√ Uang | Sejarah, Fungsi, Syarat, Jenis, Peran, Teori

Uang atau money adalah benda yang dibutuhkan oleh setiap orang. Dengan menggunakan uang orang bisa membeli barang dan/atau jasa.

Uang merupakan urat nadi perekonomian. Mengapa orang membutuhkannya dan apa saja fungsinya di dalam perekonomian.

Nah, dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap. Berikut merupakan penjelasannya.

Pengertian Uang

Dalam ilmu ekonomi, uang adalah setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar tersebut dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan/atau jasa.

ilmu ekonomi modern menyebutkan bahwa uang adalah segala sesuatu yang tersedia dan juga secara umum dapat diterima sebagai suatu alat pembayaran bagi pembeli barang dan/atau jasa dan dapat digunakan untuk pembayaran utang.

Money dapat membuat transaksi menjadi lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern.

Karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan adanya kesulitan dalam penentuan nilai.

Efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan money pada akhirnya dapat mendorong dalam kegiatan perekonomian.

Di Indonesia pada awalnya, uang kartal di terbitkan atau dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkan atau diterbitkannya Undang – Undang Nomor 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak money dicabut.

Pemerintah kemudian menetapkan bank sentral , yaitu Bank Indonesia. Bank Indonesia inilah satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak Bank Indonesia untuk menciptakan atau membuat money itu disebut dengan hak oktroi.

Pengertian Uang Menurut Para Ahli

Untuk lebih memahami pengertian uang berikut ini merupakan beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli.

Rismsky K.Judisseno

“Uang adalah suatu media yang bisa diterima untuk dapat digunakan oleh para pelaku ekonomi atau pun para pelaku pasar uang guna mempermudah ketika bertransaksi.”

Irma rahmawati

“Uang adalah suatu benda yang dapat disetujui oleh semua lapisan masyarakat sebagai sebuah alat yang dapat digunakan untuk tukar-menukar dalam perdagangan.”

Albert Gailot Hart

“Seperti yang disebutkan dalam bukunya yang berjudul “Money Debt and Economic Activity”. Uang adalah kekayaan yang dimiliki untuk bisa digunakan sebagai pelunas utang dalam jumlah tertentu dan juga pada waktu tertentu pula.”

Rolling G.Thomas

Dalam bukunya yang berjudul “Our Modern Banking and Monetary System” dijelaskan bahwa:

“Uang adalah suatu benda yang dapat dengan mudah dan umum untuk diterima oleh masyarakat luas sebagai pembayaran dalam pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya serta digunakan untuk membayar utang.”

S Sayers

Menyebutkan dalam bukunya yang berjudul “Modern Banking” bahwa:

“Uang adalah segala sesuatu yang bersifat umum dan juga diterima sebagai pembayaran utang.”

Sejarah Uang

Money yang kita kenal pada saat ini sudah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada awalnya, masyarakat belum mengenal pertukaran. Karena setiap orang dalam memenuhi semua kebutuhannya dilakukan dengan usahanya sendiri.

Manusia berburu jika dia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan sederhana, dan mencari buah-buahan untuk dikonsumsi sendiri.

Singkatnya, apa yang didapatkan itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi semua kebutuhannya. Setiap manusia pada mulanya memenuhi kebutuhannya sendiri.

Mereka tidak mengenal pertukaran  karena kondisi pada saat itu belum memungkinkan terjadinya pertukaran dan perdagangan.

1. Barter

Perkembangan selanjutnya, manusia dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak dapat untuk mencukupi semua kebutuhannya.

Selain itu, pada kondisi tertentu, apa yang diproduksi terkadang melebihi kebutuhan sendiri atau keluarga.

Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat diproduksi sendiri. Mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang menjadi kebutuhannya.

Akibatnya muncullah sistem barter, yaitu barang ditukar dengan barang.

Sistem pertukaran ini pada awalnya dapat membantu untuk saling menukarkan barang. Namun pada akhirnya, ditemukan banyak kesulitan pada sistem ini. Berikut beberapa kesulitannya.

