapan untuk memulai bisnis ritel :
1. Pastikan Modal Cukup
Persiapan awal dalam memulai suatu bisnis adalah memiliki modal yang cukup, salah satunya adalah bisnis ritel modern.
Modal tersebut meliputi biaya sewa tempat, biaya listrik dan air, biaya pembelian produk, biaya pemasaran, gaji karyawan, dan lain lain.
Apabila anda belum memiliki modal yang cukup untuk memulai bisnis ritel, anda bisa menjalankan dropship terlebih dahulu.
2. Pilih Supplier yang Bagus
Dalam memilih supplier diusahakan mencari supplier yang dapat dipercaya, cakap, dan stok produknya selalu ada sehingga tidak khawatir stok kosong.
Supplier yang bagus bukan hanya yang menawarkan harga yang murah saja, namun dapat melayani dengan efisien dan memiliki kualitas produk yang bagus.
Selain itu, pastikan supplier disiplin dalam pengiriman barang tepat waktu, fast respon dalam merespon customer, dan memiliki sistem pembelian yang mudah.
3. Rekrut Karyawan yang Bagus
Mencari karyawan untuk bekerja di bisnis ritel anda juga harus yang bagus.
Artinya memiliki karakter yang baik, jujur, disiplin dalam bekerja, tanggung jawab atas pekerjaannya, dan lain lain.
Sebelum bekerja, anda bisa melatih karyawan tersebut tentang pelayanan, teknologi, pemasaran, kepribadian, dan lain lain.
4. Pilih Lokasi yang Tepat
Pemilihan lokasi untuk bisnis ritel setidaknya berada ditempat yang strategis, dekat pemukiman, dan mudah dijangkau orang.
Dengan begitu akan lebih banyak konsumen yang minat membeli produk anda secara langsung.
5. Lakukan Promosi
Promosi menjadi salah satu ujung tombak dalam berbisnis, tanpa adanya promosi maka calon konsumen tidak mengetahui bisnis anda. Lakukan promosi secara kreatif, efektif, dan intensif.
Anda bisa melakukan promosi secara offline maupun online menggunakan sosial media seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan lain lain.
Selain itu, anda juga bisa promosi dengan menggunakan diskon, voucer, atau memberikan souvenir kepada pelanggan.
6. Menentukan Produk
Dalam menentukan produk anda harus pandai memilih produk, bukan hanya sesuai dengan hobi dan minat anda saja, namun juga laku dipasaran.
Anda bisa mencari informasi diinternet produk yang tepat dijual atau anda juga bisa riset sekeliling anda produk apa yang cocok.
7. Kenali Calon Konsumen
Kenali calon konsumen anda terlebih dahulu dengan cara riset dan pelajari juga kompetisi pasar.
Tujuannya adalah supaya anda mengetahui kompetitor, kelebihan dan kekurangan kompetitor, dan lain lain.
Kemudian anda bisa mencari celah kekurangan kompetitor yang dapat dimanfaatkan.
8. Pembukuan Pemasukan dan Pengeluaran
Pencatatan pengeluaran dan pemasukan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis.
Bukan hanya mencatat keuangan saja, namun anda harus mencatat stok barang, jumlah barang yang laku, jumlah barang masuk, dan lain lain.
Hal ini dilakukan supaya anda mengetahui jumlah stok yang anda miliki.
Apabila stok menumpuk maka akan terjadi kerusakan pada barang, namun apabila kekurangan stok barang maka akan menjatuhkan reputasi bisnis anda di mata konsumen.