Perekonomian akan tumbuh seiring bertambahnya penduduk. Jadi semakin banyak penduduk otomatis akan menimbulkan permintaan barang dan jasa semakin banyak.
Hal tersebut menyebabkan makin banyak penduduk bekerja dan menghasilkan upah.
Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor yang mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang.
Dimana faktornya berinteraksi antar satu sama lain sehingga dapat menimbulkan proses pertumbuhan.
Ekonomi dalam suatu negara dapat dikatakan bertumbuh jika mengalami peningkatan aktivitas perekonomian hingga pendapatan nasional.
Dalam pembahasan lebih lanjut, ada sejumlah teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli yang harus diketahui.
Mengapa demikian? Karena teori merupakan hasil dari pengalaman empiris, hal ini menjadi acuan untuk membuat kebijakan maupun memprediksi kondisi ekonomi dikemudian hari.
Pertumbuhan ekonomi dikatakan sebuah proses perubahan kondisi perekonomian yang terjadi disuatu negara secara berkesinambungan untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.
Menurut Sri Nur Mulyati dalam buku Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi, pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara bertahap ke kondisi yang lebih baik dalam waktu tertentu.
Ditandaidengan kenaikan kapasitas produksi hingga mewujudkan kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ini didukung oleh berbagai peningkatan produksidan kemajuan teknologi.
Dalam perkembangannya terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang dicetuskan oleh para ahli.
Teori tersebut muncul karena siklus pertumbuhan dan faktor yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan ekonomi nasional.
Diantara banyaknya teori yang bermunculan dari waktu ke waktu, maka anda dapat mengetahui dan berkenalan lebih jauh dengan teori yang cukup populer. Lebih lengkapnya akan dibahas dalam artikel ini.
Pengertian Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi adalah sebagai penjelasan mengenai faktor apa saja yang menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka panjang.
Dan penjelasan mengenai bagaimana faktor tersebut berinteraksi antara satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Jadi teori pertumbuhan ekononomi adalah suatu cerita yang logis tentang keterkaitan antara faktor ekonomi mengenai bagaimana pertumbuhan terjadi.
Teori pertumbuhan mengalami perkembangan yang pesat dalam dekade 50-an hingga kini.
Namun, secara garis besar terdapat dua arus teori yaitu mahzab analitis yang berhadapan dengan mahzab historis.
Mazhab analitis menekankan kepada teori yang dapat mengungkapkan proses pertumbuhan logis dan konsisten tetapi sering bersifat abstrak dan kurang menekankan pada empirisnya.
Teori ini merumuskan diperolehnya angka pemikiran yang teruji logikanya dan menomorduakan penguji empirisnya.
Kecenderungan ini terlihat jelas pada teori pertumbuhan ekonomi modern. Sebaliknya mazhab historis menekankan pada teori yang dibangun bukan semata dari aspek logis teoritisnya.
Tetapi, menekankan pada empirisnya dan secara bersama menemukan makna dari pertumbuhan ekonomi, terutama pada masyarakat miskin terbelakang dan masyarakat keseluruhan.
4 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Menurut beberapa ahli mengemukakan sebuah konsep mengenai pertumbuhan ekonomi yang tercantum dalam teori sebagai berikut diantaranya :
1. Teori Klasik
Salah satu teori tertua sudah ada sejak abad ke-18. Tokoh paling terkenal yaitu Adam Smith.
Teori pertumbuhan ekonomi klasik beranggapan bahwa suatu negara akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi seiring dengan bertumbuh nya populasi serta sumber daya yang semakin terbatas.
Para ekonom teori ini berpendapat bahwa kenaikan sementara PDB rill per orang pasti akan menyebabkan ledakan populasi.
Menyebabkan sumber daya suatu negara akan merosot yang akan menurunkan nilai PDB rill serta membuat pertumbuhan ekonomi melambat.
Setidaknya ada 3 pemikir utama yang merumuskan teori pertumbuhan ekonomi klasik. Para ahli yang merumuskan teori tersebut diantaranya :
a. Adam Smith
Filsuf dan ahli ekonomi ini merumuskan teorinya dalam buku berjudul “An Inquiry Into The Nature And Causes Of The Wealth Of Nations”.
Dalam bukunya beliau mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu pada penigkatan populasi yang berdampak pada bertambahnya output dan hasil.
Contoh gambaran mengenai teori dari Adam Smith sebagai berikut, Jika ada negara X yang memiliki sedikit penduduk dan negara Y banyak penduduk.