  1. Sulit untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya.
  2. Sulit untuk memperoleh barang yang bisa dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai tukar yang seimbang atau hampir sama nilainya.
  3. Membutuhkan waktu. Jika memerlukan barang tertentu, misalnya gergaji, kamu membutuhkan waktu untuk dapat menemukan orang yang mau menukarkan gergaji-nya dengan barang yang kamu miliki.

2. Uang Barang

Untuk mengatasi kelemahan dari sistem barter tersebut, muncu lah ide untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.

Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat tukar tersebut adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted). Artinya benda-benda tersebut diakui umum dan mereka mau menerimanya sebagai alat pertukaran.

Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sulit didapatkan dan mempunyai nilai mistik) atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari.

Misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar atau sebagai alat pembayaran upah.

Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai saat ini. Yaitu orang Inggris yang menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin saladium yang berarti garam.

Tahap ini disebut uang barang, karena barang tertentu yang diakui oleh umum digunakan sebagai alat pertukaran dan mengatasi masalah dalam pertukaran yang ada di sistem barter.

Meskipun sedikit lebih maju daripada sistem barter, sistem ini juga mempunyai kelemahan. Diantara kelemahan tersebut adalah

  • Nilai yang ditukar tidak mempunyai pecahan.

Misalnya jika menggunakan tulang sebagai alat tukar, tentunya sulit sekali untuk menentukan nilai pecahan dari tulang tersebut.

  • Tidak berlaku menyeluruh.

Sering uang barang hanya berlaku di suatu tempat tertentu dimana barang tersebut diakui oleh penduduk di daerah tersebut. Hal tersebut tentunya menimbulkan kesulitan jika bertransaksi dengan orang daerah lain.

3. Uang Logam (Emas dan Perak)

Dengan adanya berbagai kesulitan di sistem uang barang, orang mulai mencari alat tukar yang nilainya stabil dan diakui oleh semua orang dimanapun mereka berada. Untuk itulah dipilih uang logam yang terbuat dari emas dan perak sebagai alat tukar.

Emas dan perak dipilih sebagai uang logam karena

  1. emas dan perak tidak mudah rusak,
  2. memiliki nilai tinggi,
  3. mudah dipindah – pindahkan,
  4. mudah dipecah menjadi satuan yang lebih kecil dengan nilai yang tidak berkurang,
  5. jumlahnya terbatas,
  6. dan digemari banyak orang

Karena ada 2 bahan yaitu emas dan perak, orang cenderung menyimpan emas. Karena nilainya lebih tinggi dibandingkan perak sehingga yang beredar di pasar hanya perak.

Hal tersebut menimbulkan masalah karena membuat harga emas menjadi lebih tinggi dan orang cenderung mencari emas untuk dipertukarkan dibandingkan perak.

4. Uang Tanda

Kemudian dengan semakin bertambahnya penduduk dan semakin majunya perekonomian menuntut adanya suatu alat tukar yang lebih praktis. Hal ini dimulai dengan adanya uang tanda. Uang tanda adalah money yang memiliki nilai nominal lebih besar dari pada nilai bahan pembuatnya.

Sesuai dengan namanya uang tanda menjadi alat untuk melakukan pertukaran yang biasanya berupa logam perak atau perunggu. Nilai nominal money tersebut lebih besar dibandingkan nilai bahan pembuatnya.

5. Uang Kertas

Setelah uang tanda muncullah uang kertas. Uang kertas mempunyai konsep yang sama dengan uang tanda, yaitu nilai nominal-nya lebih besar daripada nilai bahan pembuatnya (nilai intrinsik). Orang mau menggunakan uang kertas karena kepercayaan.

Jadi pemerintah suatu negara menjamin uang kertas tersebut sebagai alat pertukaran yang sah. Dengan jaminan tersebut orang menjadi percaya dan mau menerima kertas tertentu yang dijadikan sebagai alat tukar.

6. Uang Giral

Semakin berkembangnya perekonomian, selain dikenal uang kertas dan juga uang logam, kini dikenal juga uang giral.

Uang giral adalah money bank atau money yang berada di bank yang dijadikan alat untuk bertransaksi dengan cara kliring, pemindahbukuan, giro, dan lainnya.

Jadi pada saat transaksi orang tidak perlu lagi menyerahkan money secara langsung, namun cukup memindahkan money yang ada di bank dengan melalui pemindahbukuan atau memberikan giro/cek.

Fungsi Uang

Ketika orang berbelanja, apa yang digunakan untuk membayar belanjaan? Ketika orang membayar utang ke bank, apa yang digunakan untuk membayar utang tersebut?

Hampir semua transaksi ekonomi membutuhkan money. Dari uraian di atas terlihat beberapa fungsi dari money. Secara umum, money mempunyai fungsi sebagai perantara untuk pertukaran, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter.

Secara lebih rinci, fungsi uang dibebankan menjadi 2 yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Berikut merupakan penjelasannya.

Fungsi Asli

Fungsi asli ini ada 3 yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.

  • Sebagai alat tukar

Uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, namun cukup menggunakan money sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran money.

  • Sebagai satuan hitung

Money juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account). Karena money dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Money juga ditentukan untuk menentukan harga barang/jasa (penunjuk harga).

  • Alat penyimpan nilai

Money berfungsi sebagai alat penyimpan nilai karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.

Ketika seorang penjual menerima money pada saat ini sebagai pembayaran atas barang dan/atau jasa yang dijualnya. Maka dia bisa menyimpan money tersebut untuk digunakan membeli barang dan/atau jasa di masa yang akan datang.

Fungsi Turunan

  • Sebagai alat pembayaran yang sah

Kebutuhan manusia terhadap barang dan/atau jasa yang semakin bertambah dan beragam, tentunya tidak bisa dipenuhi melalui cara barter.

Untuk mempermudah memperoleh barang dan/atau jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang bisa diterima semua orang, yaitu uang.

Money diterima di mana saja dan kapan saja. Dengan menggunakan money, orang bisa membayar berbagai keperluan seperti membeli pakaian, makanan, mobil, dan lain sebagainya.

  • Sebagai alat pembayaran utang

Orang terkadang membutuhkan money, begitu juga dengan perusahaan. Perusahaan pada umumnya berutang untuk membangun pabrik, membeli peralatan bahkan untuk membayar gaji karyawan.

Utang tersebut bisa dibayar dengan menggunakan money karena nilai sebelumnya ditentukan dengan money. Dengan demikian money dapat digunakan untuk membayar utang.

  • Sebagai alat penimbun kekayaan

Sebagian orang biasanya menghabiskan money yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian money yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.

Money yang ditabung tersebut lama-kelamaan akan terus bertambah. Hal tersebut bisa mempengaruhi kekayaan. Dengan semakin bertambahnya jumlah money yang disimpan, artinya kekayaan terus meningkat. Ini berarti money dapat digunakan penimbun kekayaan.

  • Sebagai alat pemindah kekayaan

Misalnya saja adalah ketika seseorang akan pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk money.

Caranya adalah dengan menjualnya. Ditempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan money hasil penjualan rumah yang lama.

  • Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

Jika nilai money stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya suatu kegiatan investasi, maka kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.

Dengan tingkat perputaran money yang tinggi, biasanya kegiatan ekonomi lebih bergairah. Hal ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Syarat – Syarat Uang

Untuk bisa dijadikan sebagai money, suatu benda harus mempunyai syarat yang, yaitu syarat yang harus dipenuhi supaya bisa disebut uang.

Dengan demikian, semua yang dapat memenuhi syarat money dapat dijadikan sebagai money. Syarat-syarat uang adalah sebagai berikut.

  • Diterima secara umum

Suatu benda harus diterima secara umum (acceptability). Diterima secara umum ini artinya alat tukar atau money tersebut berlaku dimana saja dan setiap orang percaya bahwa dengan money tersebut mereka bisa melakukan pertukaran.

  • Nilainya tetap

Supaya bisa diakui sebagai alat tukar umum, suatu benda harus mempunyai nilai tetap. Hal ini berarti nilainya tidak berubah dalam jangka waktu lama.

Hal ini menandakan adanya kestabilan nilai dari money sehingga orang yang menyimpan money tidak mengalami kerugian karena menyimpan money.

  • Mudah dibawa

Coba saja bayangkan jika money berupa lempengan logam besar, tentunya akan sulit untuk membawanya. Untuk itu, money perlu memiliki syarat mudah dibawah ke mana saja.