Kebutuhan negara X lebih sedikit sehingga tidak tercipta kebutuhan permintaan barang dan jasa banyak yang menyebabkan pekerjaan penduduk X hanay berputar pada kebutuhan dasar.
Lain halnya dengan negara Y dimana jumlah penduduk banyak, kebutuhan otomatis banyak yang menyebabkan permintaan barang dan jasa meningkat juga beragam.
Hal tersebut tentunya mendorong adanya diverifikasi dan spesialisasi peran, sehingga semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
Nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Nah itulah yang membuat Adam Smith berfikir kalau dengan pertambahan penduduk tinggi secara tidak langsung akan berpengaruh dalam peningkatan ekonomi.
b. David Ricardo
Beliau merumuskan teori ini dalam judul “The Principle Of Political And Taxation”. Hal ini bertolakbelakang dengan pendapat Adam Smith.
Menurutnya pertumbuhan penduduk yang besar akan berdampak pada kelebihan tenaga kerja sehingga upah yang diberikan menurun.
Sementara upah nantinya digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum pekerja sehingga kondisi ekonomi akan mengalami kemadegan atau stationary state.
Contoh gambaran dari teori ini sebagai berikut, di negara Tiongkok upah tenaga kerja lebih rendah dibandingkan di Australia Utara. Karena Tiongkok memiliki jumlah penduduk lebih banyak dari Australia.
Sehingga lebih mudah mencari pekerjaan di Tiongkok dengan upah lebih rendah. Begitu sebaliknya dimana di Australia memiliki penduduk sedikit.
Maka susah mencari pekerjaan. Karena susah mencari tenaga kerja maka upah tenaga kerjanya relatif tinggi.
c. Thomas Robert Malthus
Menurutnya pertumbuhan penduduk yang besar mengakibatkan krisis pangan, sehingga terjadi kelangkaan makanan.
Menurutnya pangan itu pertumbuhanya seperti deret ukur yakni 1, 2, 3, dan seterusnya. Sedangkan penduduk tumbuh seperti deret ukur yakni, 1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya.
Pertumbuhan tidak seimbang tersebut yang nantinya akan menimbulkan krisis pangan. Karena tidak semua orang dapat mengakses makanan sehingga harganya akan meroket nantinya.
2. Teori Neoklasik
Teori ini menjelaskan faktor pertumbuhan ekonomi negara dapat stabil dengan menggunakan tiga komponen penting yaitu, tenaga kerja, modal, dan teknologi.
Teori ini meyakini bahwa peningkatakn jumlah tenaga kerja bisa meningkatkan pendapatan perkapita.
Akan tetapi dengan adanya perkembangan teknologi modern, peningkatan tersebut tidak akan bisa memberikan hasil positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Ahli ekonomi yang berpedoman pada teori ini diantaranya:
a. Joseph Schumpeter
Menurutnya pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan.
Ekonomi suatu negara dapat meningkat jika pengusaha menciptakan inovasi dan membuat kombinasi baru terkait proses produksi sampai investasi bisnisnya.
Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha.
Dimana kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan masyarakat yang mampu melihat peluang untuk membuka usaha baru atau memperluas usaha yang ada.
Dengan melakukan pembukaan usaha atau perluasan usaha, maka tersedianya lapangan pekerjaan tambahan akan menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.
b. R. F. Harrod dan Evsey Domar
Menurut beliau perlu adanya pembentukan modal atau investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Semakin banyak modal maka produksi barang dan jasa semakin banyak. Jadi kalau menurut teori ini ada syarat agar perkembangan ekonomi negara dapat berkembang secara jangka panjang.
c. Robert M. Solow
Beliau berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomu adalah rangkaian kegiata dengan empat faktor utama yaitu manusia, akumulasi, modal, teknologi modern dan hasil.
Menurutnya dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan dalam proses produksi. Artinya semakin tinggi tabungan semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan.
Teori pertumbuhan ekonomi lebih menekankan pada rangkaian kegiatan produksi yang dilakukan manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi, dan hasil atau output.
Kemudian pertumbuhan penduduk bisa berdampak positif dan negatif, maka kondisi tersebut harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang produktif.
3. Teori Historis
Teori jenis ini berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki tahapan tertentu. Jadi untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal harus melewati tahapan dari awal dampai akhir.
Teori ini berfokus pada melihat proses perkembangan ekonomi dari tahap prasejarah hingga industri dan masyarakat dunia yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi.
Terdapat tiga ahli yang mendukung teori ini, diantaranya:
a. Friedrich List
Beliau menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara dilihat dari teknik produksi sebagai sumber utama.