Uang kertas dan uang logam yang sekarang ini berlaku di Indonesia atau di dunia sangat mudah untuk dibawa. Tidak memberatkan dan bahkan dalam jumlah besar masih bisa dipindahkan ke mana saja dengan mudah.

  • Mudah dibagi

Money yang berlaku haruslah mudah dibagi tanpa mengurangi nilainya. Misalnya pecahan Rp.10.000 dapat dibagi dengan mudah ke dalam berbagai pecahan, tanpa mengurangi nilainya. Apabila nilainya jadi berkurang setelah dibagi, artinya money tersebut tidak bisa dijadikan money.

  • Tahan lama.

Money haruslah tahan lama. Contohnya dapat dilihat pada uang logam. Uang logam bisa tahan sangat lama sehingga bisa berlaku dalam waktu jangka panjang.

Uang logam dan uang kertas juga cenderung tidak mudah rusak sehingga bisa dipakai dalam jangka waktu cukup lama.

Jenis – Jenis Uang

Money yang ada di kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut.

1. Berdasarkan Bahan Pembuat

Berdasarkan bahan pembuatnya, money yang beredar dapat dibagi menjadi uang logam dan uang kertas.

  • Uang Logam (Coin)

Adalah money yang terbuat dari logam, seperti coin pecahan Rp.500 dan Rp.1.000. Coin biasanya tahan lebih lama dibandingkan dengan uang kertas.

  • Uang Kertas (Banknotes)

Adalah money yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu serta merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

Yang dimaksud dengan banknotes adalah money yang berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya yang menyerupai kertas.

Banknotes mempunyai kelebihan dibandingkan coin, yaitu lebih mudah dibawa karena lebih ringan dan dapat dibawa dalam jumlah yang sangat banyak.

2. Berdasarkan Lembaga yang Mengeluarkan

Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan, money dapat dibagi menjadi uang kartal dan uang giral.

  • Uang Kartal

Adalah money yang sehari-hari beredar di masyarakat berupa coin dan juga banknotes. Coin dan banknotes dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

  • Uang Giral

Adalah dana yang disimpan pada suatu rekening giro yang berada di bank-bank umum. Yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan, bilyet giro, perantaraan cek atau perintah untuk membayar.

Jadi, uang giral ini hanya beredar atau berputar di kalangan tertentu saja. Sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika dia tidak mau barang dan/atau jasa yang ditawarkannya dibayar dengan money ini.

3. Berdasarkan Nilai

Berdasarkan nilai money dapat dibagi menjadi uang bernilai penuh dan uang tanda.

  • Uang Bernilai Penuh (Full value Money)

Adalah money yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominal-nya. Biasanya berupa uang logam. Nilai money dikatakan sebagai money penuh jika nilai yang tertera di atas money tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan.

Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum di dalam money sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam money tersebut.

  • Uang Tanda (Money Mark)

Adalah money yang nilai bahannya (nilai intrinsik) tidak sama dengan nilai nominal-nya. Biasanya berupa money kertas.

Money mark terjadi jika nilai yang tertera di atas money lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat money atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik money tersebut.

Misalnya untuk membuat money Rp.1.000 pemerintah mengeluarkan biaya Rp.750.

Baca Juga: Laporan Keuangan

Teori Nilai Uang

Teori nilai uang ini membahas tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom karena tinggi rendahnya nilai money sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi.

Hal tersebut terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori nilai uang ini dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut.

1. Teori Barang

Dalam teori barang dikemukakan 2 buah teori, yaitu teori logam dan teori nilai batas. Teori logam (katalistik) menyatakan bahwa money diterima masyarakat karena bahannya dibuat dari logam yang bernilai tinggi. Teori ini di pelopori oleh Adam Smith.

Teori nilai batas menyatakan bahwa money diterima masyarakat karena adanya keperluan masyarakat terhadap barang dan adanya kepercayaan terhadap money.

2. Teori Nominalisme

Dalam teori nominalisme ini terdapat 5 teori, yaitu sebagai berikut.

  • Teori perjanjian (konvensi), adalah money diterima oleh masyarakat karena adanya perjanjian untuk memakai suatu benda dalam pertukaran. Pelopor teori ini adalah Thomas Aquinas.
  • Teori kebiasaan, adalah money diterima oleh masyarakat karena kebiasaan masyarakat menggunakan benda tertentu dalam pertukaran.
  • Teori kenegaraan, adalah money diterima oleh masyarakat karena adanya ketetapan dari pemerintah dalam pertukaran.
  • Teori tuntutan (kalim), adalah money yang diterima oleh masyarakat karena ada tuntutan terhadap barang-barang yang dihasilkan masyarakat. Pelopor dari teori ini adalah J.S.Mill.
  • Teori Realisme (fungsi), yaitu money diterima oleh masyarakat karena adanya penilaian terhadap money yang dapat memudahkan pertukaran. Pelopor teori ini adalah David Hume.

3. Teori Internal

Teori ini didasarkan pada kemampuan money untuk ditukarkan dengan sejumlah barang dan/atau jasa tertentu. Teori ini disebut juga teori permintaan money, dalam ekonomi moneter. Teori internal ini meliputi berikut ini.

Teori kuantitas (quantity theory) menyatakan bahwa nilai money ini tergantung pada jumlah money yang beredar dalam masyarakat.

Semakin banyak money yang beredar, maka semakin tinggi harga barang, dan sebaliknya. Hal tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut:

M = k.p

Keterangan:

M (money) = jumlah uang yang beredar

K (konstanta) = perbandingan konstan

P (price) = harga barang

Teori transaksi (exchange equation). Teori ini dipelopori oleh Irving Fisher yang berpendapat bahwa nilai money tergantung pada jumlah money yang beredar, kecepatan money beredar (berpindah tangan), dan jumlah barang yang diperdagangkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

M.V = P.T

Keterangan:

M (money) = jumlah uang yang beredar

V (velocity of circulation) = kecepatan peredaran uang

P (price) = harga uang

T (transaction of goods) = jumlah suatu barang yang diperdagangkan

Teori persediaan kas (cash balance theory). Teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall yang menyatakan bahwa nilai money tergantung pada jumlah money yang disimpan untuk persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat.

Persediaan kas ini tergantung pada tingkat suku bunga di pasar dan jumlah pendapatan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

M = k.P.Y

Keterangan:

M (money) = jumlah uang yang beredar

K (koefisien) = jumlah uang untuk persediaan kas

P (price) = harga barang

Y (income) = pendapatan

Peran Uang dalam Perekonomian

Peran dan juga keterkaitan yang sangat erat antara money dengan kegiatan perekonomian dapat dianggap sebagai suatu hal yang mempunyai sifat alami. Karena semua kegiatan perekonomian selalu berhubungan dengan money.

Bahkan dalam perkembangannya money tidak hanya digunakan untuk mempermudah transaksi perdagangan di pasar money. Dengan kondisi tersebut, sangatlah sulit dibayangkan jika tidak ada benda yang namanya uang.

Bagaimana cara melihat peran money? Salah satu caranya adalah dengan memahami bagaimana aliran atau arus perputaran barang dan money terjadi dalam suatu perekonomian.

Perlu diketahui bahwa perkembangan kegiatan suatu perekonomian pada dasarnya dapat dilihat dari 2 sektor yang paling berkaitan. Kedua sektor tersebut yaitu sektor rill (barang dan jasa) dan sektor moneter (uang).

Sektor rill dan sektor moneter tidak hanya berkaitan erat, ke-2 sektor tersebut seperti 2 sisi mata uang, yang sisi satu dengan sisi lainnya tidak dapat dipisahkan. Misalnya pembeli memiliki, namun tidak memiliki barang.

Sementara penjual memiliki barang, namun tidak memiliki money. Dengan demikian, apabila transaksi tersebut dilakukan maka nilai transaksi jual-beli barang dan/atau jasa harus sama dengan nilai money yang diserahterimakan.

Money ini menjadi salah satu topik utama dalam suatu pembelajaran ekonomi. Dengan adanya money, seseorang baru dapat melakukan kegiatan ekonomi.

Hal ini disebabkan kegiatan ekonomi bermacam-macam seperti produksi, konsumsi, dan distribusi yang memerlukan money sebagai modal.

Akhir Kata

Demikianlah pembahasan tentang uang (money). Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu. Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silahkan ketikan di kolom komentar. Terimakasih.

Tinggalkan komentar