Adapun tahapannya terdiri dari masa berburu, berternak, bertani, kerajinan, serta industri perdagangan.
Menurut list pertumbuhan ekonomi dikelompokan menurut kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Dikelompokan menjadi 4 diantaranya:
- Berburu dan mengembara (bergantung pada alam)
- Berternak dan bertani
- Bertani kerajinan
- Kerajinan, industri, dan perniagaan
b. Walt Whitman Rostow
Menurut rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami tahapan berikut, diantaranya:
- Tradisional, ekonomi didominasi oleh sektor pertanian.
- Transisi, terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian ke industri.
- Lepas landas, ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat diatasi.
- Menuju kematangan, serikat buruh dan dagang semakin maju.
- Konsumsi tinggi, tenaga kerja didominasi tenaga kerja terdidik dan penduduk di kota lebih besar dari desa.
c. Bruno Hildebrand
Beliau meninjau perkembangan teknologi dapat dilihat dari cara pertukaran di tengah masyarakat misalnya pertukaran barang atau barter, pertukaran uang atau pertukaran dengan kredit.
Bruno memiliki pandangan yang cukup unik dibanding yang lain. menurutnya pertumbuhan ekonomi dimulai dari alat tukar menukar yang dilakukan masyarakat. Diantaranya:
- Masa tukar-menukar barang (barter).
- Masa tukar menukar dengan uang (jual beli).
- Masa tukar menukar dengan kredit.
Dengan pandangan seperti ini, bisa dikatakan bruno memiliki pandangan pertumbuhan ekonomi bukan dari segi produksi atau konsumsi melainkan distribusi.
d. Werner Sombart
Beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat meningkat karena dalam masyarakat terdiri dari susunan organisasi dan ideologi yang berbeda.
Tahapannya terdiri dari perekonomian tertutup, kerajinan, pertumbuhan dan kapitalisme.
Pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi masyarakat menurut W. Sombart. Menurutnya ada 3 zaman :
- Zaman perekonomian tertutup yaitu masyarakat masih terbatas dalam menghasilkan barang dan dilakukan secara kekeluargaan.
- Zaman kerajinan dan pertukaran yaitu sudah ada pembagian kerja dalam masyarakat.
- Zaman kapitalis yaitu ketika sudah ada pemilik modal.
e. Karl Bucher
Beliau mengungkapkan pertumbuhan ekonomi suatu negara didasarkan oleh hubungan konsumen dan produsen. Tahapan pada teori ini adalah:
- Rumah tangga tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompok sendiri.
- Rumah tangga kota, sudah muncul hubungan dagang antar desa dan desa dengan kota.
- Rumah tangga, bangsa/kemasyarakatan perdagangan antar kota akan membentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam negara.
- Rumah tangga dunia yaitu masa dimana perdagangan telah melewati masa masa negara seperti kondisi saat ini.
4. Teori Ekonomi Modern
Teori ini didukung oleh Walt Whitman Rostow dalam buku “The Stages Of Economic Growth” yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi terdiri dari 5 tahap, diantaranya:
Nomor | Tahap Teori Ekonomi Modern |
---|---|
1 | Masyarakat tradisional yaitu tahap dimana kegiatan produksi masih sederhana hanya untuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. |
2 | Pra lepas landas yaitu tahap dimana masyarakat berada dalam proses transisi dengan menerapkan ilmu modern untuk memproduksi di bidang pertanian maupun industri. |
3 | Lepas landas yaitu tahap dimana masyarakat memperkuat dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara luas dengan melakukan investasi efektif dan tabungan produktif. |
4 | Dorongan menuju kedewasaan yaitu tahap dimana perekonomian tumbuh secara teratur dan lapangan usaha terus bertambah dan beriringan dengan penerapan teknologi modern. Selain itu investasi dan tabungan efektif meningkat sampai 20%. |
5 | Konsumsi tinggi yaitu dimana sektor industri merupakan sektor yang memimpin. Pendapatan rill perkapita terus meningkat sehingga sebagian masyarakat mengalami peningkatan konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan dasar. |
Nah itu dia bahasan mengenai teori pertumbuhan ekonomi beserta teori teori pendukungnya.
Pembahasan terkait teori pertumbuhan ekonomi di atas menunjukan tiga komponen yang saling berkaitan dan menjadi faktor pendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Ketiga komponen tersebut yaitu produksi, kemajuan teknologi, dan penyesuaian ideologi terbuka untuk menerima teknologi baru.